AstraZeneca Klaim Booster-nya Ampuh Lawan Varian Omicron
Tidak kalah ampuh dibanding vaksin mRNA
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dengan merebaknya varian-varian SARS-CoV-2, terutama varian B.1.1.529 (Omicron), maka vaksinasi dosis lanjutan (booster) dianggap penting untuk menaikkan proteksi. Dimulai pada 12 Januari 2022 kemarin, salah satu vaksin booster yang digunakan adalah Vaxzevria (ChAdOx1-S) buatan AstraZeneca-Oxford.
Lalu, apakah vaksin AstraZeneca dapat menangkal varian-varian SARS-CoV-2? Merilis pernyataan pada Kamis (13/1/2022), AstraZeneca mengklaim bahwa penelitian pracetak terbaru mendukung potensi proteksi yang diberikan Vaxzevria untuk varian SARS-CoV-2, termasuk Omicron.
Baca Juga: Studi: Kombo Vaksin AstraZeneca-Pfizer Perkuat Antibodi Lawan COVID-19
1. Studi melibatkan empat merek vaksin dan lebih dari 1.000 partisipan
Dimuat dalam jurnal The Lancet pada 30 Desember 2021 lalu, penelitian gabungan yang melibatkan University of Oxford bermaksud mencari tahu potensi booster setelah vaksin primer (dua dosis) CoronaVac buatan Sinovac Biotech. Di Brasil, CoronaVac adalah salah satu merek vaksin primer yang paling umum dipakai.
Dari 16 Agustus 2021 hingga 1 September 2021, penelitian ini mendapatkan 1.239 partisipan dewasa dari dua kota Brasil, Salvador dan São Paulo. Para partisipan telah menyelesaikan vaksin primer Sinovac minimal 6 bulan sebelumnya. Lalu, para peneliti memberikan mereka booster dari vaksin:
- Heterolog (platform berbeda):
- Comirnaty (Pfizer-BioNTech): messenger ribonucleic acid (mRNA).
- Vaxzevria (AstraZeneca-BioNTech): vektor virus adenovirus.
- Janssen (Johnson & Johnson): vektor virus adenovirus. - Homolog (platform sama):
- Coronavac (Sinovac Biotech): virus yang dimatikan atau inactivated.
Baca Juga: Obat dari AstraZeneca Bisa Cegah dan Rawat COVID-19, Kabar Baik!