Larva lalat atau lebih dikenal dengan belatung bisa berada di mana saja, khususnya makanan yang gak diolah dengan baik atau sudah membusuk. Mereka juga sering bermunculan di tempat sampah, kotoran, daerah lembap atau bangkai hewan. Itu sebabnya, banyak orang yang khawatir kalau ada lalat yang menempel pada makanan.
Lantas, gimana kalau belatung terlanjur ada di makananmu dan gak sengaja tertelan? Dilansir dari Healthline, berikut penjelasannya.
Itu karena belatung kemungkinan sudah memakan makanan yang busuk, terinfeksi dan penuh dengan bakteri.
Belatung yang termakan bisa berkembang di bagian atau organ tubuh mana pun. Semakin banyak belatung dalam tubuh, semakin banyak juga kemungkinan organ dalam yang terinfeksi. Biasanya, myiasis terjadi di jaringan bawah kulit. Namun, bisa juga belatung hidup di usus, perut dan mulut yang kotor.
Infeksi pun bisa memburuk dan menyebabkan kerusakan organ dalam secara serius. Jika itu terjadi, kamu perlu mendapatkan penanganan medis.
Itu karena belatung biasanya ada pada makanan yang sudah membusuk atau kurang bersih. Itu jadi tanda bahwa makanan tersebut sudah gak layak lagi buat dimakan. Adapun bakteri pada makanan yang dibawa bersama beratung, seperti C. botulinum atau C. perfringens berpotensi menyebabkan mual, muntah, diare, demam, letih hingga sakit perut hebat sebagai tanda keracunan.
Menurut dr. William Sears, dokter anak sekaligus penulis buku The Portable Pediatrician, alergi bisa segera muncul setelah terkena kontak langsung dengan belatung, meski cuma sedikit. Adapun, reaksi alergi tersebut bisa menyebabkan ruam pada kulit, sesak napas, gatal di mulut, muntah, diare, pusing dan sakit perut.
Mungkin kamu heran kalau ada orang yang makan belatung atau larva. Namun, sesungguhnya, larva bisa jadi sumber protein dan lemak baik jika sudah diolah. Adapun, belatung yang sudah matang atau dalam bentuk bubuk lebih aman daripada memakan larva yang gak diproses.
Pengolahan yang tepat akan menyingkirkan mikroba, parasit, spora dan bakteri. Bahkan cara ini mungkin lebih sedikit berdampak pada lingkungan, daripada mengonsumsi daging ternak untuk manusia. Meski begitu, memakan belatung lebih dirasa berisiko dan belum sebanding dengan manfaat potensialnya.
Segera hubungi dokter jika kamu mengalami gejala yang gak biasa, terutama setelah kamu pikir kamu makan belatung. Ini sangat penting, apalagi kamu tinggal di daerah tropis atau pergi ke tempat dengan kondisi makanan yang gak aman.
Belatung bisa saja berkembang di rumahmu. Untuk itu, lakukan beberapa pencegahan, seperti memastikan buah, sayuran dan daging yang kamu makan bersih; tutup kulkasmu, terutama jika kamu tinggal di iklim yang lebih hangat; jaga sampahmu tertutup dan rajinlah untuk membuangnya.
Mengingat banyaknya kerugian daripada potensinya, kamu perlu memerhatikan makananmu ya. Selain makanan di rumah, pastikan juga makanan yang kamu beli di luar, seperti di warung dan restoran. Untuk makanan kemasan, pastikan juga tanggal kedaluwarsanya. Jangan sampai ternyata sudah busuk dan banyak belatungnya ya.