ilustrasi kelelahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Merasa cepat lelah saat melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki, berdiri lama, atau mengangkat barang ringan bisa menjadi pertanda otot core kurang kuat. Core yang aktif membantu tubuh bergerak secara efisien dengan meminimalkan penggunaan energi yang berlebihan. Sebaliknya, core yang lemah membuat tubuh harus bekerja lebih keras untuk menjaga stabilitas, sehingga cepat merasa lelah meskipun aktivitas tidak berat.
Kondisi ini juga bisa berdampak pada performa saat berolahraga, karena tubuh sulit mempertahankan tenaga dalam waktu lama. Selain itu, kelelahan yang berlebihan bisa memicu pola gerakan yang buruk, yang pada akhirnya meningkatkan risiko cedera. Dengan memperkuat otot inti, tubuh menjadi lebih hemat energi dan mampu menjalani aktivitas harian tanpa mudah kelelahan.
Otot core yang lemah ibarat fondasi bangunan yang rapuh. Meskipun tidak selalu terlihat secara kasat mata, dampaknya bisa dirasakan dalam aktivitas harian. Otot inti yang kuat adalah investasi kesehatan jangka panjang yang akan membuat setiap gerakan hidup sehari-hari terasa lebih mudah dan efisien.
Apakah core lemah bisa diperbaiki? | Bisa! Dengan latihan rutin seperti plank, bridge, bird dog, atau dead bug, otot core dapat diperkuat secara bertahap. Konsistensi dan teknik yang benar adalah kuncinya. |
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memperkuat otot core? | Jika dilakukan rutin 3–4 kali seminggu, hasil awal bisa terlihat dalam 4–6 minggu. Namun, waktu ini tergantung pada tingkat kebugaran dan konsistensi latihan masing-masing orang. |
Apakah latihan sit-up saja cukup untuk memperkuat core? | Tidak selalu. Sit-up hanya melatih sebagian otot perut. Untuk hasil maksimal, perlu latihan yang melibatkan seluruh area core, termasuk punggung bawah, panggul, dan otot samping (oblique). |