TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Henti Jantung, Diagnosis Awal Penyebab Didi Kempot Meninggal

Tidak ada tanda-tanda yang pasti mengenai masalah ini

health.clevelandclinic.org

Permasalahan kesehatan yang mematikan sering mengincar jantung korbannya. Lihat saja data-data kesehatan seputar penyakit dan serangan jantung. Angkanya dipastikan selalu tinggi di tiap negara dan membuat permasalahan jantung selalu berada di urutan 10 besar pembunuh manusia.

Permasalahan jantung ini diperkirakan menjadi masalah yang dialami oleh musisi legenda Indonesia, Didi Kempot yang meninggal dunia pada Selasa pagi (5/5) di RS Kasih Ibu Solo. Tidak ada yang tahu secara pasti apa penyakit atau permasalahan kesehatan yang merenggut nyawa penyanyi yang mendapat gelar “The Godfather of Broken Heart.”

Namun berdasarkan kronologi yang diceritakan oleh tenaga medis yang menangani, jantungnya berhenti mendadak ketika dibawa ke rumah sakit, mengarahkan diagnosis awal Didi Kempot mendapatkan henti jantung mendadak (HJM). Berikut adalah informasi seputar permasalahan jantung tersebut.

1. HJM terjadi akibat terganggunya fungsi jantung

health.clevelandclinic.org

HJM memiliki nama lain sudden cardiac arrest. Dalam penjelasan Mayo Clinic, HJM dideskripsikan sebagai hilangnya fungsi jantung yang menyebabkan hilang kesadaran dan kesusahan bernapas. Umumnya kondisi tersebut datang akibat adanya gangguan elektrik di jantung hingga pemompaan darah di sana menjadi tidak stabil dan darah tidak dapat disalurkan ke seluruh tubuh.

Data dari Kementerian Kesehatan pada 2014 menyebutkan setidaknya ada 10 ribu orang yang mendapatkan HJM tiap tahunnya. Jika dibagi kembali, setidaknya selalu 27 kasus tiap hari. Itu menjadikan HJM sebagai permasalahan kesehatan yang harus diwaspadai.

Baca Juga: Jarang Disadari, 6 Kebiasaan Sepele Ini Bisa Merusak Kesehatan Jantung

2. HJM bukanlah serangan jantung

todayonline.com

Melihat kondisinya, orang selalu mengira HJM serupa dengan serangan jantung. Kenyataannya kedua masalah itu berbeda satu sama lain. Dalam artikel heart.org, serangan jantung lebih mengarah kepada kasus tersumbatnya darah menuju jantung, sedangkan HJM disebabkan terganggunya fungsi elektrik jantung hingga jantung berhenti mendadak.

Memang kedua kondisi ini memiliki keterkaitan satu sama lain. HJM bisa terjadi sesaat setelah menerima serangan jantung. Itu artinya penderita serangan jantung memiliki risiko tinggi mendapatkan HJM. Namun ketika HJM terjadi, belum tentu penyebabnya serangan jantung.

3. Permasalahan jantung adalah penyebab utama terjadinya HJM

perfecthealthytips.net

Lebih dari serangan jantung, Mayo Clinic menuliskan HJM juga bisa disebabkan karena penyakit jantung koroner, pembesaran jantung atau kardiopati, kebocoran pembuluh darah, cacat jantung yang memang sudah dimiliki sejak kecil hingga gangguan listrik di jantung.

Ada pun banyak hal yang meninggikan risiko terjadinya HJM. Mulai dari gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok dan obesitas, penyakit diabetes, umur, hingga gangguan tidur dan penggunaan obat-obatan. HJM juga bisa terjadi karena genetik. Itu artinya HJM dapat diturunkan oleh orangtuamu.

4. Gejala masalah ini tidak bisa dikenali oleh penderitanya secara langsung

nationalpost.com

Karena begitu mendadak dan menyebabkan penderitanya tidak sadar, sering kali gejala HJM tidak bisa diketahui atau disadari. Yang bisa tahu adalah orang sekitarnya. Gejala yang jelas adalah kehilangan kesadaran dan pingsan.

Lalu, ketika dicek untuk masalah denyut nadi dan pernapasan, sang penderita tidak akan menunjukkan kedua hal tersebut. Dalam beberapa situasi, penderita HJM bisa mendapatkan tanda-tanda seperti rasa tidak nyaman di dada, napas pendek, lemas hingga jantung berdebar.

Baca Juga: Dari Manfaat Tidur hingga Jantung, Ini Fakta Ilmiah Mandi Air Hangat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya