Ahli kesehatan di seluruh dunia sepakat bahwa pemberian ASI eksklusif pada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan dan dilanjutkan hingga 12 bulan adalah langkah ideal untuk mendukung tumbuh kembang si kecil. Namun, karena beberapa alasan, ibu yang baru melahirkan mungkin tidak bisa memberikan ASI yang cukup, sesuai, atau memadai untuk bayinya. Kondisi ini kemudian membuat sebagian ibu memberikan susu formula kepada bayi.
Susu formula bayi adalah produk susu yang diproduksi secara industri dengan meniru kandungan nutrisi ASI semaksimal mungkin. Hal ini dimaksudkan agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan si kecil dengan baik. Pada beberapa kondisi, penggunaan susu formula bisa menjadi alternatif terbaik ketika bayi tidak bisa mendapatkan ASI. Namun, susu formula bukanlah pilihan yang selalu tepat untuk semua bayi.
Meski telah dibuat semirip mungkin, susu formula tetap tidak bisa menduplikasi gizi di dalam ASI. Dilansir laman University of Nevada, Reno Extention, setelah 50 tahun lebih, sains tidak dapat menduplikasi ASI dengan 200 lebih komponen bioaktifnya. Artinya, meski sering kali dianggap pengganti yang sama seperti ASI, susu formula tak semirip itu dengan ASI.
Nah, penjelasan di bawah ini mengupas perbandingan nutrisi ASI dan susu formula secara lebih rinci. Tujuannya, agar bisa menjadi pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menyusui dan penggunaan susu formula ketika diperlukan. Simak terus, ya!