5 Syarat Penting agar Ibu Hamil Bisa Puasa dengan Aman

Paling amannya ibu hamil berkonsultasi dengan dokter dulu

Intinya Sih...

  • Ibu hamil harus berkonsultasi dulu dengan dokter kandungan tentang kelayakan kondisi untuk berpuasa, juga tentang kemungkinan keluhan-keluhan yang akan dihadapi selama berpuasa.
  • Ibu hamil tidak dianjurkan berpuasa jika mengalami hiperemesis gravidarum dan morning sickness.
  • Selain itu, ibu hamil harus memastikan memiliki kadar hemoglobin yang normal saat berpuasa.

Puasa Ramadan tinggal menghitung hari. Umat Islam dari seluruh penjuru dunia sudah tidak sabar untuk menyambutnya. Akan tetapi, tidak semua orang bisa berpuasa dengan leluasa. Salah satunya adalah ibu hamil.

Jika ibu hamil ingin berpuasa tanpa membahayakan diri sendiri dan janin yang dikandung, syarat apa saja yang harus dipenuhi? Let's find out together!

1. Tidak mengalami mual dan muntah berlebihan

Mengutip MedlinePlus, hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah yang ekstrem dan terus-menerus selama kehamilan. Ini bisa menyebabkan dehidrasi, penurunan berat badan, dan ketidakseimbangan elektrolit. Biasanya, ini terjadi pada trimester awal kehamilan.

Menurut dr. Zeissa Rectifa Wismayanti, SpOG, dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang berpraktik di RS Pondok Indah Bintaro Jaya dalam press release dari RSPI Group, ibu hamil tidak dianjurkan berpuasa jika mengalami hiperemesis gravidarum dan morning sickness.

2. Memiliki kadar hemoglobin yang normal

5 Syarat Penting agar Ibu Hamil Bisa Puasa dengan Amanilustrasi sel darah merah (pixabay.com/allinonemovie)

Kadar hemoglobin yang rendah menandakan adanya risiko anemia. Pemicunya adalah kekurangan protein dan zat besi. Padahal, keduanya dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang janin. Ibu hamil diperbolehkan berpuasa jika kadar hemoglobinnya normal.

Berdasarkan studi, kadar hemoglobin normal pada trimester pertama dan ketiga adalah 11 gram per desiliter. Sementara itu, pada trimester kedua normalnya adalah 10,5 gram per desiliter (Iranian Journal of Nursing and Midwifery Research, 2012).

3. Tidak memiliki gangguan sistem pencernaan

Ibu hamil diperbolehkan berpuasa jika tidak memiliki gangguan sistem pencernaan, seperti dispepsia atau mag. Dilansir SciELO, sekitar 79,6 persen perempuan hamil memiliki gejala dispepsia.

Dispepsia sangat umum dijumpai pada ibu hamil karena perubahan hormonal dan janin yang tumbuh menekan perut. Makin tua usia kandungan, makin terasa gejalanya. Itulah mengapa dispepsia banyak dirasakan di atas minggu ke-27 kehamilan.

Baca Juga: 7 Manfaat Menakjubkan Daun Kelor untuk Ibu Hamil dan Calon Bayi

4. Tidak memiliki diabetes

5 Syarat Penting agar Ibu Hamil Bisa Puasa dengan Amanilustrasi cek gula darah (pexels.com/Mikhail Nilov)

Secara umum, berpuasa bisa meningkatkan risiko hipoglikemia atau turunnya kadar gula dalam darah. Tentu saja ini berbahaya bagi ibu hamil dan janin dalam kandungannya.

Berdasarkan penelitian, hipoglikemia menyebabkan retardasi pertumbuhan janin dan membuat bayi berukuran lebih kecil daripada seharusnya (Frontiers in Diabetes, 2020).

5. Makan makanan bergizi dan mencukupi kebutuhan cairan selama sahur dan berbuka

Setelah memastikan tidak mengalami kondisi yang telah disebutkan, langkah selanjutnya adalah mengonsumsi makanan bergizi dan minum banyak air selama sahur dan berbuka.

Yang direkomendasikan untuk ibu hamil yang berpuasa adalah makanan yang kaya akan vitamin, mineral (terutama zat besi dan kalsium), serta tinggi protein.

Selain itu, menurut Permenkes RI nomor 28 tahun 2019, ibu hamil dianjurkan meminum 2.450 sampai 2.650 ml air setiap harinya.

Terakhir, hindari makanan dan minuman manis, mentah, asam, dan berminyak, serta yang mengandung kafein dan alkohol.

Nah, itulah beberapa syarat yang harus dipenuhi ibu hamil jika ingin berpuasa. Yang tak kalah penting, jangan lupa berkonsultasi dengan dokter, ya!

Tips aman berpuasa untuk ibu hamil

5 Syarat Penting agar Ibu Hamil Bisa Puasa dengan Amanilustrasi ibu hamil (unsplash.com/Camylla Battani)

Dijelaskan dalam laman RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, berikut ini tips aman berpuasa buat ibu hamil.

  • Jangan melewatkan makan sahur. Sahur adalah pengganti sarapan dan waktu untuk loading sumber kalori untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin sehari penuh.
  • Pilih makan yang tepat untuk berbuka. Jangan dibiasakan untuk segera menyantap makanan manis, seperti kolak dan es campur. Ini akan menyebabkan kadar gula darah bumil cepat naik, tetapi cepat turun juga, sehingga justru menyebabkan lemas dan membuat cepat lapar. Jenis makanan yang dianjurkan antara lain:
    • Untuk berbuka: Air putih, kurma, dan beberapa potong buah segar yang banyak mengandung air seperti semangka, melon, dan pir.
    • Untuk makan malam: Makanan yang mengandung protein seperti ayam, ikan, kacang-kacangan, dan susu.
  • Penuhi kebutuhan cairan untuk mencegah dehidrasi pada bumil. Perubahan pola makan dan kurangnya asupan cairan selama berpuasa juga dapat menyebabkan kulit kering. Kondisi ini dapat menjadi masalah, karena seiring dengan perkembangan janin, kulit di bagian perut akan mengalami peregangan, dan timbullah stretch mark. Kebutuhan cairan saat berpuasa berkisar 2,3 liter atau 10 gelas.
  • Istirahat cukup dan hindari stres.

Untuk menghemat energi dan agar tidak mudah lelah, ibu hamil disarankan untuk mengurangi aktivitas fisik dan tidur siang sekitar 2 jam.

Jaga suasana hati tetap happy sehingga terhindar dari pikiran-pikiran negatif yang memicu stres. Pasalnya, stres bisa membuat produksi asam lambung meningkat dan menimbulkan rasa sebah, mual, hingga muntah-muntah.

Jika ibu hamil mengalami rasa sangat haus, mual, muntah, pusing hingga ingin pingsan, atau masalah kesehatan lain, sebaiknya segera batalkan puasa untuk mencegah kondisi makin buruk dan segera hubungi dokter.

Baca Juga: 7 Sayuran yang Bagus untuk Ibu Hamil, Sehatkan Ibu dan Janin

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya