14 Istilah yang Perlu Kamu Pahami saat Beli Daging Ayam

Istilah yang sering ada di bungkus atau kemasan daging ayam

Saat membeli daging ayam di swalayan, mungkin kamu menyadari ada beberapa label yang disematkan di kemasan atau bungkus plastiknya. Beberapa lebel memberi tahu kita bagaimana ayam tersebut dibesarkan, diberi makan apa, bahkan bagaimana tampilannya saat meninggalkan fasiltas. Sementara itu, label lainnya mungkin tidak ada artinya sama sekali tanpa regulasi dari instansi mana pun.

Dengan standar yang terus berubah, label untuk daging ayam lebih banyak dari sebelumnya dan tak jarang bikin bingung.

Supaya kamu tak lagi bingung, yuk, kenali apa saja istilah-istilah atau label yang umum ditemukan pada produk daging ayam di swalayan.

1. Ayam organik

Ayam organik cukup populer dikonsumsi. Namun, dilansir CNET, perlu diingat bahwa itu hanya berarti ayam telah diberikan makanan organik bersertifikat dan sering kali—namun tidak selalu—berarti praktik peternakan yang digunakan untuk memberi makan ayam lebih baik.

Ayam organik selalu free-range (unggas memiliki akses ke luar setidaknya setengah hari) dan tidak diberikan antibiotik rutin.

Di luar itu, label "organik" pada daging ayam tidak menandakan apa pun tentang kualitas hidup ayam maupun praktik manusiawi selama hidup, transportasi, atau pemotongan. Dalam banyak kasus, ayam organik mungkin masih mengalami beberapa praktik buruk di peternakan.

2. Dibesarkan tanpa antibiotik

Label "dibesarkan tanpa antibiotik" atau "raised without antibiotic" artinya unggas tidak diberikan obat yang tergolong antibiotik. Namun, perlu diingat bahwa unggas mungkin telah diberikan obat dan produk lain untuk mengendalikan parasit atau risiko kesehatan hewan lainnya, seperti dijelaskan dalam laman Health.

3. Bebas antibiotik

14 Istilah yang Perlu Kamu Pahami saat Beli Daging Ayamilustrasi peternakan ayam (IDN Times/Dhana Kencana)

Label "bebas antibiotik" atau "antibiotic-free" merupakan label yang kontroversial. Bebas antibiotik berarti tidak ada residu antibiotik yang tersisa dalam daging saat diproses, yang berlaku untuk semua ayam karena perawatan dihentikan sebelum ayam disembelih.

4. Free-range

Biasanya label "free-range" diberikan ketika ayam memiliki akses ke luar ruangan selama setengah hari. Tidak semua ayam free-range itu organik, tetapi semua ayam organik adalah ayam free-range.

5. Certified humane

Di Amerika Serikat, sebuah organisasi nirlaba bernama Humane Farm Animal Care mengelola penggunaan label ini—juga didukung oleh Center for Food Safety—oleh pengolah yang memenuhi standarnya untuk memelihara, menangani, mengangkut, dan menyembelih berbagai hewan, termasuk ayam.

6. All-vegetable atau vegetarian

14 Istilah yang Perlu Kamu Pahami saat Beli Daging AyamIlustrasi paha ayam (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)

Sebagian besar pakan unggas terbuat dari jagung dan bungkil kedelai, tetapi terkadang juga mengandung daging olahan dan produk samping unggas (termasuk bagian ayam yang dimasak, dikeringkan, dan digiling, seperti usus dan kepala).

Jika pakan tersebut tidak mengandung lemak dan protein tersebut, maka daging ayam dapat diklasifikasikan sebagai "all-vegetable" atau "vegetarian".

Baca Juga: Apakah Ayam Organik Lebih Sehat Dibanding Ayam Biasa?

7. Enhanced

Sebagian besar unggas yang disempurnakan (enhanced) telah disuntik dengan larutan air asin atau kaldu untuk memberi mereka rasa yang lebih asin dan tekstur yang lembap. Menurut Health, proses tersebut dapat meningkatkan jumlah natrium dalam ayam hingga lima kali lipat atau lebih.

