Studi: Minum Teh Ampuh Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2

Bukti kuat efek positif teh dalam jangka panjang!

Kamu suka minum teh? Memang, minuman satu ini adalah salah satu minuman populer di dunia selain kopi. Bukan hanya memiliki rasa yang khas, teh juga disukai karena manfaatnya untuk kesehatan.

Teh mengandung antioksidan yang berdampak positif bagi kesehatan tubuh. Sudah banyak buktinya, sebuah riset terbaru mencatat bahwa rutin minum teh bisa menurunkan risiko diabetes hingga stroke.

1. Menguji efek teh pada ribuan orang

Studi: Minum Teh Ampuh Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2ilustrasi minum teh (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Teh digadang-gadang memiliki kandungan antioksidan, antiinflamasi, dan antikanker. Akan tetapi, bagaimana efek teh terhadap risiko diabetes tipe 2? Masih belum jelas dan hasil masih inkonsisten.

Untuk itu, para peneliti dari China melakukan studi yang dipresentasikan di European Association for the Study of Diabetes (EASD) Annual Meeting 2022 di Stockholm, Swedia. Pertama, mereka merekrut 5.199 partisipan dewasa dari data China Health and Nutrition Survey (CHNS) di sembilan provinsi China pada 1997 dan dipantau hingga tahun 2009.

Para partisipan juga mengisi kuesioner mengenai konsumsi makanan dan minuman, serta memaparkan informasi gaya hidup, seperti olahraga, kebiasaan merokok, hingga konsumsi alkohol. Ternyata, sebanyak 2.379 (46 persen) partisipan mengonsumsi teh.

Pada akhir studi, sebanyak 522 (10 persen) partisipan terdiagnosis diabetes tipe 2. Setelah disesuaikan dengan faktor risiko lainnya, para peneliti menemukan bahwa ternyata risiko diabetes tipe 2 tetap sama antara yang partisipan yang minum teh dan yang tidak.

2. Analisis belasan studi dan jutaan orang

Tidak berhenti sampai situ, para peneliti kemudian melakukan tinjauan sistematis terhadap studi yang menelaah efek minum teh terhadap risiko diabetes tipe 2 di kalangan dewasa. Mereka menelaah 19 studi yang melibatkan 1.076.311 partisipan dewasa dari delapan negara. Dalam analisis ini, para peneliti juga mempertimbangkan:

  • Jenis teh (teh hijau, teh oolong, dan teh hitam).
  • Frekuensi meminum teh (<1 cangkir per hari, 1–3 cangkir per hari, dan >4 cangkir per hari).
  • Jenis kelamin.
  • Lokasi studi (Benua Eropa, Amerika, dan Asia).

Meminum teh ternyata berhubungan dengan pengurangan risiko diabetes tipe 2, dan setiap cangkir teh per hari mengurangi risiko sekitar 1 persen. Dibanding tidak minum teh, peminum 1–3 cangkir per hari mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga 4 persen, sementara yang lebih dari 4 cangkir mengurangi risiko hingga 17 persen dalam 1 dekade.

Manfaat teh ini tetap nyata terlepas dari jenis teh yang dikonsumsi oleh para partisipan, jenis kelamin, atau lokasi domisili. Oleh karena itu, para peneliti mencatat bahwa jumlah teh yang dikonsumsi adalah faktor utama dalam penelitian ini.

"Hasil ini mengejutkan karena semua orang bisa melakukan hal sesimpel meminum empat cangkir teh setiap hari untuk mengurangi risiko diabetes tipe 2," ujar kepala peneliti dari Wuhan University of Science and Technology, Xiaying Li, dikutip EurekAlert!.

Baca Juga: Studi: Minum 2 Cangkir Teh Hitam Bikin Panjang Umur

3. Bukti tambahan dari studi lainnya

Studi: Minum Teh Ampuh Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2ilustrasi teh hitam (freepik.com/8photo)

Ini bukanlah pertama kali teh dipuji manfaatnya bulan ini. Pada awal September 2022, para peneliti dari Amerika Serikat (AS) juga meneliti manfaat teh hitam terhadap lebih dari 498.000 partisipan dewasa ke lansia yang dilakukan selama 11,2 tahun.

Temuannya, meminum lebih dari 2 cangkir teh hitam setiap hari mengurangi risiko kematian 9–13 persen selama periode 14 tahun dibanding yang tidak minum teh. Selain itu, studi ini juga mengungkapkan manfaat teh dalam menekan risiko penyakit jantung koroner dan stroke.

"Kami yakin temuan ini amat menenangkan untuk mereka yang terbiasa minum teh," ujar kepala peneliti dan ilmuwan dari National Cancer Institute, Maki Inoue-Choi.

4. Mengapa minum teh bermanfaat buat kesehatan?

Menurut Xiaying, komponen polifenol dalam teh bisa mengurangi kadar glukosa dalam darah. Meski begitu, perlu kadar yang tepat agar bisa efektif. Inilah yang menurutnya menjadi alasan mengapa pada penelitian perdana, risiko diabetes tipe 2 tetap sama di kalangan peminum teh dan yang tidak meminum teh.

"Sementara perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan dosis dan mekanisme pasti di balik temuan ini, temuan kami mengungkapkan bahwa minum teh bermanfaat dalam mengurangi risiko diabetes tipe 2. Hanya saja, perlu dosis tinggi (minimal empat cangkir per hari)," kata Xiaying.

Sekadar informasi, teh oolong dibuat dari daun teh yang sama dengan daun teh hijau dan hitam, yaitu C. sinensis. Yang membedakan teh-teh ini adalah prosesnya. Sementara teh hijau tidak mengalami oksidasi yang pekat, teh hitam menjalani proses oksidasi yang pekat hingga menjadi hitam, dan teh oolong hanya dioksidasi sebagian.

Teh hijau memiliki polifenol katekin yang lebih dominan dan melindungi sel dari kerusakan. Saat teh hijau diproses menjadi teh hitam, komponen katekin ikut berubah menjadi antioksidan teaflavin yang digadang-gadang berguna untuk kadar kolesterol dan mencegah penyakit kardiovaskular.

5. Tidak selalu baik di mata studi

Banyak studi yang menjelaskan manfaat teh untuk mengurangi penyakit, terutama kanker prostat, paru-paru, rahim, dan kolorektal. Meski begitu, ada studi yang mencatat dampak buruk minum teh yang bisa bersifat karsinogenik.

Salah satunya adalah penelitian di China pada 2014. Melibatkan analisis 41 studi dengan partisipan lebih dari 3 juta dan hampir 50.000 kasus kanker, konsumsi teh hitam sebanyak tiga cangkir per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.

Temuan studi lainnya pun tak kalah mengkhawatirkan. Studi gabungan di China dan Hong Kong yang dimuat dalam European Journal of Cancer Prevention pada 2020 menemukan bahwa suhu teh di atas 65 derajat C bisa meningkatkan risiko kanker esofagus.

Studi: Minum Teh Ampuh Turunkan Risiko Diabetes Tipe 2ilustrasi menuangkan susu ke dalam teh (unsplash.com/Alex Boyd)

Sering kali, kita menambahkan gula dan susu ke dalam teh agar lebih nikmat. Apakah hal ini bisa memengaruhi manfaatnya? Untungnya, Maki mengatakan bahwa gula atau susu tidak ada pengaruhnya. Dengan catatan gula dan susu digunakan dengan takaran minim.

"Teh manis yang dijual di supermarket memiliki kandungan gula tinggi. Kita harus mengikuti pedoman gizi untuk menghindari konsumsi terlalu banyak gula dan lemak jenuh," kata Maki, dilansir NBC News.

Terlepas dari temuannya, para peneliti mengingatkan bahwa studi tersebut bersifat observasi dan tidak membuktikan minum teh secara absolut mengurangi risiko diabetes tipe 2, dan ada pengaruh gaya hidup yang luput dari observasi. Namun, para peneliti China masih yakin bahwa teh bisa menjadi faktor yang berkontribusi besar.

Baca Juga: 8 Tanda Kamu Kebanyakan Minum Teh, Kurangi ya!

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya