Agar puasa intermiten yang kamu jalankan berhasil, kamu bisa mencoba tips ini:
- Mulai secara bertahap: Jika baru mengenal puasa intermiten, mulailah dengan meningkatkan durasi puasa secara bertahap.
- Tetap terhidrasi: Minumlah banyak air selama periode puasa untuk tetap terhidrasi dan membantu menahan rasa lapar.
- Makanlah makanan padat nutrisi: Fokuslah untuk mengonsumsi makanan utuh dan padat nutrisi selama waktu makan untuk mendukung kesehatan yang optimal.
- Dengarkan tubuh: Perhatikan bagaimana kondisi tubuh selama periode puasa. Jika mengalami ketidaknyamanan yang ekstrem atau masalah kesehatan, pertimbangkan untuk menyesuaikan jadwal puasa atau mencari panduan dari ahli kesehatan.
- Jalani gaya hidup yang seimbang: Puasa intermiten menjadi salah satu komponen dari gaya hidup seimbang yang mencakup konsumsi makanan bernutrisi, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan manajemen stres.
Jadi, tidak ada panduan khusus puasa intermiten berdasarkan usia. Respons tubuh terhadap puasa intermiten sangat bervariasi, tergantung pada kondisi kesehatan, gaya hidup, dan kebutuhan nutrisi setiap individu.
Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan ahli gizi atau tenaga medis sebelum memulai puasa intermiten, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau berada dalam tahap perkembangan seperti remaja, atau lansia.
Referensi
"Intermittent Fasting By Age Chart: Is It Real? How Does It Work?". BetterMe. Diakses pada November 2024.
"Unveiling the Intermittent Fasting by Age Chart: A Breakthrough Approach Explained". Fitness Volt. Diakses pada November 2024.
Rynders, Corey A., Elizabeth A. Thomas, Adnin Zaman, Zhaoxing Pan, Victoria A. Catenacci, and Edward L. Melanson. “Effectiveness of Intermittent Fasting and Time-Restricted Feeding Compared to Continuous Energy Restriction for Weight Loss.” Nutrients 11, no. 10 (October 14, 2019): 2442.
"Intermittent Fasting by Age Chart: A Comprehensive Guide". BodySpec. Diakses pada November 2024.