ilustrasi anak yang sedang makan (pexels.com/cottonbro studio)
Salah satu mitos yang paling banyak dipercaya adalah bahwa memaksa picky eater untuk mencoba makanan baru akan membuat mereka lebih terbuka terhadap berbagai jenis makanan. Nyatanya, metode ini seringkali justru memperburuk situasi dan bisa menciptakan pengalaman makan yang negatif. Paksaan atau tekanan saat makan dapat meningkatkan kecemasan dan stres, yang justru membuat anak atau orang dewasa semakin menolak makanan baru.
Sebaliknya, menciptakan suasana makan yang santai dan menyenangkan bisa lebih efektif dalam membantu picky eater mencoba makanan baru. Mengajak mereka untuk terlibat dalam proses memasak atau mencoba makanan dalam bentuk yang berbeda bisa merangsang rasa ingin tahu mereka. Dengan pendekatan yang lembut dan bertahap, picky eater bisa mulai merasa lebih nyaman dengan makanan yang sebelumnya mereka tolak.
Ada banyak faktor yang berperan dalam kebiasaan makan seseorang, mulai dari faktor genetik hingga pengalaman masa lalu. Menghadapi picky eater membutuhkan kesabaran, pemahaman, dan pendekatan yang tepat. Jika dikelola dengan baik, picky eater bukanlah halangan untuk mencapai pola makan yang sehat dan seimbang.
Referensi:
Boitano, M. (n.d.). Picky eating: Myths & misinformation. Diakses Juli 2025.
Self. (n.d.). The scientific reason you’re a picky eater. Diakses Juli 2025.
Top Doctors. (n.d.). Nutritional myths and realities: Feeding the picky eater. Diakses Juli 2025.
Karges, C. (n.d.). Picky eating and kids: 5 myths about feeding picky eaters. Diakses Juli 2025.
The Sleep Lady. (n.d.). 5 Myths about picky eating & the truths parents need to know. Diakses Juli 2025.
WebMD. (n.d.). Picky eating: Myths and truths [Slideshow]. Diakses Juli 2025.