Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi laki-laki ingin buang air besar (freepik.com/cookie_studio)
ilustrasi laki-laki ingin buang air besar (freepik.com/cookie_studio)

Intinya sih...

  • Umumnya makanan dicerna selama 24 hingga 72 jam hingga menjadi tinja.
  • Alasan mengapa kamu langsung buang air besar setelah makan adalah karena refleks gastrokolik.
  • Refleks gastrokolik adalah refleks fisiologis yang meningkatkan motilitas saluran pencernaan bagian bawah atau kolon sebagai respons terhadap makanan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Waktu pencernaan berbeda-beda pada setiap orang. Usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan adalah beberapa faktor yang memengaruhi pencernaan. Namun, umumnya makanan dicerna selama 24 hingga 72 jam hingga menjadi tinja.

Keseluruhan sistem pencernaan pada orang dewasa bisa mencapai panjang 9 meter. Jadi, wajar jika makanan perlu waktu lama untuk dikeluarkan dari tubuh. Namun, pernahkah kamu merasa ingin buang air besar setiap kali habis makan? Nah, kondisi ini disebut sebagai refleks gastrokolik. Yuk, kita bahas mengenai kondisi ini!

1. Mungkinkah makanan yang baru dimakan langsung dikeluarkan sebagai tinja?

Pernahkah kamu langsung merasa mulas dan ingin buang air besar tak lama setelah makan? Sampai-sampai, kamu merasa makanan yang baru saja kamu konsumsi keluar begitu saja. Namun, apa benar faktanya demikian?

Jawabannya, tidak!

Ketika kamu merasa perlu buang air besar setelah makan, bukan makanan yang terakhir kamu konsumsi yang membuatmu mulas.

Setelah makan, dibutuhkan waktu sekitar 6–8 jam agar makanan tersebut melewati lambung dan usus. Kemudian masuk ke usus besar untuk pencernaan lebih lanjut, asimilasi dan penyerapan. Setelah itu makanan dikeluarkan dari tubuh. Jadi, yang keluar sebagai tinja bukanlah makanan yang baru saja kamu konsumsi.

2. Mengapa langsung ingin buang air besar setelah makan?

ilustrasi buang air besar (freepik.com/gpointstudio)

Alasan mengapa kamu langsung buang air besar setelah makan adalah karena refleks gastrokolik.

Refleks gastrokolik adalah refleks fisiologis yang meningkatkan motilitas saluran pencernaan bagian bawah atau kolon sebagai respons terhadap makanan. Pada dasarnya, ketika perut meregang setelah mengonsumsi makanan, ia mengirimkan pesan ke usus besar untuk "mulai menekan".

Beberapa orang memiliki refleks gastrokolik yang lebih cepat atau lebih aktif dibandingkan dengan yang lain, tetapi ini mungkin tidak menjadi masalah kesehatan yang signifikan. Jika masalahnya hanya pada refleks gastrokolik yang cepat, pengobatannya bergantung pada seberapa banyak gangguan buang air besar setelah makan atau mengganggu kualitas hidup orang tersebut.

Banyak orang berpikir bahwa ingin buang air besar setelah makan terjadi karena metabolisme yang cepat, tetapi anggapan ini tidaklah benar. Metabolisme lebih berkaitan dengan seberapa efisien tubuh menggunakan energi untuk menyerap makanan.

3. Penyebab refleks gastrokolik yang terlalu aktif

Beberapa orang mengalami refleks gastrokolik lebih sering dan lebih intens dibandingkan yang lain. Gangguan pencernaan tertentu, seperti sindrom iritasi usus besar, dapat mempercepat pergerakan makanan melalui usus besar setelah makan.

Makanan dan gangguan pencernaan tertentu dapat memicu efek refleks gastrokolik yang cepat. Ini termasuk:

  • Kecemasan
  • Penyakit celiac
  • Makanan berminyak
  • Alergi dan intoleransi makanan
  • Gastritis
  • Penyakit radang usus.
  • Sindrom iritasi usus besar.

Jika kelainan ini memperburuk refleks gastrokolik, kamu mungkin akan mengalami gejala lain, seperti:

  • Sakit perut.
  • Kembung yang hilang atau berkurang setelah kentut atau buang air besar.
  • Diare atau sembelit.
  • Tinja berlendir.
  • Sering ingin kentut.

4. Kapan harus ke dokter?

ilustrasi konsultasi dokter (freepik.com/freepik)

Refleks gastrokolik merupakan reaksi normal terhadap makanan yang masuk ke lambung. Sering kali, kondisi ini tidak memerlukan kunjungan ke dokter.

Namun, ada baiknya kamu menemui dokter jika mengalami hal berikut:

  • Respons gastrokolik yang intens dan sering. 
  • Mengalami diare lebih dari 2 hari.
  • Gejala lambung tambahan.

Ini dapat mengindikasikan potensi masalah kesehatan yang mendasarinya.

5. Pengobatan refleks gastrokolik

Jika kamu menemui dokter, kamu mungkin akan diberi resep obat-obatan, seperti antispasmodik untuk mengontrol refleks gastrokolik. Namun, kondisi ini sering kali dapat dikendalikan tanpa obat, yang biasanya melibatkan perubahan gaya hidup dan pola makan.

Berikut strategi yang bisa kamu lakukan:

  • Perhatikan makanan apa saja yang sekiranya memicu refleks gastrokolik.
  • Hentikan atau kurangi makanan pedas.
  • Hindari merokok.
  • Tidur dan minum air putih yang cukup.
  • Terapkan pola makan yang sehat dan seimbang.
  • Olahraga teratur.

Jadi, jika kamu merasa perlu buang air besar setelah makan, itu bukan karena makanan mengalir cepat di lambung dan ususmu. Kebutuhan untuk buang air besar segera setelah makan biasanya disebabkan oleh refleks gastrokolik yang terlalu aktif. Kondisi ini sering kali tidak memerlukan intervensi medis.

Referensi

"Why Do I Have to Relieve Myself Immediately After Eating?" Healthline. Diakses Juni 2024. 
"What causes people to poop right after eating?" Medical News Today. Diakses Juni 2024. 
"Why do I have to poop right after I eat?" Single Care. Diakses Juni 2024. 
"Pooping After Every Meal? Know The Reasons And How To Stop It." Times of India. Diakses Juni 2024. 

Editorial Team