Cedera terbagi ke dalam beberapa tingkatan. Untuk cedera ringan, atlet masih bisa melanjutkan kompetisi dan latihan seperti biasa. Untuk cedera berat, atlet harus beristirahat dari kompetisi dan latihan selama beberapa waktu.
Mengetahui kapan perlu beristirahat sangat penting untuk mencegah cedera parah dan memastikan atlet tetap berlatih pada tingkat optimal selama mungkin.
Kemajuan teknologi yang konstan juga membantu atlet dan pelatih untuk lebih terlindungi dari cedera. Misalnya, video tentang bagaimana pemain basket mendarat setelah melompat, dapat membantu menghindari potensi cedera.
Memperkuat otot-otot di sekitar lutut dan pinggul, dan berfokus pada teknik yang tepat selama beraktivitas juga dapat menurunkan risiko cedera.
Selain itu, memperhatikan hal-hal seperti nutrisi dan tidur juga penting untuk memulihkan tubuh dan mencegah cedera.
Jadi, tinju, panjat tebing, dan skateboard dianggap menjadi olahraga yang dampaknya paling berat bagi tubuh karena cabang olahraga ini memiliki kasus cedera yang paling banyak. Meskipun begitu, semua jenis olahraga berisiko menyebabkan cedera.
Referensi
East Alabama Health. Diakses pada Juli 2024. Common Olympic Sports Injuries and How to Prevent Them.
SV Sports Therapy. Diakses pada Juli 2024. Injuries in Olympic Athletes.
Time. Diakses pada Juli 2024. Which Olympic Sport Is Hardest on the Body?