Tes darah yang menganalisis hemoglobin (Hb) dilakukan untuk mendeteksi penyakit anemia sel sabit (Sickle Cell Anemia).
Anemia sel sabit adalah sebuah penyakit darah yang sifatnya keturunan di mana darah tidak bisa mengalir ke seluruh tubuh karena bentuknya yang bulan sabit sehingga saling melekat dan kemudian menutupi saluran pembuluh darah. Akibatnya orang tersebut merasakan kesakitan dan mengalami kerusakan pada jaringan tubuh. Diagnosis umumnya dilakukan saat bayi berusia 4 hingga 6 bulan.
Mengutip Healthline, gejala Anemia Sel Sabit antara lain:
- Tangan dan kaki sering bengkak
- Warna kulit dan bagian mata yang berwarna putih menjadi kekuningan
- Sering mengalami infeksi
- Sering mengompol
- Bayi sering rewel
- Sakit di punggung, lengan, kaki, dan dada
- Sering merasa kelelahan akibat dari anemia
Apabila satu atau kedua calon orang tua memiliki SCT (Sickle Cell Trait) yang merupakan gen pembawa, maka peluang untuk memiliki anak yang mengidap Anemia Sel Sabit tinggi. Orang yang memiliki SCT tidak menunjukkan gejala dan ini sebabnya tes darah Hb penting. Konsultasi dengan dokter spesialis genetika dianjurkan apabila kedua pasangan menginginkan untuk memiliki anak.
Meskipun tes ini sifatnya tidak wajib, namun alangkah baiknya apabila dilakukan di awal supaya dapat mencegah penularan penyakit seperti AIDS dan hepatitis B serta C. Kemudian untuk penyakit kelainan darah seperti thalasemia dan anemia sel sabit, pasangan dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis genetika mengenai program kehamilan.