Selama puncak pandemik, kasus flu biasa turun secara signifikan berkat langkah-langkah seperti penggunaan masker dan menjaga jarak bersosialisasi, yang awalnya memang ditujukan untuk mengendalikan COVID-19.
Ravi Jhaveri, MD, seorang pakar penyakit menular di Northwestern Medicine, menunjukkan bahwa flu utamanya menyebar melalui droplets yang dilepaskan saat seseorang batuk, bersin, atau berbicara. Jika kamu berada dalam jarak kurang lebih dua meter dari seseorang yang terinfeksi, tetesan ini dapat mengenaimu.
Dr. Jhaveri juga menekankan adanya peran transmisi tidak langsung. Sebagai contoh, menyentuh permukaan seperti keyboard atau saklar lampu yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajahmu juga dapat menyebabkan infeksi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat bahwa flu menyebar lebih mudah di area yang ramai dan kurang ventilasi. Sebuah studi tahun 2020 di jurnal ilmiah PLoS Pathogens mendukung akan hal ini, menunjukkan tingkat penularan yang lebih rendah di ruang yang terventilasi dengan baik, bahkan ketika orang tidak mengambil langkah-langkah perlindungan sekalipun.
Jadi, di mana saja tempat-tempat yang rawan akan paparan flu?