Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kena Cacar Air, Boleh Mandi atau Tidak?

Ilustrasi komplikasi cacar air (freepik.com/freepik)
Ilustrasi komplikasi cacar air (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Cacar air menimbulkan rasa tidak nyaman, seperti gatal-gatal, demam, dan kelelahan.
  • Menjaga kebersihan dan sanitasi sangat penting untuk pemulihan dari cacar air.
  • Tidak ada larangan pasien cacar air untuk mandi, tetapi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Cacar air atau varisela, infeksi virus yang sangat menular yang disebabkan oleh virus varicella-zoster, merupakan penyakit umum pada anak-anak walaupun bisa juga dialami oleh orang dewasa.

Walaupun jarang sekali menimbulkan komplikasi serius, tetapi cacar air dapat menimbulkan rasa tidak nyaman; menyebabkan gatal-gatal, demam, dan rasa tidak enak badan secara umum.

Karena gejala pada kulit, banyak orang bertanya-tanya apakah boleh saat terkena cacar air boleh mandi atau tidak. Berikut ini ulasannya.

Cacar air dan mandi

Cacar air bermanifestasi sebagai lepuh berisi cairan yang gatal dan akhirnya mengeras. Lepuh ini dapat muncul di bagian tubuh mana pun dan biasanya disertai demam, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan.

Tidak ada aturan yang melarang untuk mandi saat terkena cacar air karena menjaga kebersihan dan sanitasi sangat penting untuk pemulihan. Mandi berperan dalam mengelola gejala cacar air dengan meredakan rasa gatal, menghilangkan kerak, dan mencegah infeksi sekunder.

Jika ingin mandi, kamu bisa menggunakan air hangat dan sabun yang lembut. Hati-hati dalam menggunakan sabun karena bahan kimia yang mungkin terkandung di dalamnya dapat menyebabkan kulit gatal dan perih saat bersentuhan dengan lepuh yang sudah pecah.

Pastikan untuk tidak menggosok kulit terlalu keras saat mandi karena bisa membuat lepuh pecah. Tepuk-tepuk handuk lembut ke tubuh agar sisa air mengering. Menggosok keras dengan handuk dapat membuat lepuh pecah dan menyebar ke handuk, sehingga meningkatkan risiko penyebaran infeksi.

Penanganan cacar air di rumah

ilustrasi cacar air (commons.wikimedia.org/Jonnymcgullagh)
ilustrasi cacar air (commons.wikimedia.org/Jonnymcgullagh)

Pada pasien dengan daya tahan tubuh yang baik, cacar air biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Namun, ada beberapa langkah alami dan perawatan mandiri yang dapat membantu meredakan gejala:

  • Perbanyak minum air putih dan konsumsi makanan lembut yang tidak asin atau asam untuk menjaga hidrasi dan mencegah iritasi.
  • Hindari menggaruk ruam untuk mencegah infeksi. Potong kuku hingga pendek atau gunakan sarung tangan, terutama saat tidur.
  • Pilih pakaian berbahan lembut dan ringan untuk mengurangi iritasi pada kulit.
  • Mandi air hangat 3 hingga 4 kali sehari setelah ruam muncul, kemudian keringkan kulit dengan menepuk perlahan menggunakan handuk.
  • Gunakan losion calamine untuk meredakan rasa gatal pada area yang teriritasi.
  • Kompres ruam dengan air dingin untuk membantu mengurangi rasa gatal.
  • Istirahat cukup dan hindari kontak dengan orang lain untuk mencegah penularan virus.

Langkah-langkah ini tidak hanya membantu mempercepat pemulihan, tetapi juga mencegah komplikasi yang mungkin timbul akibat infeksi sekunder.

Referensi

"Should you take a bath if you have chicken pox?" The Health Site. Diakses November 2024.
"How to Bathe a Child with Chickenpox: A Parent’s Guide". Nima Pharmacy. Diakses November 2024.
"Apakah Cacar Air Menular?" Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Diakses November 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Delvia Y Oktaviani
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us