TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta seputar TBHQ, Pengawet Makanan Kemasan yang Populer  

Punya potensi bahaya terhadap kesehatan, lo!

ilustrasi makanan kemasan (unsplash.com/Nico Smit)

Jika kamu sering membeli makanan ringan atau makanan kemasan, setidaknya kamu pernah membaca komposisi yang ada di kemasannya. Salah satu komposisi yang banyak ditemui dalam produk makanan kemasan ialah Butylhydroquinone tersier alias TBHQ. Ya, zat ini adalah zat tambahan atau aditif antioksidan pada makanan.

Secara umum, antioksidan merupakan zat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Lantas bagaimana dengan TBHQ? Biar nggak penasaran, simak ulasannya lengkapnya berikut ini!

1. Apa itu TBHQ?

ilustrasi TBHQ (healthline.com)

Dilansir Healthline, TBHQ adalah zat aditif untuk mengawetkan dan mencegah bau tengik pada makanan. Produk ini berbentuk kristal berwarna terang dengan sedikit bau. TBHQ juga bertindak sebagai antioksidan, yang melindungi makanan dengan zat besi dari perubahan warna, yang menurut produsen makanan bermanfaat.

Biasanya TBHQ sering digunakan bersama aditif lain seperti propyl gallate, butylated hydroxyanisole (BHA), dan butylated hydroxytoluene (BHT). BHA dan TBHQ biasanya dibahas bersama, karena bahan kimia terkait erat satu sama lainnya. TBHQ terbentuk ketika tubuh memetabolisme BHA.

Baca Juga: Micin Baik atau Buruk? Ini 13 Fakta tentang MSG yang Harus Kamu Tahu!

2. Aplikasi TBHQ

ilustrasi permen cokelat (pixabay.com/eismannhans)

TBHQ biasa digunakan dalam minyak atau lemak, termasuk minyak nabati ataupun lemak hewani. Banyak makanan olahan atau kemasan yang mengandung minyak atau lemak, sehingga TBHQ bisa ditemukan dalam berbagai macam produk seperti keripik, makanan ringan, mi instan, makanan cepat saji, dan makanan beku.

TBHQ juga bisa ditemukan dalam kategori produk lain, termasuk cat, pernis, dan beberapa produk perawatan kulit (skincare).

3. Batasan penggunaan TBHQ

ilustrasi keripik (pexels.com/icon0.com)

Menurut keterangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), TBHQ sebaiknya tidak boleh lebih dari 0,02 persen minyak dalam makanan. Meskipun bukan berarti lebih dari 0,02 persen berbahaya, tetapi itu menunjukkan bahwa tingkat keamanan yang lebih tinggi belum ditentukan.

4. Risiko konsumsi TBHQ

ilustrasi gangguan penglihatan (unsplash.com/David Travis)

Menurut National Library of Medicine (NLM), kasus gangguan penglihatan telah dilaporkan oleh beberapa orang yang mengonsumsi TBHQ.

Organisasi tersebut juga mengutip penelitian TBHQ terhadap uji coba hewan. Ditemukan adanya pembesaran hati, efek neurotoksik, gejala kejang, dan kelumpuhan pada hewan laboratorium.

Baca Juga: Pewarna Makanan Bisa Bunuh Virus Corona di Udara? Ini 5 Informasinya

Verified Writer

bocah bandung99

I will write an amazing researched article

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya