Perbedaan Gejala Varian Omicron pada yang Sudah dan Belum Divaksinasi

Kalau ada proteksi, gejala jadi lebih ringan

Saat pertama kali diberitakan 24 November 2021 lalu di kawasan Afrika bagian Selatan, varian strain virus corona SARS-CoV-2 B.1.1.529 (Omicron) langsung menjadi sorotan. Pasalnya, cuma butuh dua hari bagi Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk menjadikan varian ini dalam kelompok variant of concern.

Dengan lebih dari 30 mutasi pada protein spike, kemampuan penularan yang lebih tinggi,  potensi pengelakan imun, dan reinfeksi yang berbahaya membuat varian Omicron dikhawatirkan menjadi varian virus corona dominan selanjutnya.

Saat ini masih belum banyak yang diketahui mengenai Omicron. Salah satunya adalah tingkat keparahannya. Akan tetapi, dari berbagai laporan, bisa disimpulkan kalau keparahan gejala varian Omicron pada individu yang sudah divaksinasi dan belum divaksinasi ternyata berbeda. Apa perbedaannya?

1. Yang sudah divaksinasi gejalanya lebih ringan

Perbedaan Gejala Varian Omicron pada yang Sudah dan Belum Divaksinasiilustrasi penyuntikan vaksin (ANTARA FOTO/Soeren Stache/Pool via REUTERS)

Dihubungi oleh IDN Times pada Senin (6/12/2021), epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), dr. Pandu Riono, MPH, PhD, menjelaskan bahwa gejala varian Omicron pada mereka yang sudah divaksin tergolong lebih ringan. Bahkan, hampir tidak ada bedanya dengan COVID-19 pada umumnya.

"Sebenarnya lebih ringan. Bahkan, banyak yang sudah divaksinasi tidak menunjukkan gejala. Hampir sama dengan COVID-19 pada umumnya," kata dr. Pandu.

Hal ini juga berlaku untuk kelompok muda hingga lansia. Selanjutnya, dr. Pandu menjelaskan bahwa pada dasarnya, memang tidak semua infeksi SARS-CoV-2 menunjukkan gejala. Kalaupun bergejala, gejala yang ditunjukkan oleh varian Omicron relatif ringan dibandingkan pada orang-orang yang belum divaksinasi.

"Karena (yang divaksin) punya antibodi untuk menekan virus untuk tidak menampilkan gejala. Karena gejala terlihat dari tingkat replikasi virus, antibodi COVID-19 yang dibangkitkan virus menekan replikasinya," dr. Pandu menjelaskan.

Baca Juga: Super Immunity Bikin Warga Indonesia Kebal COVID-19

2. Gejala ringan pada varian Omicron

Perbedaan Gejala Varian Omicron pada yang Sudah dan Belum Divaksinasiilustrasi pasien COVID-19 isolasi mandiri (boonehospital.com)

Dilansir berbagai sumber, beberapa laporan mengklaim kalau gejala yang ditunjukkan Omicron "benar-benar ringan". Gejala-gejala umum ringan yang ditunjukkan oleh pasien varian Omicron dapat meliputi:

  • Kelelahan ekstrem
  • Nyeri tubuh
  • Sakit kepala
  • Suhu tubuh tinggi
  • Denyut nadi tinggi
  • Tenggorokan gatal
  • Mual dan/atau muntah
  • Diare

Dokter Pandu mengonfirmasi bahwa gejala varian Omicron belum ada yang menjadi berat. Gejala-gejala seperti penurunan saturasi oksigen dalam darah (SpO2) sampai membutuhkan bantuan oksigen dan gangguan indra penciuman (anosmia) atau pengecapan (ageusia) tidak dilaporkan oleh para pasien varian Omicron.

3. Belum ada kasus kematian, WHO tetap waspada

Perbedaan Gejala Varian Omicron pada yang Sudah dan Belum Divaksinasiilustrasi mutasi virus corona (sciencemediahub.eu)

Sementara varian Omicron tercatat menyebar ke lebih dari 30 negara saat ini, dr. Pandu mengingatkan bahwa belum ada kasus kematian yang diakibatkan oleh varian tersebut. Lalu, bagaimana dengan yang belum divaksinasi?

Pada pembaruan informasinya per 28 November 2021 lalu, WHO mengatakan bahwa belum diketahui apakah Omicron menyebabkan gejala parah seperti varian B.1.617.2 (Delta). Selain itu, belum ada informasi kalau varian Omicron memiliki gejala yang berbeda dengan varian COVID-19 lainnya.

"Laporan infeksi awal di antara mahasiswa/i menunjukkan gejala ringan. Namun, mengetahui tingkat keganasan varian Omicron bisa makan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu," tulis WHO.

Itulah informasi mengenai perbedaan gejala varian Omicron pada yang sudah divaksinasi dan yang belum. Meski laporan infeksi awal menunjukkan gejala infeksi yang ringan dan varian baru ini, tetapi jangan sampai ini membuat kita abai.

Karakteristik varian Omicron masih diteliti sehingga kita harus tetap waspada. Oleh karena itu, untuk melindungi diri dari gejala-gejala semua varian, termasuk Omicron, langkah pencegahan seperti mendapatkan vaksin lengkap dan disiplin menerapkan protokol kesehatan adalah kunci penting.

Baca Juga: Varian Omicron Dongkrak Risiko Reinfeksi Hampir 3 Kali Lipat

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya