TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengganti Garam Lebih Sehat untuk Jantung? Ini Faktanya!

Apakah efek garam seburuk itu untuk jantung?

ilustrasi: manfaat mengganti garam untuk jantung (pixabay.com/Bru-nO)

Sejak dipakai pada abad ke-7 SM, garam atau natrium klorida (NaCl) menjadi salah satu bumbu yang umum ditemukan di dapur rumah tangga. Merupakan penyedap rasa dan pengawet alami, rasa asin dari garam merupakan pelengkap rasa makanan.

Akan tetapi, asinnya garam datang dengan berbagai konsekuensi. Dari hipertensi hingga masalah jantung, garam juga kerap dikaitkan dengan umur pendek. Ada sebuah penelitian gabungan terbaru yang menemukan potensi berkurangnya risiko penyakit jantung bila mengganti garam dengan alternatif lain. Simak faktanya berikut ini!

1. Libatkan banyak desa dan penduduk di China

ilustrasi garam (unsplash.com/Jason Tuinstra)

Sebuah penelitian gabungan di Australia, Inggris, China, dan Amerika Serikat yang diterbitkan di New England Journal of Medicine (NEJM) pada 29 Agustus 2021 melihat manfaat substitusi garam rendah natrium untuk kesehatan jantung. Meski memang mengurangi risiko hipertensi, manfaat mengganti garam untuk jantung masih belum jelas.

Penelitian ini melibatkan 600 dusun di lima provinsi China. Hasilnya, ada 20.995 partisipan (49,5 persen adalah perempuan) dengan usia rata-rata 69,5 tahun. Dari para partisipan, 72,6 persen memiliki riwayat stroke dan 88,4 persen memiliki riwayat hipertensi.

Dipantau selama hampir 5 tahun, para partisipan dibagi jadi dua kelompok:

  • Substitusi garam: 75 persen NaCL dan 25 persen kalium klorida (KCl)
  • Garam: 100 persen NaCl

Baca Juga: Studi: Rajin Minum Air Putih Cegah Gagal Jantung!

2. Hasil: mengganti garam memang bagus untuk kesehatan kardiovaskular

ilustrasi kesehatan jantung (freepik.com/pressfoto)

Para peneliti mengamati apakah substitusi garam kalium dengan garam biasa dapat menyehatkan jantung. Hasilnya, penelitian tersebut menemukan kejadian penyakit kardiovaskular jauh lebih rendah pada kelompok dengan substitusi garam.

Berdasarkan penelitian tersebut, para peneliti menemukan tingkat kejadian kardiovaskular meliputi:

  • Stroke: 29,14 kejadian (garam KCl) dibandingkan 33,65 (garam NaCl)
  • Penyakit kardiovaskular: 49,09 kejadian (garam KCl) dibandingkan 56,29 kejadian (garam NaCl)
  • Kematian: 39,28 kejadian (garam KCl) dan 44,61 kejadian (garam NaCl)

Garam KCl umumnya dikaitkan dengan hiperkalemia atau kelebihan kalium dalam darah. Akan tetapi, tingkat kejadian efek samping hiperkalemia pada garam KCl (3,35 kejadian) tidak secara signifikan lebih tinggi dibanding garam NaCl (3,30 kejadian).

3. Apakah mungkin diterapkan di luar China?

ilustrasi memasak (freepik.com/Senivpetro)

Meski temuan ini menjanjikan, pertanyaannya adalah apakah penelitian ini berlaku di luar China? Sayangnya, kemungkinan besar tidak. Karena hanya mengamati populasi berisiko penyakit kardiovaskular tinggi, temuan ini mungkin tidak berlaku bagi populasi yang berisiko kardiovaskular rendah. Mengapa begitu?

Kendala utama adalah karena asupan sodium sering kali tidak berada di bawah kendali. Bagi mereka yang suka masak sendiri, asupan garam rumahan mungkin lebih mudah dikendalikan. Beda halnya dengan mereka yang suka mengonsumsi produk olahan dan makanan cepat saji yang asupan NaCl-nya tidak terkendali.

4. NaCl sering kali masuk ke dalam tubuh tanpa disadari dan KCl tidak seistimewa itu

ilustrasi junk food (thedailymeal.com)

Dilansir Healthline, tanpa kita sadari, makanan yang kita konsumsi mengandung natrium. Sebagai tolok ukur, asupan natrium yang direkomendasikan adalah 2.300 miligram (mg) per hari. Satu porsi ayam goreng cepat saji memiliki kandungan natrium 2.100 mg atau memenuhi lebih dari 91 persen asupan yang direkomendasikan.

Bila asupan natrium kamu sudah tinggi, maka substitusi garam KCl pun tidak akan membantu banyak. Garam KCl memang dapat menurunkan risiko kardiovaskular. Namun, sebagai gantinya, tekanan darah pun naik, dan hal ini dapat menyebabkan konsekuensi kesehatan lainnya.

Seiring usia bertambah, tingkat penyaringan glomerulus pada ginjal malah melambat. Oleh karena itu, mengganti garam NaCl dengan KCl tidaklah seaman yang dikira.

Baca Juga: Gak Kalah Nikmat, 16 Bahan Pengganti Garam yang Baik untuk Kesehatan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya