ilustrasi olahraga saat hamil (freepik.com/yanalya)
Inilah perubahan alamiah pada jantung selama masa kehamilan:
Pada tubuh ibu hamil, volume darah akan meningkat sebesar 30–50 persen dari volume darah sebelum hamil. Peningkatan ini dimulai sejak trimester pertama dan mencapai puncaknya pada sekitar trimester kedua hingga awal trimester ketiga.
Kenaikan ini diperlukan untuk mendukung pertumbuhan janin, plasenta, dan jaringan lain yang berkembang dalam tubuh ibu hamil.
Komponen darah yang bertambah adalah plasma darah, sehingga sel darah merah akan tampak menurun. Hal ini yang menyebabkan mengapa ibu hamil cenderung mengalami anemia fisiologis. Turunnya hemoglobin masih dianggap normal apabila masih di atas 11 g/dL.
Karena peningkatan volume darah, jantung harus memompa lebih banyak darah setiap detiknya. Ini mengarah pada peningkatan denyut jantung normal (nadi) selama kehamilan.
Selain itu, sistem sirkulasi tubuh ibu hamil juga perlu menyediakan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk janin dan plasenta. Akibatnya, jantung harus berfungsi lebih keras untuk memenuhi kebutuhan ini.
- Peningkatan denyut jantung
Selama kehamilan, denyut jantung ibu juga mengalami perubahan. Denyut jantung biasanya meningkat sekitar 10–20 denyut per menit pada trimester pertama dan tetap meningkat sepanjang kehamilan, dengan peningkatan paling nyata sebesar 15 hingga 20 persen pada trimester ketiga. Hal ini terjadi sebagai respons alami terhadap peningkatan volume darah dan kebutuhan janin akan pasokan darah dan oksigen.
Selama persalinan, denyut nadi melonjak 40 hingga 50 persen seiring dengan kontraksi.
- Perubahan struktur dan ukuran jantung
Selain perubahan fisiologis, jantung ibu hamil juga mengalami perubahan struktural. Peningkatan beban kerja menyebabkan penebalan dinding jantung, terutama pada ventrikel kiri yang tugasnya memompa darah ke seluruh tubuh.
Walaupun hal itu tergolong perubahan normal, tetapi dokter akan memantau untuk memastikan bahwa tidak ada kelainan yang terjadi.
- Perubahan pada katup jantung
Dalam beberapa kasus, ibu hamil mungkin mengalami regurgitasi katup mitral ringan, yaitu kondisi ketika darah mengalir kembali ke atrium kiri setiap kali ventrikel berkontraksi. Ini bisa disebabkan oleh peningkatan aliran darah melalui katup mitral yang mungkin mengalami perubahan struktur selama kehamilan. Namun, kondisi ini biasanya cuma sementara dan akan kembali normal setelah melahirkan.
- Peningkatan sistem saraf otonom
Selama kehamilan, terjadi peningkatan aktivitas sistem saraf otonom. Sistem saraf ini yang akan memengaruhi kontrol jantung dan bisa menyebabkan perubahan denyut jantung, tekanan darah, dan respons tubuh terhadap stres.
Tekanan darah saat hamil cenderung menurun pada trimester pertama dan akan mencapai titik terendahnya pada pertengahan kehamilan. Ini terjadi karena perluasan pembuluh darah dan penurunan tahanan atau resistansi pembuluh darah.
Resistansi pembuluh darah biasanya turun sekitar 30 persen dari pra kehamilan hingga trimester kedua, setelah itu resistansi tersebut sedikit meningkat hingga pulih ke tingkat normal pada awal pascapersalinan.
Penurunan tekanan darah ini pada dasarnya adalah respons alami terhadap perubahan fisiologis yang mendukung pasokan darah yang cukup ke plasenta dan janin.