Saat membaca label kemasan daging ayam, kalau kamu membaca ada 300 miligram (mg) sodium per porsi 4 ons atau lebih, itu tandanya daging ayam enhanced. Selain itu, daging ayam enhanced sering kali harganya sama dengan ayam yang non-enhanced.

8. All-natural

Menurut CNET, "all-natural" adalah istilah pemasaran dan tidak berarti apa-apa. Tidak ada persyaratan untuk daging ayam diberikan label ini. Jadi, sebaiknya pilih pertimbangan lain dalam membeli daging ayam.

9. Tidak ada tambahan hormon atau steroid

14 Istilah yang Perlu Kamu Pahami saat Beli Daging Ayamilustrasi daging ayam filet (pixabay.com/Manfred Richter)

Label ini sangat kecil artinya mengingat undang-undang Food and Drug Administration (FDA), atau institusi terkait di banyak negara, melarang penggunaan steroid atau hormon tambahan.

Apabila ada produsen daging ayam yang mengklaim "tidak mengandung tambahan hormon" atau "tidak ditambahkan steroid", kemungkinan besar itu hanyalah pengalih perhatian.

10. Farm-raised

Semua ayam komersial dipelihara di peternakan. Jadi, secara teori ayam mana pun yang kamu beli di swalayan maupun pasar membawa label ini.

11. Animal Welfare Approved

Menurut American Society for the Prevention of Cruelty to Animals (ASPCA), ini adalah label paling ketat yang diberikan kepada unggas berdasarkan praktik manusiawi secara keseluruhan. 

Ayam Animal Welfare Approved (AWA) diaudit setiap tahun untuk memastikan ayam memiliki ruangan dalam dan luar ruangan yang memadai, syarat kesehatan ternak, cahaya alami, dan waktu pengangkutan maksimal 4 jam.

12. Animal-Welfare Certified

14 Istilah yang Perlu Kamu Pahami saat Beli Daging Ayamilustrasi peternakan ayam (unsplash.com/Zoe Schaeffer)

Program pemeringkatan enam tingkat untuk hewan yang dipelihara untuk diambil daging dan telurnya ini sedikit lebih kompleks. Menurut ASPCA, setiap tingkat berturut-turut mewakili kesejahteraan yang semakin tinggi dan mencakup semua persyaratan di bawahnya.

Pengurungan kandang, hormon, dan antibiotik subterapeutik dilarang pada semua tingkatan, standar diperluas hingga pengangkutan dan penyembelihan, dan kepatuhan diverifikasi setiap 15 bulan melalui audit.

13. Pasture-raised

Adanya label "pasture-raised" berarti ayam dibesarkan di padang rumput. Akan tetapi, karena tidak ada definisi hukum untuk istilah ini, "padang rumput" sulit diverifikasi, meskipun ini menyiratkan bahwa unggas menghabiskan banyak waktu di luar ruangan dan di padang rumput.

USDA mengharuskan label ayam akurat, tetapi tanpa pedoman formal, label pasture-raised ini memiliki banyak ruang gerak.

14. Cage-free

Label "cage-free" ini dianggap tidak penting, atau beberapa menganggapnya tidak masuk akal, jika disematkan di kemasan produk daging ayam. Ini karena ayam pedaging (broiler) tidak boleh dipelihara di kandang dan harus dipelihara di rumah yang besar. 

Bagaimanapun, perbedaan ini penting ketika berbicara tentang telur, karena ayam petelur dapat dan sering dibesarkan di dalam kandang.

Apa pun pilihan daging ayam yang kamu beli, pastikan ayam dalam keadaan sehar. Ayam segar harus berwarna merah muda.

Hindari kerusakan tampilan, seperti memar atau robekan pada kulit, yang dapat memengaruhi kualitas dan kesegaran ayam.

Ayam juga harus montok; saat ditekan, dagingnya akan agak kenyal, kembali ke bentuknya setelah beberapa detik. Aroma yang bersih dan netral juga merupakan indikator kesegaran yang baik.

Juga, periksa untuk memastikan itu tidak mendekati tanggal "sell by" (tanggal terakhir suatu barang direkomendasikan untuk dijual).

Baca Juga: Telur Bebek vs Telur Ayam, Mana yang Lebih Sehat?

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya