ilustrasi payudara (pexels.com/cottonbro studio)
Setelah sel telur dibuahi, tubuh mulai memproduksi hormon kehamilan. Hormon tersebut terdiri dari estrogen, progesteron, dan prolaktin. Ketiganya merangsang payudara dan menyebabkan kelenjar susu di dalamnya tumbuh. Tujuannya, tentu saja mempersiapkan peran utamanya dalam memberi makan bayi yang baru lahir.
Pertama, hormon kehamilan progesteron dan human chorionic gonadotropin (hCG) menyebabkan peningkatan volume darah ke seluruh tubuh. Hal tersebut lantas membuat payudara menjadi lebih montok.
Selanjutnya, aktiviyas hormon memicu perubahan pada melanosit yakni sel pigmen yang memberi warna pada puting. Sel-sel berwarna pucat ini akan mengelupas dan membuat putih lebih gelap serta keluar. Pewarnaan tersebut diyakini akan membantu bayi melihatnya dengan lebih mudah.
Memasuki bulan ketiga, hormon estrogen dan progesteron yang diproduksi plasenta mendorong perkembangan saluran susu dalam jaringan payudara. Patrick Duff, MD., seorang obgyn di University of Florida, Gainesville dalam Parents menjelaskan, aktivitas tersebut dapat membuat ukuran payudara menjadi lebih besar. Selain itu, payudara pun mulai memproduksi dan menyimpan kolostrum, bentuk awal ASI. Sel-sel itu harus meregang untuk memberi ruang. Nah, inilah penyebab payudara sakit saat hamil.