ilustrasi obesitas (pixabay.com/joenomias)
Puasa intuitif dimaksudkan untuk mendapatkan manfaat yang sama dari puasa intermiten, kecuali seseorang mempelajari keterampilan dan strategi baru untuk menyesuaikan puasa intermiten dengan kebutuhan dan ritme pribadi.
John Hopkins Medicine mencantumkan potensi manfaat puasa intermiten, yang termasuk:
- Peningkatan dalam pemikiran dan memori.
- Peningkatan tekanan darah, detak jantung istirahat, dan metrik kardiovaskular lainnya.
- Daya tahan tubuh yang lebih baik.
- Pencegahan diabetes.
- Mengurangi kerusakan jaringan selama operasi.
"Tujuan dari puasa intuitif adalah untuk membantu kamu memahami di mana tubuh merasa paling baik, menghilangkan hasrat yang tak terpuaskan, dan mengakhiri makan tanpa berpikir," kata Cole, mengutip Inverse.
Dilansir WeFast, pola makan intuitif adalah bidang penelitian yang sangat baru dan belum banyak penelitian mengenainya. Tidak ada penelitian khusus untuk puasa intuitif. Namun, studi tentang puasa intermiten dalam The New England Journal of Medicine tahun 2019 menunjukkan bahwa metode puasa intermiten yang berbeda semuanya memberikan manfaat kesehatan yang serupa. Ini menunjukkan bahwa yang penting adalah istirahat makan yang lebih lama secara teratur. Waktu dan durasi yang tepat tidak terlalu penting.
Beberapa studi yang tersedia tentang pola makan intuitif menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara makan intuitif dan berat badan yang sehat, serta penanda kesehatan tertentu, seperti tekanan darah rendah, dan gula darah rendah.
Orang yang makan secara intuitif juga kurang terpengaruh oleh pesta makan dan memiliki kesehatan psikologis yang lebih baik, menurut laporan dalam jurnal Eating and Weight Disorders tahun 2021.
Masalah dengan studi semacam ini adalah bahwa mereka tidak dapat menilai apakah makan intuitif menghasilkan hasil kesehatan yang positif ini atau apakah orang secara intuitif makan karena mereka langsing dan sehat dan tidak memiliki alasan untuk diet. Seperti yang mungkin kamu ketahui dari pengalaman, kebanyakan orang hanya memulai diet ketika tidak puas dengan berat badan.
Akan tetapi, banyak diet gagal dalam hal penurunan berat badan jangka panjang, serta binge eating serta mengidam merupakan hambatan klasik diet. Pola makan intuitif dan puasa bisa menjadi pendekatan yang menjanjikan yang bisa menjadi solusi.