8 Obat-obatan yang Bisa Mengakibatkan Mata Kering

Salah satunya adalah obat tetes mata, lo!

Tanpa disadari, ada obat-obatan yang jika dikonsumsi memiliki efek samping berupa mata yang kering. Beberapa obat-obatan ini bahkan merupakan obat yang bisa dibeli secara bebas tanpa resep dokter dan untuk berbagai kondisi umum.

Berikut ini daftar obat yang dapat menyebabkan mata kering.

1. Antihistamin

Menurut laporan dalam jurnal Ophthalmology tahun 2019, antihistamin seperti fluticasone, fexofenadine, loratadine, cetirizine, dan diphenhydramine memblokir efek kimia histamin, yang mana ini diproduksi tubuh untuk menyerang alergen.

Walaupun dapat meredakan reaksi alergi dan gejala pilek, tetapi antihistamin juga dapat berefek pada mata, seperti mengurangi lapisan film air mata yang akhirnya mengurangi kelembapan pada mata.

2. Dekongestan

8 Obat-obatan yang Bisa Mengakibatkan Mata Keringilustrasi dekongestan hidung (vecteezy.com/Didik Yulianto)

Dekongestan yang dijual bebas bisa meredakan gejala pilak dan flu, rinitis alergi, dan sinusitis. Obat ini bekerja dengan mempersempit pembuluh darah di selaput hidung, yang mengurangi aliran darah ke jaringan hidung yang membengkak, mengutip laporan dalam jurnal Ophthalmic Epidemiology tahun 2021. Hal ini dapat meredakan hidung tersumbat dan membuat bernapas menjadi lebih mudah.

Dekongestan tersedia dalam bentuk pil, cairan, dan semprotan hidung. Obat-obatan ini dijual dengan beberapa nama merek yang mengandung bahan seperti phenylephrine, pseudoephedrine, dan oxymetazoline. Namun, seperti antihistamin, dekongestan menurunkan produksi air mata. Beberapa produk menggabungkan antihistamin dan dekongestan, sehingga efeknya pada mata makin terasa.

3. Obat penurun tekanan darah

Obat penurun tekanan darah, seperti beta-blocker, berfungsi untuk mengurangi kekuatan kontraksi otot jantung, dan mengurangi kontraksi pembuluh darah. Akan tetapi, dilansir Health, obat ini diduga dapat menurunkan sensitivitas kornea. Bila itu terjadi, ini dapat meredam rangsangan kelenjar air mata untuk mengeluarkan air mata.

Selain itu, obat diuretik atau pil air, juga merupakan jenis lain dari obat penurun tekanan darah. Obat ini bekerja dengan mendorong tubuh mengeluarkan lebih banyak urine. Obat-obatan seperti hydrochlorothiazide dan furosemide mengeluarkan kelebihan air dari tubuh (dan mata).

4. Obat antidepresan, antipsikotik dan obat untuk penyakit Parkinson

8 Obat-obatan yang Bisa Mengakibatkan Mata Keringilustrasi obat-obatan (IDN Times/Aditya Pratama)

Amitriptyline, antidepresan trisiklik, dan thioridazine, yang diresepkan untuk mengobati skizofrenia, merupakan salah satu kelompok obat yang memiliki efek antikolinergik. Obat-obatan ini mencegah transmisi impuls saraf tertentu dan memiliki efek samping tertentu, seperti mata kering, seperti dilaporkan dalam jurnal Drugs & Aging tahun 2022.

Trihexyphenidyl, yang digunakan untuk melawan kekakuan, tremor, dan spasme pada pasien penyakit Parkinson, juga memiliki properti antikolinergik. Normalnya, saraf yang sehat akan merasakan kekeringan mata dan mengirimkan sinyal yang diteruskan hingga mencapai tujuannya dan air mata dilepaskan. Namun, ketika jaringan komunikasi itu rusak, pesan menjadi tidak terkirim, dan itu menyebabkan mata kering.

Baca Juga: 7 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Pakai Obat Tetes Mata

5. Obat jerawat

Isotretinoin kadang diresepkan oleh dokter kulit untuk meresepkan jerawat yang parah dan berbekas, atau jerawat yang tidak merespons pengobatan lain. Obat kuat ini punya efek mengeringkan kelenjar minyak, diketahui menyebabkan iritasi pada mata dan kelopak mata, di antara efek samping umum lainnya. Obat ini menurunkan produksi dan sekresi lendir secara keseluruhan.

6. Obat tetes mata

8 Obat-obatan yang Bisa Mengakibatkan Mata Keringilustrasi menggunakan obat tetes mata untuk mengatasi mata kering (freepik.com/user18526052)

Faktanya, obat tetes mata yang bisa meredakan mata kering malah bisa memperburuk gejala mata kering. Dilansir WebMD, waspadai obat tetes mata yang mengandung bahan pengawet. 

Nilai plusnya produk seperti ini sering kali lebih mudah. Namun, bagi sebagian orang, obat tetes mata yang mengandung pengawet dapat memperburuk gejala mata kering. Beberapa orang alergi terhadap pengawet, sedang beberapa lainnya mungkin merasa mata menjadi teriritasi.

Hindari obat tetes mata yang mengandung pengawet jika kamu:

  • Mengganggu mata.
  • Mata kering yang dialami parah.
  • Menggunakan obat tetes mata lebih dari 4 hingga 6 kali dalam sehari.

7. Obat gangguan pencernaan tertentu

Obat-obatan tertentu, seperti proton pump inhibitor (PPI) dan H2 blocker, yang bekerja dengan mengurangi jumlah asam di perut tampaknya mengganggu produksi air mata, dilansir Everyday Health, walaupun para ahli tidak yakin persis bagaimana.

H2 blocker menghambat histamin, yang dianggap terkait dengan produksi lendir, dan itu merupakan bagian penting dari air mata. Jika tubuh memproduksi lebih sedikit lendir, kamu mungkin juga mengalami gejala mata kering.

PPI menghambat pengangkutan proton, yang pada dasarnya adalah asam di perut. Ketika obat tersebut mematikannya, tampaknya itu juga berpengaruh pada produksi air mata.

8. Terapi hormon dan pil KB

8 Obat-obatan yang Bisa Mengakibatkan Mata Keringilustrasi pil KB (pexels.com/Karolina Grabowska)

Menurut studi dalam jurnal Menopause tahun 2016, orang yang menggunakan terapi hormon untuk mengatasi efek menopause, terutama estrogen saja, memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami mata kering.

Perempuan pascamenopause yang menggunakan terapi pengganti estrogen saja memiliki 70 persen peningkatan risiko penyakit mata kering, dan mereka yang menggunakan kombinasi estrogen dan progesteron memiliki 30 persen peningkatan risiko mata kering.

Selain itu, kamu juga lebih mungkin mengalami mata kering karena perubahan hormonal yang terkait dengan penggunaan pil KB. Orang yang menggunakan pil KB memiliki skor SANDE yang lebih tinggi, yang merupakan sistem penilaian untuk gejala mata kering; skor yang tinggi sesuai dengan mata kering, menurut laporan dalam Journal of Women's Health tahun 2019.

Hubungan pasti antara hormon dan kekeringan mata masih belum jelas. Ada kemungkinan estrogen berdampak buruk pada kelenjar penghasil minyak mata. Estrogen juga dapat mengurangi aqueous atau lapisan air dari lapisan air mata.

Kalau kamu menggunakan salah satu atau beberapa obat yang dapat menyebabkan mata kering seperti yang dipaparkan di atas, dan mengalami mata kering atau memperparahnya, jangan langsung menghentikan pengobatan. Konsultasikanlah dengan dokter.

Dokter dapat mengalihkan kamu ke pengobatan alternatif atau menurunkan dosis saat ini untuk mencoba mengurangi efek samping. Dokter mungkin juga merekomendasikan obat tetes mata yang dijual bebas atau obat resep yang khusus untuk mengobati mata kering.

Baca Juga: Amankah Menggunakan Obat Tetes Mata yang Sudah Kedaluwarsa?

Topik:

  • Bayu D. Wicaksono
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya