Dibanding nonton TV atau berselancar media sosial, main video game merangsang fungsi otak dengan memengaruhi reseptor dopamin sehingga otak bekerja memecahkan masalah dan mengatur strategi saat gaming. Hal ini tidak ditemukan saat berselancar di media sosial atau menonton TV karena otak lebih pasif.
Bermain video game multiplayer juga bisa meningkatkan kemampuan sosial, perhatian, dan komunikasi kolaborasi anak. Selain itu, dalam beberapa jenis video game, anak diajarkan mengenai berbagai pengetahuan mancanegara yang sekiranya tidak didapat di sekolah.
Seperti yang kita tahu, kecerdasan bukan terbatas pada angka saja. Sayangnya, tes kecerdasan saat ini memberikan informasi yang minim mengenai kecerdasan anak lainnya. Tiap anak memiliki kecerdasan dan cara belajarnya sendiri. Kebudayaan dan latar belakang yang berbeda bisa memengaruhi dampak video game terhadap anak.
Selain itu, umumnya, kecerdasan anak dikategorikan menjadi kecerdasan cair (berpikir dan menyelesaikan masalah) dan kecerdasan kristal (informasi yang didapat). Ada banyak bentuk kecerdasan, dan sayangnya, pengukuran kecerdasan masih berpihak pada kedua jenis kecerdasan tersebut.