Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
tips olahraga saat cuaca panas agar tidak dehidrasi dan pingsan
ilustrasi olahraga saat cuaca panas (pexels.com/RDNE Stock project)

Cuaca panas sering kali membuat tubuh terasa cepat lelah dan dehidrasi, terutama ketika kamu tetap ingin menjaga rutinitas olahraga. Banyak orang berpikir bahwa berolahraga di bawah terik matahari bisa membantu membakar lebih banyak kalori, padahal justru bisa memicu risiko pingsan jika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan. Melakukan aktivitas fisik dalam kondisi suhu tinggi memang menantang, tapi bukan berarti tidak bisa dilakukan dengan aman.

Dengan memahami cara tubuh beradaptasi terhadap panas dan menerapkan strategi yang tepat, kamu tetap bisa berolahraga tanpa harus khawatir akan bahaya kesehatan. Berikut beberapa tips olahraga yang bisa membantu kamu tetap bugar, aman, dan terhindar dari dehidrasi saat cuaca sedang terik.

1. Di minggu-minggu pertama, jangan paksakan berolahraga di tengah cuaca panas

ilustrasi olahraga bersama (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Ketika suhu udara meningkat, tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri agar sistem pengaturan panas bisa bekerja optimal. Proses adaptasi ini disebut aklimatisasi, yang biasanya berlangsung selama 1 hingga 2 minggu. Pada masa ini, kamu sebaiknya tidak langsung memaksakan diri berolahraga terlalu lama atau terlalu berat. Mulailah dari sesi pendek dengan intensitas ringan agar tubuh bisa berlatih menyesuaikan ritme napas, detak jantung, dan pengeluaran keringat secara bertahap.

Selain itu, kenali tanda-tanda tubuh yang mulai kewalahan seperti pusing, keringat berlebihan, atau detak jantung yang meningkat drastis. Jika gejala ini muncul, sebaiknya hentikan dulu aktivitas dan istirahat di tempat teduh. Proses adaptasi bukan soal seberapa kuat kamu menahan panas, tapi bagaimana tubuh belajar menyeimbangkan suhu internalnya. Setelah tubuh terbiasa, olahraga di cuaca panas akan terasa lebih ringan dan risiko dehidrasi pun berkurang.

2. Waktu olahraga harus disesuaikan dengan kondisi suhu

ilustrasi olahraga (pexels.com/Pixabay)

Pemilihan waktu sangat berpengaruh terhadap keamanan olahraga di cuaca panas. Idealnya, lakukan aktivitas fisik pada pagi hari sebelum matahari terlalu tinggi, atau menjelang sore ketika suhu mulai turun. Menghindari jam-jam terik seperti pukul 10.00 hingga 15.00 bisa membantu mencegah kehilangan cairan secara berlebihan akibat penguapan keringat. Selain itu, suhu tubuh akan lebih stabil dan detak jantung tidak akan melonjak terlalu cepat.

Jika rutinitasmu hanya memungkinkan berolahraga siang hari, cari tempat yang teduh atau memiliki sirkulasi udara baik. Kamu juga bisa memilih olahraga di ruang indoor seperti gym dengan pendingin udara. Beberapa jenis olahraga seperti yoga, pilates, atau latihan beban ringan bisa menjadi alternatif yang tetap efektif tanpa harus berhadapan langsung dengan teriknya sinar matahari.

3. Asupan cairan harus terjaga sebelum, saat, dan sesudah berolahraga

ilustrasi minum (pexels.com/Maurício Mascaro)

Dehidrasi tidak hanya terjadi karena kurang minum, tapi juga karena tubuh gagal menyeimbangkan cairan yang keluar melalui keringat. Karena itu, penting untuk memastikan kamu sudah cukup terhidrasi sebelum memulai olahraga. Minumlah air 2 gelas 1 jam sebelum latihan, dan lanjutkan dengan meneguk sedikit air setiap 15–20 menit selama aktivitas berlangsung.

Hindari minuman berkafein atau beralkohol karena bisa mempercepat pengeluaran cairan tubuh. Setelah selesai olahraga, gantilah cairan yang hilang dengan air mineral atau minuman isotonik yang mengandung elektrolit seperti natrium dan kalium. Elektrolit membantu menyeimbangkan fungsi otot dan mencegah kram akibat kehilangan garam mineral. Kunci utamanya bukan sekadar banyak minum, tetapi minum pada waktu yang tepat agar tubuh tetap terhidrasi dengan efisien.

4. Pakaian dan perlengkapan olahraga mempengaruhi kenyamanan tubuh

Ilustrasi olahraga (Pexels.com/RODNAE Productions)

Jenis pakaian yang kamu kenakan saat berolahraga di cuaca panas berperan besar dalam menjaga suhu tubuh. Pilihlah bahan yang ringan, menyerap keringat, dan memiliki sirkulasi udara baik seperti katun atau poliester tipis. Hindari pakaian gelap karena menyerap panas lebih cepat dibanding warna terang yang memantulkan sinar matahari. Selain itu, gunakan topi bertepi lebar dan kacamata hitam untuk melindungi wajah dan mata dari paparan langsung sinar UV.

Sepatu juga perlu diperhatikan karena alas kaki yang tertutup rapat dapat meningkatkan suhu di bagian kaki. Pilih sepatu dengan ventilasi baik agar udara bisa keluar-masuk dengan lancar. Jika memungkinkan, semprotkan air ke wajah dan tangan saat beristirahat untuk membantu menurunkan suhu tubuh. Detail kecil seperti ini sering kali diabaikan, padahal dapat membuat olahraga terasa jauh lebih nyaman dan aman.

5. Jenis latihan harus disesuaikan dengan kondisi tubuh dan cuaca

ilustrasi olahraga (pexels.com/MART PRODUCTION)

Tidak semua jenis olahraga cocok dilakukan saat cuaca sedang panas. Latihan dengan intensitas tinggi seperti sprint atau HIIT sebaiknya dihindari karena bisa mempercepat kenaikan suhu tubuh dan meningkatkan risiko kelelahan. Sebagai gantinya, pilih aktivitas ringan seperti jalan cepat, bersepeda santai, atau berenang yang membantu menjaga sirkulasi tanpa terlalu membebani jantung.

Selain jenis latihan, durasi juga perlu disesuaikan. Cukup berolahraga 20–30 menit saja ketika suhu sedang tinggi, dan pastikan tubuh mendapatkan waktu pemulihan yang cukup. Dengarkan sinyal tubuh, jangan memaksakan diri hanya karena ingin mencapai target tertentu.

Menjaga kebugaran saat cuaca panas memang membutuhkan strategi yang lebih cermat daripada biasanya. Dengan memahami bagaimana tubuh bereaksi terhadap suhu ekstrem dan menyesuaikan kebiasaan olahraga secara bijak, kamu bisa tetap aktif tanpa mengorbankan kesehatan. Jadi, sudah siapkah kamu memulai olahraga dengan cara yang lebih aman di tengah teriknya cuaca?

Referensi

"How to Be Active Safely in Warm Weather". American Heart Association. Diakses pada Oktober 2025

"How to Avoid Overheating During Exercise". UF Health. Diakses pada Oktober 2025

"Exercising In Hot Weather: Our Top 10 Tips". Buzz. Diakses pada Oktober 2025

"Hot Weather Exercise Tips". Uganda Heart Institute. Diakses pada Oktober 2025

"Stay Heart-Smart in the Heat: Summer Tips to Prevent Heat-Related Illness" The Texas Heart Institute. Diakses pada Oktober 2025

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team