Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Studi: Cuti Sakit Berbayar Bikin Panjang Umur, Ini Faktanya!

ilustrasi anak muda (unsplash.com/Ben White)

Cuti sakit merupakan waktu istirahat yang didapatkan pekerja saat sedang sakit. Kebijakan cuti sakit merupakan aspek yang sangat penting untuk menjaga mental dan fisik para pekerja.

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam American Journal of Preventive Medicine menemukan bahwa cuti sakit dapat membantu pekerja untuk hidup lebih lama.

Menurut penelitian tersebut, kebijakan yang mewajibkan para pemberi pekerja untuk memberikan cuti sakit berbayar dapat membantu menurunkan angka kematian bunuh diri dan pembunuhan. 

1. Metode pengambilan data

ilustrasi digitalisasi layanan kesehatan (unsplash.com/National Cancer Institute)

Para peneliti telah mengevaluasi data yang diambil dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Data yang digunakan termasuk penyebab kematian, seperti bunuh diri, pembunuhan, keracunan obat, keracunan alkohol akut, dan kecelakaan transportasi.

Data kematian yang dianalisis adalah orang dewasa berusia 25 tahun hingga 64 tahun, antara 1999 dan 2019. Para peneliti kemudian memperkirakan hubungan antara jumlah kematian dan upah minimum serta persyaratan cuti sakit berbayar. Analisis dilakukan selama Januari 2022 hingga April 2022. 

2. Cuti sakit berbayar menurunkan angka kematian

ilustrasi penelitian (unsplash.com/UX Indonesia)

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tempat yang memiliki persyaratan cuti sakit berbayar memiliki tingkat kematian yang jauh lebih rendah akibat bunuh diri, pembunuhan, dan penggunaan alkohol.

Meningkatkan cuti sakit berbayar dapat menurunkan kematian akibat pembunuhan lebih dari 13 persen di antara perempuan dan 8 persen di antara laki-laki.

Amerika Serikat tidak memiliki persyaratan cuti sakit berbayar. Di samping itu, kebijakan pencegahan (preemption law) tingkat negara bagian sering kali tidak memungkinkan pemerintah daerah untuk memberlakukan kebijakan tersebut. 

Para peneliti percaya kebijakan pencegahan ini menghambat inovasi dan mempersulit pekerja untuk mendapatkan perawatan medis. Mereka memperkirakan angka kematian pekerja bisa menjadi 7,5 persen lebih rendah jika pemerintah tidak memblokir negara bagian untuk mencoba mengamanatkan cuti sakit berbayar. 

3. Ketiadaan cuti sakit berbayar bisa mengancam nyawa

ilustrasi keinginan bunuh diri (unsplash.com/Damir Samatkulov)

Orang yang tidak mendapatkan cuti sakit berbayar di tempat kerja cenderung menunda perawatan medis dan pergi bekerja pada saat sakit. Ini juga meningkatkan kemungkinan mereka menularkan penyakit kepada rekan kerja mereka.

Mereka juga memiliki risiko lebih besar untuk melukai diri sendiri di tempat kerja dan mengalami kecelakaan fatal.

Tanpa cuti sakit yang dibayar, kehidupan seseorang bisa menjadi sangat terancam. Mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih dan memiliki risiko kehilangan pekerjaan. Hal ini akan meningkatkan risiko bunuh diri dan penggunaan narkoba. 

Kebijakan cuti sakit berbayar di tempat kerja terbukti memiliki angka bunuh diri, pembunuhan, dan kematian terkait alkohol yang lebih rendah. Terlebih, tempat kerja yang tidak memiliki cuti sakit berbayar bisa mengancam nyawa para pekerja. Jika kamu merasa sakit saat bekerja, beristirahatlah untuk melindungi diri sendiri dan orang lain. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Rifki Wuda Sudirman
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us