Beberapa waktu ke belakang, matcha jadi minuman yang sangat populer bagi banyak kalangan. Minuman ini berasal dari Jepang dan terbuat dari daun teh hijau muda yang digiling sampai menjadi bubuk halus. Dibanding jenis teh yang lain, matcha punya rasa yang kuat, campuran antara pahit dan manis, lebih terasa kental atau creamy, dan ada sedikit sensasi rumput atau tanah ketika diminum. Keunikan inilah yang membuat matcha memperoleh popularitas, bahkan jika dibandingkan dengan teh hijau biasa.
Tak hanya soal rasa, matcha ternyata juga memiliki beberapa manfaat bagi tubuh jika dikonsumsi dalam takaran yang tepat. Dilansir Healthline, matcha kaya akan antioksidan yang menangkal radikal bebas dan mencegah penyakit kronis. Belum lagi, ada pula asam amino bernama L-theanine dan kafein yang memberikan sensasi rileks serta energi tambahan ketika dikonsumsi sehingga dapat lebih fokus ketika hendak bekerja. Tak ketinggalan, ada kandungan epigallocatechin-3-gallate (EGCG) yang bertugas sebagai agen anti-kanker.
Akan tetapi, selayaknya makanan dan minuman sehat mana pun, tak semua orang bisa dan/atau boleh untuk mengonsumsi matcha. Setidaknya ada empat kelompok orang yang sebaiknya mengurangi atau sama sekali tidak mengonsumsi matcha demi menjaga kesehatan. Kira-kira siapa saja kelompok tersebut? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini!