Perbedaan Perut Buncit dan Hamil, Jangan Sampai Salah

Memiliki beberapa kesamaan dalam penampilan

Hamil identik dengan keadaan fisik pada bagian perut yang membesar. Namun, perut yang membesar belum tentu kamu hamil. Bisa saja itu merupakan tumpukan lemak.

Perut buncit merupakan keadaan tidak normal yang membuat perut menonjol. Kamu bahkan bisa melihat dan mengukur perbedaannya dan terkadang bisa merasakannya. Perut buncit bisa disebabkan oleh kembung karena gas, penumpukan cairan, jaringan, atau isi pencernaan.

Berikut ini akan dijelaskan perbedaan perut buncit dan perut hamil.

1. Penyebab perut buncit

Perbedaan Perut Buncit dan Hamil, Jangan Sampai Salahilustrasi perut buncit (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Mengutip dari situs Cleveland Clinic, perut buncit terlihat membengkak melebihi ukuran normalnya. Kondisi ini sering kali disertai rasa kembung karena gas atau isi pencernaan yang terperangkap. Namun, perut kembung tidak selalu disebabkan oleh proses pencernaan.

Dokter mendiagnosis perut buncit berdasarkan "5 F", yaitu flatus (kentut/gas), fetus (janin/kehamilan), feses (kotoran yang terperangkap), fluid (cairan, dari beberapa penyebab, dan fat (lemak).

Perut buncit mungkin sangat tidak nyaman atau mungkin hanya merupakan gejala yang diamati secara visual. Ini berpotensi akut atau kronis. Perut kembung kronis yang disertai rasa kembung tidak nyaman sering kali dikaitkan dengan masalah pencernaan.

Berikut adalah faktor utama penyebab perut buncit:

  • Menstruasi yang menyebabkan retensi air.
  • Udara yang tertelan saat mengunyah permen karet, merokok, atau makan dengan cepat yang bisa memicu kembung dan gas.
  • Sembelit.
  • Kenaikan berat badan yang signifikan, cenderung disimpan sebagai lemak intra abdomen dan dapat membatasi pencernaan.
  • Makan berlebihan.
  • Konsumsi susu.
  • Penyumbatan usus kecil atau besar yang menyebabkan penumpukan gas dan kotoran.
  • Penyakit gastrointestinal tertentu yang menyebabkan gas dan kembung, termasuk small intestinal bacterial overgrowth (SIBO), penyakit celiac, exocrine pancreatic insufficiency (EPI) dan penyakit radang usus (IBD).
  • Peradangan pada lapisan perut (peritonitis).
  • Penumpukan cairan di perut yang disebabkan oleh penyakit hati (asites).
  • Pembesaran organ akibat peradangan atau pertumbuhan.
  • Pendarahan internal (pendarahan intra abdomen).

Baca Juga: 7 Jenis Tes Kesuburan untuk Perempuan, Bantu Program Hamil

2. Cara mengatasi perut buncit

Perbedaan Perut Buncit dan Hamil, Jangan Sampai Salahilustrasi minum air (pexels.com/andrea-piacquadio)

Ada banyak cara untuk meredakan perut buncit, seperti olahraga teratur, makan dalam porsi kecil dan banyak air untuk membantu mengurangi kembung. Ada juga hal lain yang bisa meringankan gejalanya. Berikut daftarnya yang dikutip dari situs Bupa:

  • Lakukan gerakan squat dan lunge.
  • Pijat perut.
  • Pelunak feses.
  • Minum air putih yang cukup agar saluran pencernaan tetap bekerja dengan baik, mencegah sembelit.
  • Olahraga teratur untuk mencegah retensi air dan menjaga pergerakan usus.
  • Makan dengan penuh perhatian, mengunyah secara menyeluruh dan berhenti sebelum kenyang.
  • Baik itu alkohol atau makanan tertentu, memperhatikan apa yang kamu konsumsi akan membuatmu mengetahui bahan mana yang paling sensitif.

3. Tanda-tanda kehamilan

Perbedaan Perut Buncit dan Hamil, Jangan Sampai Salahilustrasi hamil (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Dilansir Healthline, kehamilan sendiri memiliki tanda-tanda fisik lain, bukan hanya keadaan perut yang terlihat membesar.

  • Mual: Tanda pertama ini merupakan salah satu ciri awal kehamilan. Mual dan muntah juga dikenal sebagai morning sickness, cenderung terjadi antara 2 hingga 8 minggu setelah pembuahan. Gejalanya bisa bermacam-macam. Beberapa tidak mengalaminya, sementara yang lain mengalami mual yang parah.
  • Sembelit: Progesteron, hormon kehamilan membuat buang air besar menjadi lebih lambat. Akibatnya, sembelit cukup umum terjadi.
  • Sering buang air kecil: Jika kamu lebih sering ke kamar mandi dari biasanya, ini bisa jadi tanda kehamilan. Kamu mungkin juga merasa haus dan ingin minum lebih banyak cairan dari sebelumnya.
  • Kelelahan: Merasa lelah adalah gejala umum pada awal kehamilan. Saat hormon mengalami perubahan, kamu mungkin ingin lebih sering tidur siang.
  • Bercak: Beberapa bercak keluar dari vagina sekitar minggu ke-6 hingga ke-9. Jika pendarahan terjadi 6 hingga 12 hari setelah pembuahan, kemungkinan itu adalah pendarahan implantasi. Hal ini juga dapat terjadi dengan sedikit kram. Perempuan yang tidak aktif secara seksual mungkin menganggap hal ini sebagai menstruasi yang tidak teratur.
  • Sakit kepala: Jika kamu bukan orang yang sering mengalami sakit kepala, bisa jadi itu pertanda kehamilan. Lonjakan hormon dapat menyebabkan sakit kepala bagi sebagian ibu hamil.
  • Sakit punggung: Nyeri pada punggung bagian bawah juga mungkin merupakan tanda sedang mengandung bayi. Tanda ini menjadi umum bagi perempuan untuk mengalami nyeri di punggung bagian bawah selama kehamilan.
  • Pusing: Merasa pusing atau pusing jika berdiri terlalu cepat adalah pengalaman umum lainnya yang dialami ibu hamil. Selama kehamilan, pembuluh darah akan melebar, menyebabkan penurunan tekanan darah.
  • Perubahan puting: Kulit di sekitar puting mungkin mulai menjadi lebih gelap jika sedang hamil. Beberapa juga akan mengeluarkan cairan dari puting (produksi ASI dini). Hal ini bisa terjadi pada awal kehamilan yang mana warnanya akan seperti susu. Jika cairan yang keluar berwarna atau berdarah, hal ini dapat mengindikasikan masalah kesehatan lain, seperti tumor. Dalam hal ini, kamu harus segera periksa ke dokter.

4. Perbedaan perut buncit dan perut hamil

Perbedaan Perut Buncit dan Hamil, Jangan Sampai Salahilustrasi perut kembung (pexels.com/Sora Shimazaki)

Melihat gambar dari Google tidak akan membantu kamu untuk mengetahui perbedaan perut buncit dan perut hamil. Teknik yang lebih akurat adalah dengan melakukan tes kehamilan jika jika kamu aktif secara seksual.

Mengutip dari laman All the Differences, perut hamil biasanya membesar di perut bagian bawah, membesar secara bertahap selama beberapa minggu atau bulan, dan terasa kencang saat disentuh.

Sebaliknya, perut buncit karena kembung bisa terjadi secara tiba-tiba, terjadi di seluruh perut, dan sering kali disertai rasa tidak nyaman atau nyeri saat ditekan.

Meskipun perut buncit dan perut hamil memiliki beberapa kesamaan dalam penampilan, tetapi ada perbedaan nyata di antara keduanya.

Perut buncit biasanya terjadi saat menstruasi atau saat makan dalam jumlah besar karena adanya timbunan cairan di perut. Ini biasanya menghilang dalam waktu 24 jam, beda dengan perut hamil.

Penting untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk menentukan penyebab pembesaran perut dan gejala terkait. Jika dicurigai adanya kehamilan, tes kehamilan dan penilaian medis lebih lanjut dapat membantu memastikan diagnosis.

Baca Juga: 4 Penyebab Perut Semakin Buncit Seiring Bertambahnya Usia

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya