Bagi kamu yang menyenangi olahraga lari, kesehatan kaki adalah modal utama yang harus dijaga. Di balik sensasi menyenangkan saat kaki menjejak aspal atau tanah, ada satu risiko cedera yang sering datang diam-diam, salah satunya fraktur stres.
Berbeda dari patah tulang akibat benturan keras, fraktur stres muncul pelan-pelan, sering kali tanpa disadari. Cedera ini terjadi akibat tekanan berulang pada tulang, terutama saat kamu terus berlari tanpa jeda pemulihan yang cukup. Awalnya mungkin hanya terasa seperti pegal biasa, tetapi kalau diabaikan, lama-lama nyerinya bisa menetap dan bahkan bertambah parah.
Karena gejalanya samar dan sering disalahartikan, inilah yang membuat fraktur stres berbahaya. Banyak pelari berpikir itu cuma nyeri otot sehabis latihan intens, padahal di baliknya tulang sudah mulai retak halus. Kalau tidak segera ditangani, cedera ini bisa bertambah buruk, membuat kamu terpaksa berhenti berlari dalam waktu lama. Itulah sebabnya mengenali tanda-tanda fraktur stres sangat.
Di bawah ini akan dibahas beberapa tanda khas fraktur stres pada pelari yang sebaiknya tidak kamu anggap remeh. Makin cepat disadari, makin cepat pula kamu bisa mengambil langkah selanjutnya sebelum cedera ringan berubah jadi masalah besar.