Selain itu, dr. Raissa Edwina Djuanda juga menyarankan untuk mengurangi screen time karena memiliki keterkaitan dengan obesitas dan diabetes. Screen time merupakan jumlah waktu yang dihabiskan menggunakan perangkat seperti smartphone, komputer, televisi, dan lainnya. Hal ini diperkuat dengan studi berjudul "Screen Media Exposure and Obesity in Children and Adolescents" yang diterbitkan di jurnal Pediatrics di tahun 2017.
Dari penelitian tersebut, ditemukan bahwa paparan media berlayar bisa memicu obesitas pada anak-anak dan remaja. Terjadi peningkatan makanan tinggi kalori dan bergizi rendah sambil menonton atau menggunakan gadget.
"Batasi penggunaan gadget dan hindari memakai gadget di ruang tidur. Jika hendak tidur, matikan hp atau gadget lain. Dan tidak disarankan begadang karena berkorelasi dengan peningkatan berat badan," tegas dr. Raissa Edwina Djuanda.
Disarankan untuk tidur dengan durasi 6-8 jam per hari dan jangan tidur lewat dari jam 2 malam. Mengapa? Karena di jam ini, kita mengalami fase deep sleep. Jika kita memiliki jam tidur yang berantakan, maka bisa mengacaukan irama sirkadian, yakni proses internal tubuh yang mengatur siklus tidur-bangun.
Diet bukan berarti harus menyiksa diri dengan tidak makan sama sekali. Kita disarankan untuk tetap makan 3 kali sehari dan diselingi dengan snack sehat seperti buah, sayur, yogurt, susu rendah lemak, dan kacang-kacangan.
Thermic effect akan terjadi saat kita makan. Tubuh akan mengeluarkan panas saat makan dan bisa membantu proses pembakaran kalori. Panas ini timbul akibat proses metabolisme yang terjadi di tubuh. That's why, makan tetap perlu walau kita sedang diet, ya!