Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Tanda Diabetes yang Tidak Terkontrol, Hati-hati Komplikasi

ilustrasi diabetes (freepik.com/xb100)
Intinya sih...
  • Kadar gula darah yang tinggi dalam waktu lama dapat merusak saraf, pembuluh darah, dan organ vital, menempatkan individu pada risiko komplikasi diabetes yang lebih besar.
  • Tanda-tanda diabetes tidak terkontrol: infeksi kaki, lebih mudah lapar namun berat badan turun, mengalami gejala kardiovaskular, napas berbau buah, masalah ginjal, dan peningkatan rasa haus.

Diabetes dikatakan tidak terkontrol saat kadar gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia) atau rendah (hipoglikemia).

Kadar gula darah yang tinggi dalam waktu lama dapat merusak saraf, pembuluh darah, dan organ vital. Diabetes yang tidak terkontrol juga menempatkan individu pada risiko komplikasi diabetes yang lebih besar.

Diabetes bisa tidak terkontrol karena tidak terdiagnosis, pengobatan yang tidak efektif, atau karena kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan.

Saat seseorang menyadari bahwa diabetesnya tidak terkontrol, penting untuk segera menemui dokter guna menyesuaikan rencana perawatan sesuai dengan kondisi terkini.

Di bawah ini dipaparkan apa saja tanda-tanda diabetes yang tidak terkontrol. 

1. Infeksi kaki

Gula darah yang terlalu tinggi dalam waktu lama dapat melemahkan imunitas dan membuat tubuh kesulitan melawan infeksi. Ini juga menyebabkan bakteri lebih mudah menembus dan berkembang biak di jaringan dan organ yang rusak.

Salah satu contoh infeksi kaki pada orang dengan diabetes adalah sindrom kaki diabetik. Ini terjadi saat aliran darah ke kaki terganggu sehingga meningkatkan risiko infeksi dan mengurangi ketersediaan sel kekebalan untuk melawan infeksi.

Ciri khas sindrom kaki diabetik adalah luka yang sulit sembuh. Diabetes yang tidak terkontrol menyebabkan luka membusuk dan kematian jaringan, yang menyebabkan gangren.

2. Lebih mudah lapar, tetapi berat badan turun

ilustrasi perempuan merasa lapar (freepik.com/wayhomestudio)

Gula darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan lebih mudah lapar. Selain itu, meskipun kamu makan banyak, berat badan mungkin turun tanpa alasan yang jelas jika kadar gula darah terlalu tinggi.

Saat tubuh tidak mendapatkan energi dari glukosa, tubuh akan menggunakan otot dan lemak sebagai sumber energi. Saat tubuh mulai memecah otot dan lemak untuk digunakan sebagai energi, kamu akan mengalami penurunan berat badan yang tidak disengaja dan tidak sehat.

Selain perubahan berat badan dan nafsu makan, otot mungkin akan makin lemah dan kamu jadi lebih sering jatuh.

3. Luka sulit sembuh

Gula darah yang tidak terkontrol menyebabkan luka, goresan, memar, dan luka lainnya lebih sulit sembuh.

Diabetes menyebabkan kerusakan saraf dan sirkulasi darah, terutama di kaki bagian bawah. Kurangnya aliran darah menyebabkan luka menjadi sulit sembuh.

Bahkan, luka kecil lebih mungkin mengalami infeksi dan berkembang menjadi kondisi serius, bahkan menyebabkan amputasi. Kamu mungkin melihat nanah yang banyak hingga merembes ke kaus kaki atau bau yang tidak sedap jika ada luka pada kaki.

4. Glukosa darah tinggi

ilustrasi tes gula darah (pexels.com/Artem Podrez)

Kadar gula darah yang tinggi adalah tanda yang paling jelas bahwa diabetes tidak terkontrol dengan baik. Kadar gula darah yang sehat berada pada rentang 80–130 mg/dL sebelum makan dan di bawah 180 mg/dL dua jam setelah makan.

Penggunaan obat diabetes sesuai anjuran dan perubahan gaya hidup biasanya dapat membantu membuat glukosa darah dalam kisaran target. Jika kadar gula darah tetap terlalu tinggi atau bahkan meningkat, penting untuk berbicara dengan dokter untuk menyesuaikan rencana perawatan.

