- Sayuran hijau
Daftar Makanan yang Dapat Mengubah Warna Tinja

- Makanan seperti sayuran hijau, bluberi, bit, pistachio, wortel, dan pewarna makanan dapat mengubah warna tinja
- Suplemen zat besi dan obat-obatan tertentu juga bisa membuat tinja berubah warna.
- Perubahan warna tinja yang penyebabnya tidak diketahui bisa menjadi gejala dari kondisi seperti infeksi, pendarahan internal atau pendarahan rektal, tukak lambung, hingga gangguan pada hati atau pankreas.
Saat warna tinja tampak lebih gelap dari biasanya, mungkin kamu akan terkejut dan khawatir. Namun, itu tidak selalu berarti ada masalah serius. Ada banyak jenis makanan yang bisa membuat tinja berwarna lebih gelap atau mengubah warna tinja, begitu juga dengan beberapa suplemen dan obat-obatan umum.
Kalau kamu merasa cemas dengan perubahan ini, ada baiknya menelusuri daftar makanan atau obat yang mungkin menjadi penyebab warna tinja kamu berubah. Mengetahui gejala lain yang perlu diperhatikan juga penting, termasuk kapan harus berkonsultasi dengan dokter.
Makanan yang bisa membuat tinja berubah warna
Warna cokelat khas tinja berasal dari empedu, cairan kehijauan-cokelat yang membantu proses pencernaan. Fluktuasi alami kadar empedu di usus bisa membuat warna tinja sedikit berubah dari hari ke hari. Namun, ketika faktor makanan ikut bermain, warna tinja bisa berubah.
Kalau kamu suka makan bayam, brokoli, atau sayuran hijau lainnya, jangan kaget kalau tinja berubah warna menjadi hijau terang. Penyebabnya adalah klorofil (pigmen yang memberi warna hijau pada sayuran) yang juga bisa mewarnai tinja.
- Bluberi
Buah mungil ini bisa memberi sentuhan kebiruan pada tinja. Jika dimakan dalam jumlah banyak, warnanya bahkan bisa tampak sangat gelap hingga hampir hitam, atau kadang bercampur nuansa hijau. Semua itu berasal dari pigmen antosianin, senyawa alami yang juga memberi warna pada buah dan bunga berwarna cerah lainnya.
- Bit
Pigmen merah bernama betanin membuat bit berwarna merah pekat. Saat masuk ke sistem pencernaan, pigmen ini bisa membuat tinja tampak merah darah. Bit juga bisa membuat urine tampak kemerahan, kondisi yang dikenal sebagai beeturia.
- Pistachio
Kacang pistachio berwarna hijau karena kandungan klorofil, ditambah flavonoid dan karotenoid yang kaya akan manfaat bagi jantung. Pigmen-pigmen inilah yang bisa berdampak pada warna tinja.
- Wortel
Beta-karoten dalam wortel sangat baik untuk kesehatan, tetapi jika dikonsumsi berlebihan bisa membuat tinja berwarna oranye. Biasanya ini lebih sering terjadi pada orang yang minum jus wortel dalam jumlah banyak. Bahkan, terlalu banyak wortel juga bisa membuat kulit tampak kekuningan-oranye, kondisi yang disebut karotenemia.
- Pola makan kamu "warna-warni"
Makin banyak makanan berwarna tertentu yang kamu konsumsi, makin besar kemungkinan warna itu muncul kembali di ujung lain. Daftar ini termasuk alpukat, aneka rempah, hingga matcha. Hal yang sama berlaku untuk makanan berwarna merah (seperti ceri atau tomat), ungu (anggur atau plum), dan oranye (ubi jalar, labu, atau labu kuning).
- Pewarna makanan
Hiasan kue dengan frosting warna-warni bisa membuat tinja berubah menjadi warna yang tidak biasa. Itulah kekuatan pewarna makanan buatan, yang tetap bekerja bahkan setelah masuk ke tubuh. Jika kamu makan permen warna-warni dalam jumlah banyak, warnanya bisa bercampur dan membuat tinja tampak hitam.
- Suplemen dan obat-obatan
Beberapa obat dapat mengubah warna tinja dengan cara yang mengejutkan. Antibiotik tertentu, misalnya, bisa membuat tinja berwarna kuning atau hijau. Obat maag berwarna merah muda dapat membuat tinja menjadi hitam pekat.
Suplemen zat besi juga sering menyebabkan tinja berubah menjadi hijau tua atau bahkan kehitaman.
Seperti apa tinja yang sehat?

Sebagian besar tinja yang sehat berwarna cokelat, meski kadang makanan yang kamu konsumsi bisa memengaruhi warnanya. Misalnya, makan banyak sayuran hijau seperti bayam dapat membuat tinja berwarna hijau, dan itu masih tergolong normal.
Selain warna, tinja yang sehat umumnya berbentuk baik, mudah dikeluarkan, dan menyerupai sosis. Permukaannya bisa halus atau memiliki retakan kecil, keduanya tetap dianggap normal.
Bristol Stool Chart adalah alat praktis yang menggunakan gambar untuk membantu mengenali perbedaan antara tinja yang tampak normal dan yang tidak. Tinja yang sehat biasanya termasuk dalam tipe 3 dan 4.
Kapan harus periksa ke dokter?
Perubahan warna tinja akibat makanan biasanya akan hilang dengan cepat setelah sumbernya keluar dari sistem pencernaan. Proses ini bisa memakan waktu beberapa hari.
Namun, jika warna yang tidak biasa bertahan lebih lama, itu bisa menjadi tanda ada sesuatu yang lebih serius. Terutama bila kamu tidak bisa mengaitkan perubahan warna tersebut dengan makanan atau minuman yang baru saja dikonsumsi.
Perubahan warna tinja yang penyebabnya tidak diketahui bisa menjadi gejala dari kondisi seperti:
- Infeksi bakteri, virus, atau parasit.
- Perdarahan internal atau perdarahan rektal (misalnya akibat wasir atau fisura ani).
- Sindrom iritasi usus besar/irritable bowel syndrome (IBS).
- Penyakit radang usus/inflammatory bowel disease (IBD)
- Tukak lambung atau usus.
- Gangguan pada hati, kantong empedu, atau pankreas.
Segera hubungi dokter jika tinja tidak kembali ke warna cokelat seperti biasa, terutama jika disertai gejala lain seperti penurunan berat badan tanpa sebab, nyeri, kelelahan, demam, atau perdarahan rektal. Gejala-gejala ini dianggap sebagai tanda bahaya yang memerlukan perhatian medis segera.
Referensi
"Foods That Change the Color of Your Stools." GoodRx. Diakses Oktober 2025.
"Can Food Change the Color of Your Poop?" Cleveland Clinic. Diakses Oktober 2025.