10 Fakta Air Alkali untuk Kesehatanmu, Cocok buat Kamu yang Dehidrasi!
Tubuh yang kurang cairan atau lebih dikenal dengan istilah dehidrasi membuat seseorang merasa sakit kepala, mual, dan muntah. Saat dehidrasi, kadar pH tubuh jadi sangat asam.
Adapun, salah satu cara cepat untuk mengembalikan pH tubuh kembali seperti semula dengan minum air alkali yang bersifat basa dengan pH 8+. Lantas, apa saja, sih, fakta dan manfaat air alkali bagi kesehatan? Berikut di antaranya dilansir dari Healthline.
1. Sebenarnya, air alkali mirip dengan air minum lainnya, hanya saja air minum biasa memiliki pH 7 atau netral, sedangkan air alkali lebih basa dengan pH di atas 8
2. Air alkali yang bersifat basa baik bagi tubuh karena mengandung mineral alkali dan oxidation reduction potential (ORP)
3. ORP sendiri berfungsi sebagai antioksidan, di mana semakin negatif ORP pada suatu minuman, maka semakin tinggi juga kandungan antioksidannya
4. Minum air alkali berguna untuk menyeimbangkan dan menetralkan pH dalam tubuh, tak terlalu asam dan tak terlalu basa
5. Dilansir dari Journal of the International Society of Sports Nutrition 2016, orang yang minum air alkali, kekentalan darah di tubuhnya menurun sebanyak 6,3 persen dibandingkan orang yang meminum air biasa
6. Darah yang kental berarti kekurangan air, sementara semakin kental darah seseorang, semakin lambat juga aliran darahnya
7. Sebaliknya, darah yang mengandung cukup air lebih mudah mengalir ke seluruh tubuh
8. Dilansir dari Shanghai Journal of Preventive Medicine 2010, air alkali juga bermanfaat untuk penderita hipertensi, diabetes, dan kolesterol tinggi
9. Dilansir dari jurnal Bone 2009, air alkali punya efek baik untuk tulang karena membantu menghambat resorpsi tulang atau pemecahan sel tulang lama menjadi tulang baru, sehingga tulangmu justru makin kuat
10. Namun, bukan berarti air alkali bisa mencegah osteoporosis, perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hal tersebut
Itu tadi fakta-fakta dan manfaat dari air alkali. Ternyata ada banyak sekali manfaat yang dikandungnya. Hanya saja, jika ingin menggunakannya untuk terapi penyakit, konsultasikan lebih dulu ke dokter, ya.