5. Meningkatnya rasa haus

Orang dengan diabetes terkadang mengalami polidipsia, suatu bentuk kehausan yang ekstrem. Kondisi ini biasanya dialami oleh orang dengan diabetes tipe 1 yang tidak terkontrol dan pasien diabetes tipe 2 saat kadar gula darah sangat tinggi.

Ini karena kadar gula darah yang tinggi dapat memicu dehidrasi dan rasa haus serta membuat tubuh kurang mampu menyerap air.

Rasa haus ekstrem dan buang air kecil berlebihan lebih mungkin terjadi saat kadar glukosa darah berada di atas 250 mg/dL. Bahkan, dehidrasi mungkin terjadi meskipun seseorang sudah minum banyak cairan.

6. Napas berbau buah

ilustrasi perempuan sedang cegukan (freepik.com/8photo)

Kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan napas berbau seperti buah atau manis. Ini terjadi karena saat tubuh tidak dapat mengakses glukosa dari darah akibat masalah insulin, lemak akan dipecah menjadi energi. Ini selanjutnya menciptakan bahan kimia yang disebut aseton yang berbau seperti buah.

Napas berbau buah juga bisa menjadi tanda ketoasidosis diabetik, kondisi yang berpotensi mengancam nyawa. Ini adalah kondisi yang memerlukan bantuan medis segera.

7. Mengalami perubahan kulit

Orang dengan diabetes yang tidak terkontrol lebih mungkin mengembangkan beberapa masalah kulit, seperti:

  • Skin tag di lipatan kulit.
  • Akantosis nigrikans, atau area kulit lunak yang gelap dan tebal di bagian belakang leher, tangan, ketiak, wajah, atau area lainnya.
  • Lepuh.
  • Infeksi.
  • Kekeringan.
  • Gatal.
  • Perubahan warna.

Ini semua bisa menjadi tanda gula darah tinggi atau resistansi insulin yang memerlukan pemeriksaan dokter.

8. Masalah ginjal

ilustrasi ginjal manusia (unsplash.com/julien Tromeur)

Seiring waktu, kadar glukosa yang tinggi dapat merusak pembuluh darah, termasuk pembuluh darah ginjal.

Karena ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring darah, penyakit ginjal dapat terjadi. Sekitar 1 dari 3 orang dewasa dengan diagnosis diabetes juga menderita penyakit ginjal.

Orang dengan diabetes dan penyakit ginjal mungkin mengalami:

  • Urine berwarna sangat gelap atau berdarah.
  • Urine berbusa
  • Nyeri di dekat ginjal di punggung bawah.
  • Infeksi ginjal atau saluran kemih kronis.

Penyakit ginjal hanya menimbulkan sedikit gejala atau tidak ada gejala sama sekali pada tahap awal. Saat gejala muncul, mungkin sudah ada kerusakan.

9. Mengalami gejala kardiovaskular

Pasien diabetes sering kali mengalami gejala kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi. Mereka mungkin juga memiliki kadar kolesterol tinggi dan obesitas, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Dari semua komplikasi diabetes, penyakit kardiovaskular adalah yang paling mungkin berakibat fatal.

Sirkulasi darah yang buruk juga dapat menyebabkan penyembuhan luka yang lambat dan masalah pada ekstremitas, seperti kaki.

Tekanan darah tinggi, nyeri dada, atau irama jantung yang tidak normal merupakan tanda peringatan yang penting. Orang tidak boleh mengabaikannya, baik karena diabetes atau kondisi lain.

Siapa pun yang mengalami tanda-tanda diabetes yang tidak terkontrol harus menemui dokter sesegera mungkin. Makin cepat gula darah tinggi dikelola, makin besar peluang untuk memperlambat perkembangannya dan meminimalkan risiko komplikasi berbahaya.

Referensi

Medical News Today. Diakses pada Agustus 2024. How can diabetes affect the feet?
Everyday Health. Diakses pada Agustus 2024. Signs Your Blood Sugar Is Out of Control.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses pada Agustus 2024. Diabetes & Foot Problems.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada Agustus 2024. Manage Blood Sugar.
StatPearls. Diakses pada Agustus 2024. Diabetes.
National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases. Diakses pada Agustus 2024. Diabetic Kidney Disease.
Leon, Benjamin M, and Thomas M Maddox. “Diabetes and cardiovascular disease: Epidemiology, biological mechanisms, treatment recommendations and future research.” World Journal of Diabetes 6, no. 13 (January 1, 2015): 1246.
Medical News Today. Diakses pada Agustus 2024. Signs of uncontrolled diabetes.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
3+
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us