ilustrasi kram pada otot (pexels.com/KindelMedia)
Saat kehilangan cukup cairan, tubuh tidak bisa mendinginkan dirinya sendiri dengan memadai, yang menyebabkan penyakit akibat panas (heat illness), menurut keterangan dari American Academy of Orthopaedic Surgeons. Salah satu gejala yang perlu diwaspadai adalah kram otot, yang bisa terjadi saat olahraga, terutama saat cuaca panas.
Semakin panas cuaca atau kondisi lingkungan, makin tinggi risiko kram otot dan itu berasal dari efek panas murni pada otot. Saat otot bekerja lebih keras, mereka dapat menyerap panas tersebut. Perubahan elektrolit, seperti natrium dan kalium, juga bisa menyebabkan kram otot.
Dalam hal rehidrasi setelah olahraga, semua minuman mungkin tidak memiliki efek yang sama. Menurut sebuah studi dalam jurnal BMJ Open Sport and Exercise Medicine tahun 2019, peserta yang rehidrasi dengan minuman yang mengandung elektrolit setelah olahraga cenderung tidak mengalami kram otot, sementara partisipan yang diberikan air putih lebih mungkin mengalaminya.
Meski demikian, itu merupakan studi berskala kecil dan mungkin kamu tidak merasakan efek seperti temuan studi tersebut. Namun, bila kamu merasakan kram otot usai olahraga, memilih minuman olahraga yang mengandung elektrolit dapat membantu.