ilustrasi awet muda (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Siapa yang tak ingin terlihat awet muda? Semua orang ingin terlihat awet muda dan ini bukan hal yang tak bisa diusahakan. Tentu bukan berarti tidak menua, tetapi menunda penuaan melalui proses remodeling kulit.
Jika kondisinya, pada kulit wajah sudah ada tanda-tanda penuaan seperti keriput, pori-pori besar, warna kulit tak rata dan lain sebagainya, maka microneedling adalah jawabannya.
Terapi microneedling dilakukan dengan menusuk kulit menggunakan beberapa jarum kecil dan steril. Dampak dari terapi ini adalah reorganisasi serat kolagen dan membentuk kolagen baru.
Prinsip kerjanya, sebagaimana dilaporkan dalam Indian Dermatology Online Journal (2016), adalah mengendalikan cedera kulit sehingga menimbulkan cedera mikro tanpa benar-benar merusak epidermis. Cedera mikro ini menyebabkan pendarahan minimal yang kemudian dalam proses penyembuhan luka disertai dengan pelepasan berbagai faktor pertumbuhan. Juga, memecah bekas luka lama pada kulit yang sudah permanen.
Faktor pertumbumbuhan ini misalnya:
- Platelet derived growth factor (PGF), yaitu protein yang mengatur pertumbuhan dan pembelahan sel.
- Transforming growth factor alpha dan beta (TGF-α and TGF-β), yaitu faktor pertumbuhan yang terlibat dalam seluruh proses penyembuhan luka.
- Connective tissue activating protein.
- Connective tissue growth factor.
- Fibroblast growth factor.
Latihan wajah merupakan cara lainnya untuk menunda penuaan. Faktanya, kehilangan lemak dan jaringan halus pada wajah adalah faktor penyebab kendur dan kerutan. Prinsip kerja otot di wajah ataupun bagian tubuh lainnya pada dasarnya sama, yaitu otot jika tidak digerakkan akan menjadi kendur dan mengecil. Jadi, ketika otot-otot di wajah tetap dilatih, maka akan menciptakan wajah yang lebih muda.
Studi dalam jurnal JAMA Dermatology (2018) melibatkan 27 perempuan usia antara 40 dan 65 tahun untuk melakukan latihan wajah setiap hari selama 30 menit selama 8 minggu, lalu melanjutkannya setiap hari selama total 20 minggu. Dermatologis kemudian membandingkan foto para sukarelawan sebelum dan sesudah latihan. Hasilnya, ditemukan peningkatan pada volume pipi peserta dan memperkirakan usia mereka 51 tahun pada awal program dan tampak berusia 48 tahun dalam kurun waktu 20 minggu.
Namun, hal yang belum bisa dipastikan adalah berapa lama hasil dari penelitian ini akan bertahan. Nampaknya, latihan wajah harus terus dipertahankan untuk mempertahankan efeknya. Untuk berapa lama? Seberapa sering? Latihan seperti apa yang paling bermanfaat? Untuk menjawab semua pertanyaan ini diperlukan penelitian lebih lanjut.
Menjadi tua memang tidak dapat dicegah, tetapi menundanya masih bisa diupayakan. Menunda penuaan akan membuat tubuh bugar lebih lama juga memperbaiki dan mengembalikan fungsi organ tubuh yang menurun. Dengan demikian, kualitas hidup juga dapat dipertahankan.
Demi bisa menua dengan sehat dan tampak awet muda, mulailah hidup sehat sedini mungkin dengan pola makan sehat, rutin olahraga, tidur cukup, dan mampu mengelola stres dengan baik. Yang tak kalah penting, rutinlah cek kesehatan agar jika ada masalah, maka dokter bisa segera merencanakan pengobatan terbaik.