Mengenal Doomscrolling dan Dampaknya bagi Kesehatan

Apa itu doomscrolling? Mengapa hal itu sangat berbahaya?

Di era digital seperti sekarang ini, kita dengan mudahnya mengakses media sosial. Sulit untuk menghindari yang namanya media sosial, hal itu membuat kita gampang terjebak dalam aliran informasi yang tak berujung, terutama yang berisi berita negatif. Ada istilah untuk fenomena ini, namanya "doomscrolling".

Tapi sebenarnya, apa itu doomscrolling? dan mengapa hal itu sangat berbahaya. Dalam artikel ini, kita akan membahas bahaya dari doomscrolling, alasan di balik kecenderungan kita untuk melakukannya, dan cara untuk melepaskan diri dari kebiasaan yang tidak sehat ini.

1. Apa itu doomscrolling?

Mengenal Doomscrolling dan Dampaknya bagi KesehatanIlustrasi media sosial (pexels.com/Tracy Le Blan)

Doomscrolling adalah tindakan terus-menerus scroll media sosial atau situs berita, mencari berita-berita negatif. Rasanya seperti ketagihan untuk terus membaca, meskipun isinya membuat sedih atau mengecewakan. Padahal kita sadar kalau itu tidak sehat, tapi seringkali kita tidak bisa menghentikannya. Jadi, meskipun sudah tahu dampaknya tidak baik, banyak dari kita yang masih terjebak dalam kebiasaan ini.

2. Bahaya doomscrolling 

Mengenal Doomscrolling dan Dampaknya bagi KesehatanIlustrasi perempuan bermain handphone (pexels.com/mikoto.raw)

Paparan yang terus-menerus terhadap berita negatif dan informasi yang mengganggu bisa berdampak buruk pada kesejahteraan mental kita. Hal ini dapat menyebabkan tingkat kecemasan meningkat, stres yang bertambah, bahkan gangguan tidur. Berita-berita dengan judul-judul mengkhawatirkan dan gambar-gambar yang mengganggu terus-menerus bisa mengganggu kemampuan kita untuk bersantai.

Baca Juga: 5 Tips agar Tidak Kecanduan Media Sosial, Bye Scrolling

3. Alasan melakukan doomscrolling 

Mengenal Doomscrolling dan Dampaknya bagi KesehatanIlustrasi bermain media sosial (pexels.com/cottonbro studio)

Dilansir dari laman Wired, salah satu pemicu utama di balik doomscrolling adalah fear of missing out (FOMO) atau rasa takut ketinggalan. Kita merasa terdorong untuk tetap terhubung dan terinformasi setiap saat ini, takut kehilangan sesuatu yang penting. Rasa takut ini membuat kita terus-menerus mengonsumsi konten.

Kedua, platform media sosial dirancang untuk selalu update dan menyoroti suara yang paling hangat untuk dibahas saat ini, hal ini membuat pengguna terus terlibat sebanyak mungkin. Terakhir, ada aspek ketertarikan manusiawi, kita tidak bisa berpaling dari berita negatif, sama seperti kita tidak bisa berpaling dari kecelakaan mobil.

4. Tanda-tanda kamu mengalami doomscrolling 

Mengenal Doomscrolling dan Dampaknya bagi KesehatanIlustrasi perempuan bermain handphone (pexels.com/Karolina Grabowska)

Penting untuk mengenali tanda-tanda doomscrolling. Dilansir dari laman webmd, jika kamu merasa terus-menerus memeriksa ponsel untuk mencari berita negatif, merasa cemas atau terganggu setelah membacanya, atau sulit tidur karena yang kamu baca, kemungkinan kamu sedang melakukan doomscrolling.

Tanda-tanda lainnya adalah termasuk merasa mudah tersinggung atau kewalahan, sulit berkonsentrasi, dan mengalami gejala fisik seperti sakit kepala dan mata lelah.

5. Cara mengatasi doomscrolling 

Mengenal Doomscrolling dan Dampaknya bagi KesehatanIlustrasi timer (pexels.com/Castorly Stock)

Menghilangkan kebiasaan doomscrolling bisa menjadi tantangan, tetapi bukan tidak mungkin. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu kamu membebaskan diri dari doomscrolling:

  • Tetapkan batasan

Menurut Pamela Rutledge, director of the California-based Media Psychology Research Center. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah menetapkan batasan untuk dirimu sendiri. Batasi konsumsi media sosial dan berita hanya pada waktu-waktu tertentu dalam sehari. Kamu bisa menggunakan timer untuk memberitahumu kapan waktunya berhenti. Kamu juga dapat mengatur aplikasi berita dan media sosialmu agar mengirimkan notifikasi lebih sedikit.

  • Tanyakan motivasi diri

Tanyakan pada dirimu sendiri apa motivasimu dalam melakukan scrolling. Apakah kamu sedang merasa kesal tentang sesuatu dan mencari informasi yang mengkonfirmasi perasaanmu? Apakah kamu mencari berita positif tetapi terjebak dalam cerita-cerita negatif? Apakah kamu melakukan scrolling hanya karena kebiasaan? Setelah kamu memahami mengapa kamu melakukannya, kamu dapat mencari cara yang lebih sehat untuk memenuhi kebutuhanmu.

  • Istirahat dari  media sosial

Beristirahatlah dari media sosial dan situs berita. Jika kamu menemukan dirimu sedang doomscrolling, luangkan beberapa waktu untuk memperhatikan bagaimana perasaanmu. Jika kamu merasa sedih, stres, atau gelisah, itu adalah tanda bagi kamu untuk beristirahat dan tidak menggunakan internet.

  • Lakukan kegiatan di real-life 

Luangkan waktu untuk melakukan kegiatan di real-life yang tidak melibatkan internet. Habiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman, tekuni hobi yang kamu nikmati, dan lakukan olahraga. Hal ini akan membantumu untuk memfokuskan kembali pikiranmu dan mengurangi ketergantunganmu pada media sosial dan situs berita.

  • Cari Bantuan Profesional

Jika kamu merasa masih kesulitan dengan doomscrolling dan hal itu sangat memengaruhi kesehatan mentalmu, carilah bantuan profesional. Seorang ahli kesehatan mental dapat membantumu mengembangkan mekanisme penanganan yang sehat dan strategi yang tepat untuk membebaskan diri dari kebiasaan doomscrolling.

 

Doomscrolling adalah kebiasaan yang umum terjadi dan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental kita. Penting untuk mengenali tanda-tanda doomscrolling dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melepaskan diri dari kebiasaan tersebut. Dengan mengikuti beberapa langkah di atas kita dapat melepaskan diri dari kebiasaan doomscrolling dan menjalani kehidupan yang lebih sehat dan bahagia.

Baca Juga: 5 Efek Buruk saat Lama-lama Scrolling Media Sosial Tanpa Tujuan Jelas

Nida Photo Writer Nida

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya