ilustrasi tidur (pexels.com/cottonbro)
Sesuai kata para peneliti, penelitian ini adalah yang pertama meneliti hubungan pemanasan global dengan kualitas tidur dalam skala luas. Bisa mengurangi jam tidur, konsekuensi tersebut cukup besar untuk memengaruhi kesehatan masyarakat dalam jangka panjang, dari kesehatan mental hingga kesehatan jasmani.
Meski begitu, hasil penelitian ini masih terbilang minim. Menurut penelitian tersebut, di malam yang hangat, partisipan terancam kehilangan 15 menit tidur. Jumlah tersebut kurang dari 3 persen total waktu tidur, sehingga efeknya tidak begitu terasa.
Para peneliti juga mencatat bahwa para partisipan yang memakai gelang pengukur tidur umumnya berada di negara berpenghasilan tinggi. Jadi, mereka memiliki akses ke teknologi untuk mengurangi panas (seperti AC). Oleh karena itu, hasil penelitian ini bisa berbeda di berbagai belahan dunia lain.