TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Mitos soal Vaksin Flu Tahunan yang Ngawur Banget

Jangan lupa vaksin flu, ya!

Vaksin flu tahunan juga penting untuk kesehatan. (unsplash.com/CDC)

Perhatian dunia masih tertuju pada COVID-19 dan upaya vaksinasi massal masih terus digalakkan. Akan tetapi, banyak yang lupa atau mengabaikan penyakit-penyakit lainnya tak kalah berpotensi fatal. Salah satunya adalah flu.

Sering dianggap remeh, padahal flu dapat menulari 3-5 juta orang per tahun dan bisa menyebabkan berbagai komplikasi pernapasan yang fatal. Tercatat sekitar 650.000 jiwa melayang akibat flu dan komplikasi yang disebabkannya.

Umumnya, imunisasi flu disarankan secara tahunan untuk membentuk antibodi terhadap virus influenza. Sayangnya, banyak orang yang tidak mendapatkan vaksin ini. Bahkan, banyak yang terkecoh dengan disinformasi yang ngawur seputar vaksin flu. Inilah mitos soal vaksin flu yang beredar, jangan sampai tertipu!

1. Mitos: vaksin flu tidak ada gunanya

ilustrasi vaksin flu (nbcnews.com)

Memang tidak ada vaksin flu yang sempurna yang bisa melindungi tubuh penerimanya selamanya. Akan tetapi, vaksin tetap penting karena jenis-jenis virus influenza terus beredar dan bermutasi. Oleh karena itu, pengembang vaksin berusaha mengembangkan prediksi formulasi vaksin untuk melawan strain virus influenza yang dominan.

Meski prediksi tersebut meleset, setidaknya vaksin flu menawarkan perlindungan, sehingga gejala flu tidak parah. Dengan kata lain, vaksin flu mengurangi durasi gejala, risiko rawat inap, hingga kematian akibat influenza.

2. Mitos: vaksin flu sebabkan flu

ilustrasi flu (everydayhealth.com)

Umumnya, vaksin flu terbuat dari virus yang dimatikan (inactivated). Oleh karena itu, tidak mungkin kamu malah terkena flu. Memang, ada efek samping vaksin yang membuat tubuh tidak nyaman dan gejalanya mirip flu. Namun, ini bukan berarti penerimanya terkena flu, justru ini adalah tanda vaksin sedang bekerja dalam tubuh.

Dilansir Everyday Health, kekebalan terhadap influenza tidak langsung terbentuk dan butuh sekitar 2 minggu. Apakah mungkin terkena flu saat itu? Bisa saja. Akan tetapi, harus diingat kalau bukan vaksin flu yang menyebabkannya.

Baca Juga: Studi: Vaksin Flu Efektif Cegah Komplikasi Parah COVID-19

3. Mitos: vaksin flu membuatmu rentan terhadap COVID-19

ilustrasi vaksin flu (flickr.com/Government of Prince Edward Island)

Sejauh ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mengatakan tidak ada bukti ilmiah bahwa vaksin influenza membuat seseorang lebih berisiko terkena infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Ini berdasarkan pada sebuah studi di Kanada yang dimuat dalam jurnal Clinical Infectious Diseases pada Oktober 2020. Menurut studi tersebut, tak ditemukan adanya hubungan antara vaksin influenza dan risiko infeksi saluran pernapasan lainnya, termasuk COVID-19.

4. Mitos: saat musim flu, sudah terlambat untuk mendapatkan vaksin

ilustrasi menerima vaksin flu (nara.getarchive.net)

CDC umumnya merekomendasikan September dan Oktober sebagai waktu terbaik untuk menerima vaksin flu. Dengan begitu, saat musim flu melanda, kamu memiliki antibodi yang andal untuk menangkal flu.

Tidak sempat di waktu tersebut? Tidak perlu khawatir dan tidak ada kata terlambat. Flu tidak dapat diprediksi dan waktu datangnya musim flu dapat bervariasi. Bahkan, di tengah musim flu pun, vaksinasi flu tetap direkomendasikan.

5. Mitos: terkena flu langsung lebih baik untuk sistem imun

ilustrasi flu (freepik.com/diana.grytsku)

Konsep membentuk imunitas flu secara mandiri tidaklah aman atau sehat. Bahkan, risiko komplikasi dan efek negatif dari flu lebih parah dibandingkan dengan efek samping vaksin flu.

Seperti yang telah dijelaskan, influenza dapat menyebabkan komplikasi parah, dari pneumonia hingga inflamasi pada otak dan jantung yang dapat berakibat fatal. Vaksin juga tidak melemahkan sistem imun. Malah, vaksin sebenarnya merangsang sistem imun agar bekerja optimal tanpa harus terkena penyakit aslinya.

6. Mitos: kelompok muda dan sehat gak perlu vaksin flu

ilustrasi vaksin flu (integrityuc.com)

Memang, flu dapat berakibat fatal pada anak-anak, lansia, dan orang-orang yang memiliki penyakit penyerta atau defisiensi imun. Namun, hal ini bukan berarti usia muda bebas dari risiko. Tanpa vaksin flu, orang yang sehat pun bisa terancam rawat inap hingga terkena komplikasi parah dari flu.

Perlu diingat, saat menerima vaksin flu, kamu tidak hanya melakukannya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang-orang tersayang di sekitarmu. Dengan vaksinasi, semakin kecil kemungkinan penyebaran flu karena kekebalan kelompok atau herd immunity terbentuk.

Baca Juga: 7 Jenis Flu yang Ada di Indonesia, Kenali agar Penanganannya Tepat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya