Apakah Masih Bisa Hamil Setelah Suntik KB 3 Bulan? Ini Jawabannya

Begini efek KB 3 bulan dalam tubuh

Selain pil hormonal, kontrasepsi juga tersedia dalam bentuk injeksi. Ada beberapa versi kontrasepsi injek ini, salah satunya yakni suntik KB setiap 3 bulan sekali. Opsi ini dianggap lebih simple daripada harus minum pil setiap hari. 

Walau dinilai efektif, tetapi beberapa orang pun bertanya-tanya apakah masih bisa hamil setelah suntik KB 3 bulan. Nah, untuk tahu fakta mengenai cara injeksi ini bekerja dan efek sampingnya, simak uraian berikut.

Apa itu suntik KB 3 bulan?

Menurut American College of Obstetrician & Gynecology, suntik KB merupakan kontrasepsi yang mengandung hormon medroxyprogesterone acetate (DMPA). Sederhananya, KB injeksi mengandung hormon progestin. 

Masih dilansir sumber yang sama, injeksi dari kontrasepsi ini efektif apabila diberikan setiap 13 minggu atau selambat-lambatnya 15 minggu dari jadwal suntikan sebelumnya. Jika lebih dari itu, kamu perlu melakukan tes kehamilan dulu guna memastikan sedang tidak mengandung supaya bisa memperoleh dosis berikutnya.

Cara kerja suntik KB

Hormon sintetis dari pil KB akan memengaruhi hormon alami dalam tubuh. Mirip dengan pil dengan kandungan hormon progestin, suntik KB pun menekan ovulasi dan mengentalkan lendir serviks. Dengan begitu, sperma akan kesulitan mencapai sel telur sehingga bisa mencegah terjadinya pembuahan. Hormon ini juga dapat menipiskan lapisan rahim yang membuatnya mampu mengurangi implantasi atau pelekatan embrio pada dinding rahim.

Lantas, bagaimana cara kerja kontrasepsi sehingga bisa mencegah kehamilan walau hanya disuntikan 3 bulan sekali? Nah, hal tersebut terjadi karena injeksi KB mampu menciptakan tempat penyimpanan medroxyprogesterone acetate di dalam tubuh, tepatnya di area injeksi.

Setelah mendapat suntikan, hormon progesteron dalam tubuh akan berangsur-angsur meningkat setidaknya selama 3 minggu. Kadar progesteron lalu terus menurun, tetapi tetap dalam kadar cukup untuk mencegah kehamilan. Tentu saja, aturan tersebut berlaku jika kamu mendapatkan jadwal suntik secara rutin, ya.

Baca Juga: 5 Cara Memilih KB yang Tepat untuk Mencegah Kehamilan

Apakah masih bisa hamil setelah suntik KB 3 bulan?

Apakah Masih Bisa Hamil Setelah Suntik KB 3 Bulan? Ini Jawabannyailustrasi suntik (pexels.com/cottonbro studio)

Suntik KB 3 bulan sendiri memiliki tingkat keefektifan hingga 99 persen. Artinya, hanya 1 dari 100 orang yang mengalami kehamilan saat menggunakan jenis kontrasepsi ini. 

Namun, praktik di lapangan menunjukkan bahwa banyak individu tidak melakukan injeksi tepat waktu. Hal tersebut lantas menurunkan efektivitasnya dalam mencegah kehamilan. Jika sebelumnya suntik KB punya tingkat efektivitas hingga 99 persen, kini menjadi 96 persen, melansir Planned Parenthood.

Lantas, apakah masih bisa hamil setelah suntik KB 3 bulan? Jawabannya, tentu saja masih. Kamu masih berpotensi mengalami kehamilan apabila melihat dari persentase keberhasilan kontrasepsi ini. Meski demikian, kemungkinannya cukup kecil. 

Apabila kamu rutin melakukan suntik KB tiap 90 hari, maka kemungkin hamil lebih kecil.  Pasalnya, hormon di dalam tubuh tidak cukup seimbang untuk mempersiapkan pembuahan dan kehamilan. Lain halnya jika kamu sengaja tidak melakukan suntik KB sesuai dosis pada bulan berikutnya.

Meski demikian, bukan berarti kesuburan akan kembali pada hari ke-91 setelah melewatkan jadwal suntik. Tubuh tetap perlu waktu mengembalikan keseimbangan hormon terlebih dahulu.

Singkatnya, pada hari ke-91, hormon progestin dari suntik KB 3 bulan tidak lagi cukup untuk mencegah sperma bertemu sel telur. Walau begitu, mungkin masih terlalu tinggi untuk mendapatkan kehamilan, melansir Very Well Health.

Dalam jurnal Contraception dijelaskan bahwa ada perempuan yang langsung mengalami kehamilan 1 bulan setelah tidak mendapatkan suntik KB. Namun, kasus tersebut jarang terjadi. Sebagian besar perempuan akan kembali subur dan siap untuk hamil pada 5-7 bulan setelah injeksi terakhir.

Tanda tubuh siap hamil setelah KB 3 bulan

Tubuh merupakan pemberi sinyal yang baik. Ia akan menunjukkan tanda saat kadar progestin dari suntik KB 3 bulan telah rendah dan siap mendapatkan kehamilan. Ciri-cirinya termasuk beberapa hal berikut.

  • Siklus menstruasi kembali teratur

Dikatakan demikian apabila haid terjadi selama 8 hari atau kurang. Adapun volume darah berkisar antara 2-3 sendok makan. Sementara itu, adanya bercak mungkin menunjukkan bahwa kamu tidak sedang ovulasi. 

Selain itu, siklus menstruasi dianggap kembali normal apabila jadwal menstruasi mulai teratur. Misalnya, menstruasi pada bulan sebelumnya dimulai tanggal 27, lalu bulan berikutnya haid datang tanggal 29. Jarak dari hari haid pertama hingga hari terakhir sebelum mensturasi berikutnya juga berada di kisaran normal, antara 24-38 hari.

  • Hasil positif pada tes ovulasi

Mirip dengan cara kerja test pack, tes ovulasi guna menunjukkan ovulasi tubuh juga dapat mendeteksi hormon tertentu. Jika test pack mencari hormon hCG, maka tes ovulasi mencari hormon luteinizing (LH) melalui urine.

LH melonjak tepat sebelum kamu berovulasi, sebagaimana termuat dalam Journal of The American Board of Family Medicine. Nah, tes positif menandakan bahwa tubuh telah memproduksi LH yang cukup sehingga berpotensi sedang atau mendekati ovulasi.

Ketidaksuburan setelah suntik KB 3 bulan

Apakah Masih Bisa Hamil Setelah Suntik KB 3 Bulan? Ini Jawabannyailustrasi suntik (unsplash.com/Mufid Majnun)

Meski umumnya kesuburan akan kembali pada 5-7 bulan pasca suntikan terakhir, tetapi ada juga yang mengalami ketidaksuburan. Pada sebagian kasus, seseorang membutuhkan waktu sekitar 22 bulan atau nyaris 2 tahun untuk mendapatkan ovulasi kembali.

Sebuah panduan hasil penelitian yang diterbitkan Pharmacia & Upjohn Company Division of Pfizer, Inc. menjelaskan alasan di baliknya. Salah satunya, faktor berat badan individu yang dapat mendasari keterlambatan ovulasi pasca suntik KB. Dalam panduan tersebut tertulis bahwa perempuan dengan massa lebih rendah bisa subur kembali dengan lebih cepat.

Meski demikian, penggunaan suntik KB 3 bulan tidak berkaitan dengan infertilitas jangka panjang. Pasalnya, durasi kembalinya ovulasi dipengaruhi kemampuan tubuh dalam memetabolisme obat. 

Kamu perlu mengunjungi dokter apabila melewatkan masa ovulasi setelah 24 bulan. Bahkan, tak perlu ke dokter juga jika tidak kunjung hamil setelah 12 bulan ovulasi kembali pasca suntik KB 3 bulan.

Jadi, apakah masih bisa hamil setelah suntik KB 3 bulan?  Jawabannya, tentu saja bisa, terlebih jika kamu tidak lagi mendapatkan dosis suntik kontrasepsi atau melakukannya tetap waktu. Untuk itu, kalau tidak mau mau hamil, pastikan melakukan suntik KB dengan tepat, ya. 

Baca Juga: Lupa Minum Pil KB? Ini Hal yang Harus Kamu Lakukan

Topik:

  • Laili Zain
  • Lea Lyliana

Berita Terkini Lainnya