Studi: Meski Ringan, COVID-19 Tingkatkan Risiko Diabetes

Dampak dari COVID-19 memang tak bisa disepelekan

Saat ini, tidak sedikit masyarakat dunia yang terkena imbas COVID-19. Meski ringan, COVID-19 juga dikatakan dapat menyebabkan gejala dalam jangka waktu yang tidak sebentar, kondisi yang juga disebut sebagai long COVID.

Selain gejala-gejala neurologis dan fisik, kekhawatiran muncul bahwa COVID-19 akan jadi pemicu gangguan kesehatan parah, seperti diabetes. Hal ini diungkapkan oleh sebuah penelitian terbaru di Jerman. Mari simak fakta selengkapnya!

1. Libatkan jutaan pasien COVID-19

Studi: Meski Ringan, COVID-19 Tingkatkan Risiko Diabetesilustrasi virus corona (pixabay.com/Cassiopeia_Arts)

Menurut para peneliti Jerman, COVID-19 bisa merusak pankreas dan menyebabkan hiperglikemia dan resistansi insulin pada pasien COVID-19. Oleh karena itu, dalam penelitian yang dimuat dalam jurnal Diabetologia pada 16 Maret 2022 ini, para peneliti Jerman ingin meneliti kasus diabetes tipe 2 pada COVID-19 gejala ringan.

Para peneliti Jerman kemudian memperoleh data kesehatan 8,8 juta orang Jerman dengan usia rata-rata 43 tahun, dan berfokus pada pasien COVID-19 dan infeksi saluran pernapasan atas akut (AURI) dari Maret 2020 hingga Januari 2021. Hasilnya, studi ini membandingkan data 35.865 pasien COVID-19 dan 35.865 pasien AURI.

2. Hasil: COVID-19 tingkatkan risiko diabetes tipe 2

Hasilnya, para peneliti Jerman menemukan bahwa COVID-19, meskipun bergejala ringan, dapat meningkatkan risiko perkembangan diabetes tipe 2.

Pada pasien COVID-19, 15,8 dari 1.000 pasien didiagnosis diabetes tipe 2, angka yang lebih rendah dibanding AURI yang hanya 12,3. Dengan kata lain, para peneliti Jerman melihat bahwa potensi diabetes tipe 2 pada pasien COVID-19 bertambah hingga 28 persen.

"COVID-19 dapat mengakibatkan diabetes karena perubahan regulasi sistem imun setelah remisi yang dapat memicu disfungsi sel beta pankreas dan resistansi insulin.

"Atau, pasien (COVID-19) mungkin berisiko terkena diabetes karena obesitas atau prediabetes, dan COVID-19 mempercepat risiko tersebut," ujar pemimpin studi dari German Diabetes Center, Prof. Wolfgang Rathmann.

Baca Juga: Studi: COVID-19 Tingkatkan Risiko Diabetes pada Anak

3. Kekurangan studi tersebut

Para peneliti Jerman mencatat bahwa studi tersebut memiliki sejumlah kekurangan. Pertama, para peneliti tidak mengikutsertakan indeks massa tubuh (BMI) partisipan ke dalam analisis. Karena obesitas bisa memengaruhi risiko diabetes, hal ini dapat memengaruhi hasil.

Selain itu, Prof. Rathmann menjelaskan bahwa para peneliti tidak memantau para partisipan untuk waktu yang lama. Oleh karena itu, dibutuhkan penelitian lebih mendalam soal risiko diabetes pada pasien COVID-19.

"Tindak lanjut lebih dalam diperlukan untuk mengerti apakah diabetes tipe 2 setelah COVID-19 bergejala ringan hanya sementara dan reversibel setelah sembuh (dari COVID-19) atau malah bisa mengakibatkan kondisi kronis," kata Prof. Rathmann dikutip Medical News Today.

4. Studi pendukung

Studi: Meski Ringan, COVID-19 Tingkatkan Risiko Diabetesilustrasi diabetes (freepik.com/jcomp)

Mendukung studi tersebut, sebuah studi di Amerika Serikat (AS) yang dimuat dalam jurnal The Lancet Diabetes & Endocrinology pada 21 Maret 2022 juga mendukung risiko diabetes pada pasien COVID-19. Studi ini melibatkan lebih dari 180.000 pasien COVID-19 dan mereka dibandingkan dengan 8 juta orang yang terinfeksi SARS-CoV-2.

"Jika pasien memiliki riwayat COVID-19, ini adalah faktor risiko untuk diabetes dan mereka harus memeriksakan diri," ujar salah satu peneliti dari VA St. Louis Health Care, AS, Ziyad Al-Aly, MD.

Hasilnya, para peneliti AS melihat bahwa COVID-19 meningkatkan risiko diabetes hingga sekitar 40 persen dalam 1 tahun. Selain itu, para peneliti melihat tren insiden diabetes pada pasien COVID-19 gejala ringan.

"Masih awal untuk menetapkan pedoman. Akan tetapi, kita harus memproses data untuk mengerti bahwa COVID-19 meningkatkan risiko diabetes hingga setahun kemudian. Risikonya kecil, tetapi tak bisa diabaikan," ujar Ziyad.

Baca Juga: Studi: Sepertiga Penyintas COVID-19 Laporkan Long COVID

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya