Benarkah Cacar Air Hanya Terjadi Sekali Seumur Hidup?

Cacar air adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus varicella zoster, juga dikenal dengan nama chickenpox atau varisela. Penyakit ini dapat menyebar dengan mudah melalui percikan air liur (droplet), kontak langsung dengan lepuhan, atau benda yang terkontaminasi cairan dari lepuhan pasien.
Anak-anak usia sekolah rentan terhadap penyakit ini, tapi orang dewasa juga bisa terinfeksi. Bahkan, ibu hamil yang mengidap cacar air berisiko mengalami komplikasi kesehatan serius.
Walau termasuk penyakit yang sering terjadi, masih ada sejumlah misinformasi mengenai cacar air. Nah, di antara semuanya, banyak yang beranggapan bahwa cacar air hanya terjadi sekali seumur hidup. Apakah hal itu benar? Kita cek faktanya lebih lanjut, yuk!
1. Mengenal gejala cacar air

Gejala cacar air pada orang dewasa dan anak-anak kurang lebih tak jauh berbeda. Cacar air umumnya dimulai dengan gejala seperti demam, kelelahan, sakit kepala, dan kehilangan nafsu makan. Setelah itu, muncul bintik-bintik ruam berisi cairan yang dapat menyebar ke seluruh tubuh. Biasanya, cacar air berlangsung antara 4 hingga 7 hari, tergantung pada kondisi tubuh. Ruam tersebut biasanya gatal dan bisa berubah seiring waktu, mulai dari bercak merah hingga membentuk kerak yang akhirnya mengelupas.
Penampilan ruam cacar dapat bervariasi tergantung pada warna kulit. Pada kulit terang, ruam akan tampak merah cerah, sementara pada kulit yang lebih gelap, warna ruam bisa terlihat lebih gelap, seperti merah muda, cokelat, atau bahkan abu-abu. Ruam ini sangat menular, dan sangat penting untuk menjaga kebersihan dan menghindari kontak dengan orang lain selama masa inkubasi.
2. Benarkah manusia hanya bisa terinfeksi cacar air sekali seumur hidup?

Orang yang pernah terinfeksi cacar air pastinya tidak ingin terulang kembali. Tubuh demam diikuti sensasi gatal di sekujur tubuh, tetapi kita tidak diperkenankan menggaruknya. Namun, jika kita pernah cacar air satu kali, apakah penyakit ini bisa menjangkit lagi?
Meskipun jarang, ada kemungkinan seseorang bisa mengalami cacar air untuk kedua kalinya. Namun, biasanya setelah infeksi pertama, tubuh membentuk kekebalan terhadap virus Varicella zoster. Sistem kekebalan ini membantu tubuh mengenali dan melawan virus, sehingga infeksi berulang jarang terjadi. Jika infeksi terjadi lagi, kemungkinan besar disebabkan oleh faktor lain seperti penurunan daya tahan tubuh.
3. Alasan kita bisa terinfeksi cacar air lebih dari sekali

Kasus cacar air menyerang kedua kali memang jarang terjadi, tetapi tidak menutup kemungkinan terulang kembali. Kekebalan tubuh terhadap virus varicella zoster tidak terbentuk sempurna, sehingga kita bisa saja terinfeksi cacar air kedua kalinya. Dilansir dari laman Healthline, kondisi orang yang rentan mengalami cacar air kedua kalinya yaitu:
- Pertama kali terinfeksi cacar air pada usia kurang dari enam bulan.
- Tanda dan gejala pertama kali sangat ringan.
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Kasus terinfeksi cacar air untuk kedua kalinya memang jarang terjadi, tetapi bukan mustahil. Kekebalan tubuh terhadap virus Varicella zoster mungkin tidak terbentuk dengan sempurna, sehingga infeksi bisa kembali terjadi. Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko infeksi kedua kali, menurut Healthline, antara lain:
- Infeksi pertama terjadi pada usia kurang dari 6 bulan
- Gejala yang muncul sangat ringan
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
4. Apa saja komplikasi cacar air?

Kemunculan penyakit cacar air tidak bisa disepelekan. Gejala serius dapat dialami orang dengan imunitas tubuh yang lemah, bayi, atau ibu hamil. Imunisasi tubuh yang lemah sulit untuk melawan infeksi. Ibu hamil memiliki risiko tinggi terhadap komplikasi cacar air, bahkan dapat berefek pada janin di kandungan.
Berikut ini beberapa komplikasi cacar air pada orang dewasa yang wajib untuk diwaspadai:
- Infeksi kulit akibat ruam
- Pneumonia
- Infeksi darah, misalnya sepsis
- Peradangan pada otak, hati, atau jantung.
5. Bagaimana cara pencegahan cacar air?

Orang yang belum mendapatkan vaksinasi berisiko lebih tinggi terkena cacar air. Di Indonesia, anak-anak menerima imunisasi MMR (measles, mumps, rubella) untuk mencegah penyakit ini. Semakin tinggi tingkat kepatuhan terhadap imunisasi sesuai usia, semakin besar perlindungannya, baik untuk diri sendiri maupun kelompok rentan.
Jika kita sudah mendapatkan vaksin pencegah cacar air, kamu juga bisa melakukan tindakan pencegahan lain sebagai proteksi. Laman Verywell Health menyebutkan cara mencegah cacar air, yaitu:
- Apabila anggota keluargamu terinfeksi, sebaiknya lakukan isolasi mandiri dari anggota keluarga lain.
- Tidak masuk kerja atau sekolah saat terinfeksi cacar air.
- Tidak kontak langsung dengan pasien.
- Tidak menyentuh area yang bersentuhan langsung dengan lingkungan pasien.
- Tidak berbagi alat makan dengan orang lain.
- Menggunakan alat pelindung diri saat merawat pasien cacar air.
Mitos yang mengatakan bahwa cacar air hanya bisa terjadi sekali seumur hidup ternyata tidak sepenuhnya benar. Mengingat gejala cacar air sering kali mirip dengan beberapa penyakit kulit lainnya, kamu sebaiknya konsultasi dengan dokter jika mengalami gejala ruam. Dengan begitu, penanganan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat.
Referensi
Verywell Health. "Second Cases of Chickenpox: Can You Get Chickenpox Twice?" Diakses pada November 2024.
Healthline. "Can You Get Chickenpox Twice?" Diakses pada November 2024.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). "Chickenpox (Varicella): About". Diakses pada November 2024.
Verywell Health. "Chickenpox Prevention: Vaccine". Diakses pada November 2024.