Cara Mendapatkan Vaksin DBD, Lindungi Dirimu

Ada dua jenis vaksin yang tersedia

Intinya Sih...

  • Vaksin DBD atau vaksin dengue melindungi tubuh dari virus penyebab demam berdarah.
  • Ada dua jenis vaksin dengue yang tersedia di Indonesia, yaitu Dengvaxia dan Qdenga.
  • Dengvaxia efektif pada anak-anak yang pernah terinfeksi, sedangkan Qdenga efektif pada anak dan remaja dalam 12 bulan setelah suntikan kedua.

Demam berdarah, demam dengue, atau sering disebut DBD masih menjadi ancaman serius masyarakat Indonesia.

Virus yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti dapat menyebabkan gejala serius hingga kematian jika tidak diatasi dengan cepat dan tepat.

Vaksinasi menjadi salah satu upaya penting untuk melindungi diri dan orang-orang tersayang dari penyakit menular, termasuk demam berdarah.

Vaksin DBD atau vaksin dengue bertujuan untuk melatih sistem kekebalan tubuh agar dapat mengenali dan melawan virus penyebab demam berdarah. Tubuh nantinya akan menciptakan pertahanan yang kuat sehingga jika terpapar virus, risiko terkena demam berdarah akan berkurang secara signifikan.

Demam berdarah bukanlah penyakit yang sepele, dan dampaknya dapat sangat serius, terutama pada anak-anak dan dewasa. Menurut Kementerian Kesehatan RI, tercatat per 1 Maret 2024, terdapat hampir 16.000 kasus demam berdarah di 213 Kabupaten/Kota di Indonesia dengan 124 kematian.

Vaksin DBD sudah ada di Indonesia dan ketahui cara mendapatkannya dan jenisnya.

Jenis vaksin DBD

Saat ini terdapat dua jenis vaksin dengue yang sudah mendapat izin penggunaan dari Badan POM RI dan telah beredar di masyarakat, yakni vaksin Dengvaxia dan vaksin Qdenga.

Dengvaxia atau vaksin CYD-TDV adalah vaksin yang digunakan pada orang berusia 6–45 tahun yang pernah mengalami infeksi virus demam berdarah sebelumnya.

Vaksin Dengvaxia tidak boleh digunakan pada individu yang belum pernah terinfeksi virus dengue (seropositif).

Dengvaxia mengandung virus demam kuning yang dilemahkan, yang telah dimodifikasi sehingga mengandung protein dari virus dengue.

Sementara itu, Qdenga atau  vaksin TAK-003 adalah vaksin yang dapat diberikan untuk orang dewasa, remaja, dan anak-anak mulai usia 4 tahun.

Vaksin ini mengandung versi serotipe virus dengue (varietas) 1, 2, 3 dan 4 yang dilemahkan (vaksin tetravalent).

Baca Juga: DBD pada Ibu Hamil: Gejala, Bahaya, Pengobatan

Cara kerja

Cara Mendapatkan Vaksin DBD, Lindungi Dirimuilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com/mikadago)

Dengvaxia

Vaksin bekerja dengan "mengajarkan" sistem kekebalan (pertahanan alami tubuh) bagaimana mempertahankan tubuh terhadap suatu penyakit.

Dengvaxia mengandung virus yang dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Ketika kamu divaksinasi, sistem kekebalan tubuh mengenali protein dengue dalam virus yang dilemahkan sebagai benda asing dan membuat antibodi melawannya.

Di masa depan, ketika kamu terkena virus dengue, antibodi tersebut bersama dengan komponen sistem kekebalan lainnya akan mampu membunuh virus dan membantu melindungi terhadap penyakit tersebut.

Qdenga

Vaksin ini mengandung versi 4 serotipe virus yang dilemahkan. Vaksin ini tidak dapat menyebabkan penyakit, tetapi mengajarkan sistem kekebalan untuk mempertahankan tubuh terhadap virus.

Setelah divaksinasi, sistem sistem kekebalan mengidentifikasi serotipe yang dilemahkan sebagai benda asing dan membuat antibodi untuk melawannya.

Ketika suatu hari kamu terkena virus tersebut, sistem kekebalan tubuh akan mengenalinya dan dapat dengan cepat membuat lebih banyak antibodi, yang kemudian menetralisir virus tersebut sebelum dapat menyebabkan penyakit.

Manfaat vaksin DBD

Dengvaxia

Tiga penelitian dilakukan di Asia dan Amerika Latin yang melibatkan lebih dari 35.000 anak berusia 2–16 tahun. Penelitian ini melibatkan anak-anak yang pernah dan belum pernah terinfeksi virus dengue.

Anak-anak diberi tiga suntikan Dengvaxia atau tiga suntikan plasebo, dengan jarak waktu enam bulan antara setiap suntikan. Kasus demam berdarah tercatat selama satu tahun, terhitung empat minggu setelah penyuntikan terakhir.

Secara keseluruhan, di antara anak-anak berusia antara 6 dan 16 tahun dan yang pernah terkena infeksi demam berdarah sebelumnya, terdapat hampir 80 persen lebih sedikit kasus penyakit demam berdarah pada anak-anak yang divaksinasi dengan 3 dosis Dengvaxia, dibandingkan dengan anak-anak yang diberi plasebo.

Artinya, vaksin tersebut memiliki kemanjuran hampir 80 persen pada anak-anak yang pernah terkena demam berdarah sebelumnya.

Namun, di antara anak-anak yang belum pernah mengalami infeksi demam berdarah sebelumnya, risiko terkena demam berdarah yang parah jika mereka kemudian tertular virus dengue lebih tinggi pada anak-anak yang divaksinasi dibanding anak-anak yang diberi plasebo.

Studi tambahan menunjukkan bahwa vaksin ini juga efektif pada orang berusia 16–45 tahun.

Data yang tersedia tidak cukup untuk memastikan seberapa baik vaksin tersebut bekerja dan apakah vaksin tersebut cukup aman pada anak-anak di bawah usia 6 tahun dan sebelumnya pernah terinfeksi virus dengue.

Qdenga

Vaksin ini terbukti efektif mencegah demam akibat demam berdarah pada anak dan remaja dalam 12 bulan setelah suntikan kedua.

Dalam penelitian utama di 8 negara di Amerika Latin dan kawasan Asia Pasifik, sekitar 20.000 anak berusia antara 4–16 tahun diberikan Qdenga atau plasebo. Studi menunjukkan penurunan sebesar 80 persen dalam jumlah kasus demam yang disebabkan oleh penyakit demam berdarah yang dikonfirmasi pada mereka yang menerima vaksin (61 kasus dalam 12.700 anak) dibandingkan dengan mereka yang diberi plasebo (149 kasus dalam 6.316 anak).

Vaksin ini juga mengurangi rawat inap akibat demam berdarah sebesar 90 persen. Dalam 18 bulan setelah menerima suntikan kedua, 0,1 persen (13 dari 12.700) anak yang diberi vaksin dirawat di rumah sakit karena terkonfirmasi demam berdarah, dibandingkan dengan 1,0 persen (66 dari 6.316) anak yang diberi plasebo.

Efek samping dan risiko

Cara Mendapatkan Vaksin DBD, Lindungi Dirimuilustrasi vaksinasi (pexels.com/Nop Viwat)

Dengvaxia

Efek samping yang paling umum dari Dengvaxia (bisa memengaruhi lebih dari 1 dari 10 orang) adalah:

  • Sakit kepala.
  • Kemerahan dan nyeri di tempat suntikan.
  • Perasaan tidak enak badan secara umum.
  • Nyeri otot.
  • Kelemahan.
  • Demam.

Reaksi alergi, yang mungkin parah, merupakan efek samping Dengvaxia yang sangat jarang terjadi.

Dengvaxia tidak boleh diberikan kepada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, termasuk orang yang sistem kekebalannya melemah karena infeksi HIV atau obat-obatan seperti obat kanker atau kortikosteroid dosis tinggi.

Dengvaxia juga tidak boleh diberikan kepada perempuan hamil atau menyusui.

Qdenga

Efek samping yang paling umum dari Qdenga (bisa mempengaruhi lebih dari 1 dari 5 orang) adalah:

  • Nyeri dan kemerahan di tempat suntikan.
  • Sakit kepala.
  • Nyeri otot.
  • Perasaan tidak enak badan dan kelemahan secara umum.

Hingga 1 dari 10 orang mungkin mengalami demam. Efek samping ini, yang biasanya ringan hingga sedang dan hilang dalam beberapa hari, lebih jarang terjadi setelah dosis vaksin kedua dibandingkan setelah dosis pertama.

Vaksin ini tidak boleh digunakan pada orang yang mempunyai reaksi hipersensitivitas (alergi) terhadap dosis Qdenga sebelumnya.

Vaksin ini juga tidak boleh digunakan pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah karena suatu penyakit, obat-obatan yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh, atau infeksi HIV.

Vaksin ini tidak boleh digunakan pada perempuan hamil atau menyusui.

Untuk mengetahui potensi efek samping dan risiko terkait lainnya, tanyakan kepada dokter.

Cara mendapatkan vaksin DBD

Vaksin DBD sudah dijual secara umum di Indonesia dan tersedia di sejumlah rumah sakit, klinik, layanan khusus vaksinasi, atau fasilitas kesehatan lainnya.

Vaksin Dengvaxia diberikan pada individu usia 9–16 tahun sebanyak 3 dosis, masing-masing 0,5 ml. Vaksin diberikan secara injeksi subkutan dengan interval pemberian 6 bulan antar dosisnya, yakni bulan ke-0, 6, dan 12.

Vaksin Qdenga diberikan pada individu usia 6–45 tahun sebanyak 2 dosis, masing-masing 0,5 ml. Vaksin diberikan secara injeksi subkutan dengan interval pemberian 3 bulan antar dosisnya, yakni bulan ke-0 dan 3.

Cara Mendapatkan Vaksin DBD, Lindungi Dirimuilustrasi 3M Plus pencegahan demam berdarah (IDN Times/Mardya Shakti)

Baca Juga: Perbedaan Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue, Jangan Keliru!

Referensi

Kemenkes Ditjen P2P. Diakses pada Maret 2024. Kasus DBD sedang tinggi, Waspada Komplikasinya.
European Medicines Agency. Diakses pada Maret 2024. Dengvaxia.
European Medicines Agency. Diakses pada Maret 2024. Qdenga.
BPOM RI. Diakses pada Maret 2024. Penjelasan Badan POM RI terkait Isu Keamanan Vaksin Dengue (Demam Berdarah).
BPOM RI. Diakses pada Maret 2024. Persetujuan Izin Edar Vaksin Dengue (Qdenga) untuk Usia 6–45 Tahun.

Topik:

  • Nurulia R F
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya