Mengenal Citra Tubuh Negatif dan Cara Menghadapinya

Faktor budaya memberi pengaruh besar

Body image atau citra tubuh bukanlah sesuatu yang bisa diartikan dengan sederhana. Jawaban untuk apakah kita menyukai atau kurang menyukai penampilan fisik yang kita punya, kadang ini tidak cukup menggambarkan kompleksitas citra tubuh.

Ketidakpuasan seseorang akan penampilannya bisa mendorong terbentuknya citra tubuh negatif. Pembentukan keyakinan akan body image tersebut dipengaruhi oleh banyak hal. 

Pemikiran negatif tentang tubuh memiliki dampak yang tidak bermanfaat bagi orang yang bersangkutan. Dalam artikel ini, kita akan melihat lebih dekat bagaimana citra tubuh negatif terbentuk, tanda-tanda yang khas, dan cara mengatasinya. Baca terus, ya!

1. Bagaimana citra tubuh terbentuk?

Mengenal Citra Tubuh Negatif dan Cara Menghadapinyailustrasi citra tubuh (unsplash.com/veronezcaroline)

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, pembentukan citra tubuh dipengaruhi oleh banyak faktor. Ini bisa terdiri dari kombinasi berikut ini:

  • Persepsi tentang bagaimana penampilan tubuh bagi diri sendiri dan bagi orang lain.
  • Pemahaman mengenai apa yang bisa tubuh kamu lakukan. 
  • Kesadaran soal bagaimana anggota tubuh kamu bergerak. 
  • Evaluasi diri tentang setiap bagian tubuh. 
  • Perasaan tentang tubuh dan bagian tubuhmu. 
  • Estimasi mengenai ukuran tubuh. 
  • Kepercayaan budaya perihal bagaimana seharusnya tubuh terlihat. 
  • Tindakan yang dipercaya harus dilakukan untuk menilai tubuh.

Faktor budaya juga memberikan pengaruh besar pada citra tubuh seseorang. Bagaimana masyarakat sekitar memandang hal-hal berikut, dapat memengaruhi cara berpikir seseorang mengenai tubuhnya: 

  • Jenis kelamin. 
  • Usia. 
  • Ukuran dan bentuk tubuh. 
  • Kemampuan. 
  • Penyakit. 
  • Warna kulit. 
  • Kesopansantunan. 
  • Rambut. 
  • Pakaian. 

Pendapat dan nilai-nilai keluarga, teman sebaya, pendidikan, dan kebudayaan agama juga dapat membentuk bagaimana seseorang melihat dirinya sendiri.

2. Penelitian tentang citra tubuh negatif

Menurut laporan berjudul "Body Image Distortion" yang dipublikasikan StatPearls, sebanyak 40 hingga 50 persen siswa tidak menyukai beberapa aspek dari tubuh mereka. Saat mengalami pubertas, perubahan pada tubuh itu membuat ketidakpuasan makin dalam. 

Perspektif lain tentang citra tubuh negatif ditampilkan dalam Journal of Youth and Adolescence tahun 2006.Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa masalah hubungan antara orang tua dan anak-anak dapat memperburuk ketidakpuasan tubuh lebih jauh. 

Berdasarkan penelitian di atas, arti citra tubuh negatif merujuk pada kecenderungan untuk merasakan ketidakpuasan atas penampilan fisiknya. Mengingat kompleksitas citra tubuh dan tekanan masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan standar yang selalu berubah, tidak heran kalau citra tubuh menjadi masalah bagi banyak orang.

3. Bisakah citra tubuh negatif menyebabkan masalah lain?

Mengenal Citra Tubuh Negatif dan Cara Menghadapinyailustrasi perempuan mengalami mood swing (pexels.com/medium photoclub)

Bagaimana seseorang melihat tubuhnya bukan hanya perihal mengapresiasi keindahan saja. Dilansir publikasi StatPearls, ketidakpuasan dengan tubuh dapat menyebabkan sejumlah kebiasaan yang tidak sehat bagi fisik atau emosional. Salah satu dampaknya adalah pembatasan makan yang drastis, terutama di kalangan remaja. 

Dilansir Healthline, citra tubuh negatif juga dikaitkan dengan berbagai kondisi kesehatan. Orang yang sangat tidak puas dengan penampilan tubuhnya memiliki risiko lebih besar mengalami:

  • Gangguan suasana hati. 
  • Gangguan dismorfik tubuh.
  • Makan tidak teratur.
  • Dismorfia otot.
  • Tingkat percaya diri rendah.
  • Masalah hubungan. 
  • Kecenderungan menyakiti diri sendiri. 

Beberapa jenis gangguan seperti gangguan kecemasan umum, gangguan kecemasan sosial, gangguan obsesif kompulsif, dan gangguan depresi mayor bisa jadi memiliki distorsi citra tubuh yang negatif. 

4. Tanda memiliki citra tubuh negatif

Jika kamu penasaran apakah kamu punya citra tubuh negatif, beberapa pertanyaan berikut ini dapat membantu mengukur seberapa positif atau negatif citra tubuhmu:

  • Apakah perasaanmu terhadap tubuh kamu mengganggu hubungan, pekerjaan, atau aktivitasmu? 
  • Apakah kamu melakukan hal ekstrem untuk menghindari melihat tubuhmu?
  • Apakah kamu terus menerus memeriksa tubuh kamu secara kompulsif, misalnya menimbang, mengukur bagian tubuh, mencubit kulit, atau bercermin berkali-kali?
  • Apakah kamu merasa perlu memakai riasan tebal saat pergi ke tempat umum? 
  • Apakah kamu memakai topi untuk menutup rambut, atau mengenakan pakaian longgar untuk menyembunyikan tubuh kamu?
  • Apakah kamu mencabuti, mencukur, atau wax rambut secara berlebihan?
  • Apakah kamu pernah menjalani operasi plastik untuk alasan estetika berlebihan?
  • Apakah kamu memakai bahasa yang kasar untuk menggambarkan tubuhmu?
  • Apakah kamu sengaja merusak kulit kamu?
  • Apakah kamu mengalami emosi negatif yang kuat ketika memikirkan tubuhmu?

Kalau kamu menjawab ya untuk satu atau lebih pertanyaan, kamu mungkin bisa mempertimbangkan berbicara dengan konselor mengenai cara kamu memandang tubuh kamu. 

Baca Juga: 5 Tips Membangun Body Image Positif, Jangan Insecure! 

5. Perawatan citra tubuh negatif lewat terapi perilaku kognitif

Mengenal Citra Tubuh Negatif dan Cara Menghadapinyailustrasi konseling dengan psikolog atau psikiater (pexels.com/cottonbro)

Meskipun memiliki citra tubuh negatif bisa menyakitkan dan membuat stres, kabar baiknya, ada berbagai penawaran perawatan yang efektif. 

Penelitian dalam jurnal PLOS One tahun 2015 menunjukkan bahwa terapi perilaku kognitif efektif untuk membantu mengubah citra tubuh seseorang. Terapis akan membantu mengidentifikasi pola berpikir yang salah dan berbahaya, lalu menyusun ulang pikiran sehingga lebih baik dan lebih akurat. 

Terapis bisa merevisi bahasa yang digunakan seseorang untuk mengkritik dirinya sendiri, dan mengembangkan teknik relaksasi untuk menghilangkan stres yang menyertai citra tubuh negatif.

Terkadang, terapi perilaku kognitif melibatkan sebuah imajinasi yang telah ditentukan terapis. Ini layaknya relaksasi, yang mana terapi membantu seseorang membayangkan gambaran mental yang menenangkan. Sampai saat ini, terapi perilaku kognitif adalah pendekatan yang paling tepecaya untuk mengatasi citra tubuh negatif. 

6. Pengobatan untuk mengatasi citra tubuh negatif

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), yang sering diresepkan untuk gangguan kecemasan, dapat membantu seseorang yang ingin mengubah pendapatnya tentang citra tubuh negatifnya.

Obat SSRI sangat efektif bila digabung dengan teknik terapi perilaku kognitif. Kalau kamu merasa pengobatan jenis ini dapat membantu, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan tentang risiko penggunaannya, karena SSRI mungkin tidak cocok untuk semua orang.  

7. Terapi kebugaran jasmani

Mengenal Citra Tubuh Negatif dan Cara Menghadapinyailustrasi olahraga (pexels.com/MART PRODUCTION)

Aktivitas fisik yang sehat dapat melepaskan endorfin untuk melawan kecemasan yang terkadang menyertai citra tubuh negatif. Beberapa peneliti percaya bahwa berfokus pada apa yang dapat dilakukan oleh tubuh, daripada apa yang terlihat, dapat membantu memperbaiki citra tubuh yang terdistorsi. 

Studi dalam jurnal PLOS One tahun 2015 berjudul "A Meta-Analytic Review of Stand-Alone Interventions to Improve Body Image" menyebutkan bahwa intervensi pelatihan kebugaran yang bisa dicoba adalah latihan aerobik atau anaerobik untuk meningkatkan kapasitas fisik seperti otot. Selain itu, terapi kebugaran juga bisa mendorong individu untuk lebih fokus pada fungsionalitas dan mengurangi perhatian pada penampilan. 

Akan tetapi, beberapa peneliti lain tidak setuju tentang penggunaan olahraga sebagai cara untuk melawan citra tubuh negatif. Mereka khawatir ada risiko yang memperkuat gagasan bahwa seseorang berolahraga dengan tujuan mengubah penampilan tubuh. Jadi, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah olahraga memiliki dampak positif atau negatif terhadap citra tubuh secara keseluruhan.

8. Edukasi tentang media dan media sosial

Industri periklanan, budaya selebritas, dan media sosial telah membentuk dua standar ideal kecantikan yang ketat: kurus dan atletis. Pesan tersebut menyiratkan bahwa mengikuti kedua standar ini adalah satu-satunya cara untuk menjadi istimewa dan dicintai. 

Mengonsumsi informasi media dan media sosial dalam jumlah besar berisiko menginternalisasi standar berbahaya dan tidak realistis tersebut. Penelitian juga telah menunjukkan ketika teman sebaya berbagi standar ideal tersebut, efeknya pada seseorang lebih kuat. Ini mengacu pada temuan studi bertajuk "Brain Activation Upon Ideal-Body Media Exposure and Peer Feedback in Late Adolescent Girls" dalam jurnal Cognitive, Affective, & Behavioral Neuroscience tahun 2017.

Terlebih, norma dan cita-cita masyarakat menempatkan kelompok rentan seperti LGBTQ+, pada risiko yang lebih besar untuk mengembangkan citra tubuh negatif dan pola makan yang tidak teratur, melansir National Eating Disorders Associaton. 

Dengan belajar mengenali pesan media yang berbahaya, apakah itu dijual oleh pengiklan atau didorong oleh teman yang tidak membantu, adalah langkah pertama menumbuhkan kesadaran yang sehat. Belajar melihat dan menghargai keragaman tubuh yang sangat luas. Ini juga bagian dari proses menerima citra tubuh.

9. Tips membantu mengatasi citra tubuh negatif

Mengenal Citra Tubuh Negatif dan Cara Menghadapinyailustrasi body positivity (pexels.com/ANTONI SHKRABA)

Mengembalikan kerusakan dari citra tubuh negatif butuh waktu, kesabaran, dan usaha. Ada beberapa tips yang dapat dicoba untuk membatasi paparan pesan tidak sehat tentang tubuh agar bisa menciptakan citra tubuh yang realistis dan positif. Di antaranya yaitu:

  • Detoks media sosial selama beberapa minggu atau sebulan untuk memberi ruang dan kejenuhan mental dalam mengatur ulang citra diri kamu.
  • Buat beberapa daftar hal-hal yang paling kamu sukai dari diri kamu. 
  • Kelilingi diri kamu dengan orang-orang yang penuh kasih dan suportif, baik dalam kehidupan nyata maupun online.
  • Selama beberapa hari, tuliskan hal-hal negatif yang kamu pikirkan tentang tubuh kamu, lalu tulis ulang pesan tersebut dengan cara yang lebih menghargai diri sendiri.
  • Definisikan kembali kecantikan dengan cara tidak dangkal. 
  • Pertimbangkan kenyamanan diri sendiri saat memilih pakaian. 
  • Jelajahi aktivitas yang memungkinkan kamu menemukan apa yang dapat tubuh kamu nikmati dan lakukan. 
  • Luangkan waktu menjadi sukarelawan untuk membantu orang lain. 

Citra tubuh negatif melibatkan perilaku yang terlalu berfokus membandingkan ukuran, bentuk, atau penampilan diri dengan standar yang tidak realistis. Menempatkan diri pada standar ideal yang tak realistis tersebut dapat menyebabkan seseorang mengembangkan self tak negatif, harga diri yang rendah, hingga pola makan tidak teratur. 

Kabar baiknya, selalu ada perawatan yang bisa dicoba untuk mengatasi citra tubuh negatif itu. Kamu dapat mengambil langkah-langkah ini untuk memulihkan citra tubuhmu, sehingga kamu akan menemukan kepuasan dan memilih pendekatan yang lebih baik untuk menghargai setiap inci dari bagian tubuhmu.

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina

Baca Juga: Positive Self-Talk: Definisi, Manfaat, dan Cara Melakukannya

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya