Israel Catat Kasus Inflamasi Jantung Pertama akibat Varian Omicron
Tidak bisa dianggap remeh lagi!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Belum usai dengan varian B.1.617.2 (Delta), bertambah lagi varian yang menyerang, yaitu B.1.1.529 (Omicron). Dinyatakan sebagai variant of concern (VOC) pada 26 November 2021, Omicron membawa mutasi terbanyak dibanding varian-varian SARS-CoV-2 sebelumnya.
Sementara ada penambahan risiko pengelakan antibodi hingga reinfeksi, tetapi banyak ahli yang menganggap varian Omicron bukan ancaman besar karena risiko rawat inap dan mortalitas yang rendah. Hal tersebut berubah saat Israel mengumumkan kasus pertama inflamasi atau peradangan jantung akibat varian Omicron.
Baca Juga: Miokarditis: Penyebab, Gejala, Komplikasi, Pengobatan, Pencegahan
1. Disebabkan oleh varian Omicron, bukan karena vaksin
Dilansir The Times of Israel, pada Selasa (10/1/2022), Sheba Medical Center di Tel HaShomer, tengah menghadapi kasus inflamasi jantung pertama yang disebabkan oleh varian Omicron. Seorang laki-laki berusia 43 tahun tengah dirawat di unit perawatan intensif (ICU) akibat COVID-19 dan miokarditis (radang otot jantung).
"Ini pertama kalinya [miokarditis] terlihat pada kasus Omicron. Kami terus mengawasi pasien yang sedang berada di ICU," ujar pakar kardiologi di rumah sakit tersebut, Prof. Shlomi Matetzky.
Beberapa varian SARS-CoV-2 sebelumnya juga menyebabkan miokarditis dan perikarditis (inflamasi lapisan jantung). Tidak bisa lagi dianggap remeh, Prof. Shlomi mengatakan kejadian terkait Omicron ini amat mengkhawatirkan dan perlu diwaspadai.
Di satu sisi, kekhawatiran sempat dilontarkan terhadap vaksin platform messenger ribonucleic acid (mRNA) yang bisa menyebabkan masalah serupa, terutama di kelompok laki-laki muda. Namun, laki-laki tersebut sudah menerima dosis booster pada Agustus 2021 silam dalam keadaan sehat dan tak memiliki kondisi penyerta.
Baca Juga: Perbedaan Gejala Varian Omicron pada yang Sudah dan Belum Divaksinasi