Mengenal Diet Nordik, Utamakan Konsumsi Ikan dan Sayuran

Apa manfaat diet Nordik bagi kesehatan?

Tak terhitung betapa banyaknya jenis diet yang ada di dunia ini. Salah satunya adalah diet Nordik, pernah dengar? Nordik sendiri mengacu pada negara-negara Eropa seperti Islandia, Finlandia, Denmark, Swedia, Norwegia, dan sekitarnya.

Lantas, apa itu diet Nordik? Makanan apa saja yang harus dikonsumsi? Cari tahu bersama, yuk!

1. Hampir mirip diet Mediterania

Diet Nordik memiliki kemiripan dengan diet Mediterania. Mengutip Cleveland Clinic, fokusnya adalah sayuran, buah-buahan (terutama buah beri), dan makanan laut (seafood).

Kedua jenis diet tersebut bisa dibedakan dari minyak yang digunakan. Diet Mediterania memakai minyak zaitun extra-virgin, sementara diet Nordik memakai minyak kanola.

Keunggulannya, minyak kanola memiliki lebih sedikit lemak jenuh daripada minyak zaitun extra-virgin. Selain itu, minyak kanola bisa dipakai untuk memasak dan memanggang pada suhu yang lebih tinggi.

2. Apa jenis makanan yang disarankan?

Mengenal Diet Nordik, Utamakan Konsumsi Ikan dan Sayuranilustrasi salad tuna (unsplash.com/Christine Isakzhanova)

Diet Nordik mendorong kita untuk mengonsumsi makanan utuh, seperti:

  • Sayuran, terutama lobak, wortel, bit, kubis, hingga brokoli.
  • Buah-buahan, terutama stroberi, blackberry, bluberi, rasberi, apel, dan pir.
  • Biji-bijian utuh, terutama oat, rye, dan barley.
  • Ikan laut seperti salmon, tuna, sarden, dan makerel.
  • Kacang-kacangan.
  • Susu rendah lemak dan yoghurt.
  • Telur (lebih baik direbus).
  • Daging buruan seperti kelinci, rusa, hingga bison.

3. Apa jenis makanan yang harus dihindari?

Mengenal Diet Nordik, Utamakan Konsumsi Ikan dan Sayuranilustrasi makanan cepat saji (unsplash.com/Jonathan Borba)

Menurut Courtney Barth, RD, ahli diet terdaftar, ada beberapa makanan yang harus dihindari, terutama yang tinggi lemak jenuh dan gula karena bisa menyebabkan peradangan pada tubuh. Contohnya adalah:

  • Makanan cepat saji (fast food).
  • Minuman manis.
  • Daging olahan dengan pengawet seperti bacon, sosis, dan nugget.
  • Daging merah dari hewan ternak, seperti sapi, kambing, dan babi.
  • Minuman beralkohol.
  • Makanan dengan tambahan gula.
  • Makanan tinggi garam seperti ikan asin, keripik kentang, dan snack kemasan.

Baca Juga: 8 Fakta Diet Okinawa Jepang, Bisa Hidup 15 Tahun Lebih Lama

4. Memiliki banyak manfaat bagi kesehatan

Karena fokus pada makanan utuh, diet Nordik bisa memengaruhi kesehatan secara positif. Berdasarkan beberapa penelitian, manfaatnya adalah:

  • Mengurangi peradangan.
  • Menurunkan tekanan darah (tensi) dan kolesterol.
  • Mengurangi risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker.
  • Membantu menurunkan berat badan.
  • Memperkuat otot.
  • Membantu kita hidup lebih lama.

5. Tantangan yang dihadapi bila menerapkan diet ini

Manfaat diet Nordik bagi kesehatan tidak usah diragukan lagi. Tetapi, terdapat beberapa tantangan yang harus dihadapi jika ingin menerapkan diet ini.

Diet Nordik cenderung mahal. Sebagai contoh, harga fillet ikan salmon segar adalah sekitar Rp30 ribu sampai Rp40 ribu per 100 gram. Jadi, tidak semua orang bisa menerapkan diet ini dalam hidupnya.

Selain itu, sebagian besar makanan dalam diet Nordik diimpor dari luar negeri. Makanan impor biasanya hanya tersedia di supermarket di kota-kota besar. Ini membuat orang-orang yang tinggal di kota kecil sulit mengaksesnya dan harus menempuh perjalanan beberapa jam demi membeli makanan tersebut.

Nah, itulah serba-serbi seputar diet Nordik yang perlu kamu ketahui. Setelah membacanya sampai tuntas, apakah kamu berminat mencoba diet ini?

Baca Juga: Mencoba Diet Mediterania, Apakah Efektif untuk Menurunkan Berat Badan?

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya