ilustrasi suntik (unsplash.com/Diana Polekhina)
Buat yang belum tahu, KB merupakan singkatan dari Keluarga Berencana. Istilah ini sejatinya merupakan program pemerintah yang mendorong kontrol kelahiran. Di Indonesia, istilah KB sering digunakan sebagai metode pencegah kehamilan (birth control). Ada banyak jenis KB dan salah satu yang paling sering digunakan adalah metode suntik.
Metode KB suntik ini biasanya bisa didapatkan perempuan dalam periode tertentu. Ada yang per bulan, tetapi ada juga yang tiap 3 bulan sekali. Umumnya, suntik KB ini mengandung hormon tertentu yang membantu mengendalikan kehamilan pada tubuh.
Pada suntik KB 3 bulanan, misalnya, mengandung medroxyprogesterone acetate yang mencegah ovarium melepaskan sel telur, melansir Mayo Clinic. Selain itu, bisa juga mengentalkan lendir serviks untuk mencegah sperma sampai ke sel telur.
Sama seperti birth control lainnya, KB juga memberikan efek samping. Suntik KB 3 bulan dapat memicu ketidakteraturan siklus menstruasi, bahkan membuat haid berhenti. Dilansir Cleveland Clinic, hal tersebut merupakan efek wajar karena ovarium tidak melepaskan sel telur.
Sejatinya, suntik KB jenis ini dinilai cukup efektif. Sumber yang sama mengatakan bahwa salah satu brand suntikan yang mengandung hormon tersebut memiliki tingkat efektivitas hingga 96 persen dalam mencegah kehamilan. Meski demikian, tetap ada sekitar empat kehamilan tidak direncanakan pada setiap 100 perempuan tiap tahunnya.