14 Persiapan Obat untuk Mudik Bersama Anak

Salah satu budaya dalam masyarakat adalah mudik Lebaran. Pada masa ini, banyak perantau yang pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga.
Berbagai hal harus disiapkan secara cermat untuk mudik, dari mulai kebutuhan sandang hingga yang bersifat pribadi, seperti obat. Terlebih bagi pemudik yang memiliki anak, orang tua harus mengantisipasi kondisi yang mungkin akan memengaruhi anak, misalnya obat-obatan untuk anak dengan kondisi medis tertentu, atau obat untuk masalah kesehatan yang umum terjadi saat mudik seperti mual, batuk pilek, sakit kepala, atau diare.
Sebelum mulai, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dulu untuk membantu menyiapkan obat-obatan yang akan dibawa, termasuk informasi jenis obat, dosis, dan cara pakainya.
Berikut ini adalah obat-obatan yang perlu dipersiapkan untuk dibawa saat mudik.
1. Parasetamol
Saat bepergian bersama anak, anak bisa saja mengalami demam, sakit kepala, dan nyeri ringan lainnya di tubuh karena kondisi perjalanan yang penuh tekanan. Baik saat pertama kali naik pesawat atau naik kapal, kamu mungkin perlu menyediakan parasetamol untuk anak.
Parasetamol adalah obat penghilang rasa sakit yang umum untuk anak-anak. Ini sering digunakan untuk mengobati sakit kepala, sakit perut, sakit telinga, dan gejala pilek. Parasetamol juga bisa digunakan untuk menurunkan demam. Obat ini umumnya tersedia dalam bentuk tablet dan sirop.
Aturan penggunaan paracetamol:
- Jangan berikan parasetamol lebih dari 4 dosis dalam 24 jam. Hanya berikan setiap 4 hingga 6 jam. Ikuti petunjuk pada kemasam obat.
- Orang tua bisa memberi dosis paracetamol setiap 6 jam selama 3 hari. Ini bisa membantu meredakan nyeri dengan aman tanpa risiko pemberian obat terlalu banyak. Jika khawatir mengenai seberapa parah rasa sakit yang dialami anak, segera hubungi dokter.
- Jangan pernah memberikan paracetamol lebih dari 3 hari tanpa berkonsultasi dengan dokter.
- Jika anak mengalami demam tinggi atau nyeri yang hilang timbul, berikan paracetamol saat ia pertama kali mengeluh tidak enak badan atau merasakan nyeri. Tunggu setidaknya 4 hingga 6 jam sebelum memberikan dosis berikutnya. Jangan berikan anak lebih dari 4 dosis dalam 24 jam.
2. Ibuprofen

Mudik tidak hanya sekadar kumpul dengan keluarga. Biasanya ada selipan aktivitas lain seperti mengunjungi tempat wisata. Anak mungkin akan merasa lelah, nyeri, atau pegal. Ibuprofen bisa membantu, tetapi pastikan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter.
Ibuprofen adalah salah satu jenis obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) yang bisa membantu:
- Mengurangi rasa pegal, nyeri, sakit tenggorokan, atau demam pada anak yang sedang pilek atau flu.
- Meringankan sakit kepala atau sakit gigi.
- Mengurangi rasa sakit dan bengkak akibat cedera atau patah tulang.
3. Multivitamin
Daya tahan anak bisa terganggu ketika berada dalam kondisi cuaca yang berbeda atau tidak menentu, sehingga membutuhkan perlindungan ekstra. Konsumsi multivitamin bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan tingkat energi anak.
Untuk memilih jenis vitamin yang tepat, tanyakan kepada dokter mengenai jenis vitamin atau suplemen apa yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak dan selalu ikuti dosis yang dianjurkan.
4. Obat alergi

Alergi bisa bersifat musiman atau menyerang sepanjang tahun (perenial). Ada berbagai jenis pemicu alergi di sekitar, termasuk:
- Serbuk sari.
- Jamur.
- Makanan tertentu.
- Kondisi cuaca.
Selalu persiapkan obat alergi yang diformulasikan untuk anak-anak yang mengandung cetirizine, untuk membantu meredakan gejala yang berhubungan dengan rhinitis alergi, konjungtivitis alergi, dan alergi kulit.
Selalu konsultasikan dengan dokter anak sebelum memberikan obat alergi apa pun.
5. Antasida atau tablet arang aktif
Saat perjalanan mudik, bisa saja anak mengalami gas dan kembung setelah mengonsumsi makanan atau minuman tertentu, termasuk beberapa suplemen dan obat-obatan.
Gas dan kembung biasanya tidak berbahaya dan hilang tanpa pengobatan. Namun, mengubah pola makan anak dapat membantu mengakhiri masalah tersebut.
Beberapa obat yang dijual bebas dapat membantu mencegah gas dan meredakan kembung. Namun, bicarakan dengan dokter jika usia anak di bawah 12 tahun. Selalu baca informasi pada kemasan obat dan ikuti instruksinya atau sesuai saran dokter.
Antasida dapat membantu kembung dengan membuat anak serdawa. Hati-hati saat memberikan antasida yang dijual bebas kepada anak karena beberapa produk mengandung aspirin. HIndari memberikan aspirin pada siapa pun yang usianya masih di bawah 20 tahun karena terkait dengan sindrom Reye.
Tablet arang aktif dapat mengurangi bau gas yang dikeluarkan anak.
Jika anak punya masalah dengan laktosa, bicarakan dengan dokter mengenai pilihan obat untuk kembung dan gas yang aman.
6. Cairan rehidrasi oral

Anak bisa mengalami diare selama mudik. Ini bisa terjadi jika anak mengonsumsi makanan dan dan yang terkontaminasi.
Makanan atau air mungkin mengandung bakteri, virus, atau parasit. Air dari keran, es, atau minuman yang tidak disegel bisa terkontaminasi. Makanan yang diolah dengan air keran atau tidak dimasak dengan benar juga bisa terkontaminasi.
Risiko diare pada anak bisa meningkat jika:
- Mengonsumsi obat yang menurunkan asam lambung.
- Memiliki kondisi yang melemahkan sistem imun, seperti HIV atau AIDS.
- Mengonsumsi makanan dari pedagang kaki lima.
- Hiking atau berkemah.
Yang bisa dilakukan jika anak diare selama mudik antara lain:
- Memberi anak banyak cairan untuk mencegah dehidrasi. Berikan bayi ASI atau susu formula tambahan untuk mencegah dehidrasi. Jika memberi susu formula pada bayi, berikan susu bebas laktosa saat dia sakit.
- Berikan anak larutan rehidrasi oral (oralit) sesuai petunjuk. Oralit memiliki jumlah air, garam, dan gula yang tepat yang dibutuhkan anak untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
- Berikan anak makanan yang bisa dia toleransi. Contohnya nasi, kentang, dan roti, pisang, melon, dan sayuran yang dimasak dengan baik. Kamu mungkin perlu memberi anak makanan dalam jumlah lebih sedikit dan lebih sering. Hindari memberi anak makanan yang tinggi serat, lemak, dan gula.
7. Obat nyamuk
Jika bepergian ke daerah dengan laporan kasus penyakit akibat gigitan nyamuk (demam berdarah, chikungunya, atau malaria), bawalah obat anti nyamuk yang mengandung DEET atau picaridin.
- Obat anti nyamuk yang paling efektif mengandung DEET (10% untuk anak usia 6 bulan hingga 12 tahun dan 30% untuk dewasa).
- Alternatif yang lebih lembut mengandung 20% picaridin (aman untuk bayi >6 bulan).
Bicarakan obat anti nyamuk yang paling aman dengan dokter.
Obat nyamuk yang mengandung kayu putih, serai wangi, minyak kedelai, minyak geranium, dan minyak jarak juga bisa digunakan, tetapi tidak ada cukup bukti untuk membuktikan keefektifannya.
8. Obat anti mabuk perjalanan

Anak-anak berusia 2 hingga 12 tahun rentan mengalami mabuk perjalanan darat, laut, maupun udara.
Kalau kamu mudik dengan mobil, tanyakan kepada dokter tentang penggunaan antihistamin yang dijual bebas, seperti dimenhydrinate atau diphenhydramine, untuk mencegah mabuk kendaraan.
Keduanya bekerja paling baik jika diminum sekitar satu jam sebelum perjalanan. Baca label produk untuk menentukan dosis yang tepat dan bersiap menghadapi kemungkinan efek sampingnya, seperti kantuk. Antihistamin yang tidak menyebabkan kantuk tampaknya tidak efektif dalam mengobati mabuk perjalanan.
Jika anak mulai mengalami mabuk kendaraan, coba berhenti sejenak. Bawa anak keluar, kemudian berjalan-jalan atau berbaring telentang selama beberapa menit dengan mata tertutup. Meletakkan kain dingin di dahi juga bisa membantu.
9. Termometer
Termometer yang paling umum digunakan untuk anak adalah termometer digital karena mudah digunakan.
Untuk anak yang berusia di bawah 5 tahun, gunakan termometer di bawah lengan. Jika digunakan di bawah lengan, suhunya akan tercatat sekitar setengah hingga 1 derajat Celcius lebih rendah dari suhu inti.
Untuk anak berusia 5 tahun ke atas, termometer bisa digunakan di mulut anak. Pastikan hanya menggunakan termometer digital.
10. Losion calamine

Calamine merupakan obat bebas yang dapat meredakan luka bakar akibat sinar matahari, ruam, dan iritasi kulit lainnya.
Calamine hanya untuk pemakaian luar. Jangan ditelan dan jangan digunakan pada mata atau selaput lendir seperti bagian dalam mulut, hidung, alat kelamin, atau daerah anus.
Kebanyakan bayi dapat menggunakannya karena sifatnya yang ringan dan jarang menimbulkan reaksi alergi pada jenis kulit apa pun.
Cara menggunakannya:
- Kocok losion sebelum digunakan.
- Basahi sedikit kapas dengan losion.
- Gunakan di area kulit yang dituju.
- Biarkan obat mengering pada kulit.
11. Krim antibakteri atau antijamur
Obat ini digunakan untuk mencegah infeksi kulit ringan yang disebabkan oleh luka kecil, goresan, atau luka bakar. Bacitracin yang terkandung di dalamnya akan bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri tertentu.
Jangan gunakan produk ini untuk infeksi kulit yang serius. Tanyakan kepada dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan produk untuk luka kulit yang serius (seperti luka dalam atau tusukan, gigitan binatang, luka bakar serius). Perawatan berbeda mungkin diperlukan untuk kondisi seperti ini.
Jika melakukan pengobatan sendiri dengan obat ini, penting untuk membaca petunjuk kemasan untuk memastikan produk tersebut aman untuk anak.
12. Semprotan hidung

Produk ini digunakan untuk mengatasi kekeringan di saluran hidung. Penggunaannya akan membantu menambah kelembapan di dalam hidung untuk melarutkan dan melunakkan lendir yang kental atau berkerak.
Pada bayi dan anak kecil dengan hidung tersumbat yang tidak dapat mengeluarkan ingus, penggunaan produk ini akan membantu mempermudah pengeluaran lendir dengan alat suntik bulb syringe.
Ini membantu meringankan rasa sesak dan membuat pernapasan lebih mudah. Produk ini mengandung larutan garam yang dimurnikan atau natrium klorida.
Semprotkan produk ke setiap lubang hidung sesuai kebutuhan atau anjuran dokter. Produk ini juga bisa diberikan ke hidung dalam bentuk tetes.
13. Obat batuk dan pilek
Obat untuk mengatasi gejala batuk dan pilek untuk anak sebagian besar berupa sirup. Untuk anak besar atau orang dewasa, bisa menggunakan obat sediaan tablet. Ada banyak obat bebas yang merupakan kombinasi untuk mengatasi gejala-gejala ini.
Bahan obat batuk misalnya ambroksol, bromheksin, guaifenesin, dan gliseril guaiakolat. Sementara itu, bahan untuk mengurangi gejala pilek, hidung berair, atau tersumbat di antaranya klorfeniramin maleat, triprolidin, dan pseudoefedrin.
Perlu diperhatikan bahwa ada beberapa kombinasi yang juga sudah mengandung obat parasetamol sehingga tidak perlu pemberian obat demam lagi. Ini perlu dicermati agar tidak berlebihan dalam memberikan obat.
14. Obat luka ringan

Tidak jarang berkegiatan saat mudik bisa menyebabkan luka, misalnya akibat jatuh atau tergores.
Untuk luka yang ringan yang tidak menyebabkan banyak perdarahan, perawatan luka dapat dilakukan sendiri. Prinsipnya bersihkan area luka, berikan antiseptik, dan bila perlu tutup dengan pembalut luka atau plester.
Bawalah kasa steril, kapas (kalau bisa juga ada kapas alkohol), antiseptik, povidone iodine, dan plester.
Anak-anak lebih rentan mengalami gangguan kesehatan dibandingkan oleh orang dewasa karena sistem kekebalan tubuhnya belum matang. Jadi, jika membawa anak dalam perjalanan jauh, seperti mudik, bawalah obat-obatan.
Beberapa obat yang perlu disediakan yaitu obat penurun demam, obat batuk dan pilek, oralit, obat luka, minyak telon atau minyak kayu putih, obat alergi, dan lain-lain sesuai kebutuhan anak. Mintalah obat-obat tersebut ke dokter sebelum bepergian.
Untuk anak yang mengonsumsi obat tertentu secara teratur, jangan lupa membawa obat-obatan dengan jumlah yang cukup.
Referensi
Ikatan Dokter Anak Indonesia. Diakses pada April 2024. Persiapan Obat Untuk Liburan Bersama Anak.
Unilab. Diakses pada Maret 2024. 8 Essential Travel Medicines for Kids.
National Health Service. Diakses pada Maret 2024. How and When to Give Paracetamol for Children.
Mount Sinai. Diakses pada Maret 2024. Ibuprofen Dosing for Children.
Parents. Diakses pada Maret 2024. 5 Reasons Your Kid May Feel Bloated and How to Help.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Maret 2024. Traveling with Children.
Health Shots. Diakses pada Maret 2024. Travelling with a Baby? Don’t Forget to Add These 10 Essentials to The Medical Kit.
Mayo Clinic. Diakses pada Maret 2024. What Causes Car Sickness in Children and How Can I Prevent It?
KidsHealth. Diakses pada Maret 2024. Thermometers - How To Use Them.
Mayo Clinic. Diakses pada Maret 2024. Calamine (Topical Route).
WebMD. Diakses pada Maret 2024. Rash Relief Antibacterial Spray, Non-Aerosol - Uses, Side Effects, and More.
WebMD. Diakses pada Maret 2024. Children's Saline Nasal Spray Spray, Non-Aerosol - Uses, Side Effects, and More.
Kaiser Permanente. Diakses pada Maret 2024. Gas and Bloating in Children: Care Instructions.