Studi: Vaksin Flu Efektif Cegah Komplikasi Parah COVID-19

Di masa pandemik, semua vaksin tetap penting

Vaksin adalah salah satu penemuan medis paling penting dalam sejarah. Dengan vaksin, kita bisa mencegah infeksi, menurunkan keparahan, hingga mencegah kematian. Penyakit yang dulunya mematikan pun bisa dihadapi dengan vaksin yang diramu selama bertahun-tahun.

Di masa pandemik COVID-19, manusia juga berhasil membuat vaksin COVID-19 dengan waktu tercepat dalam sejarah. Kombinasi vaksinasi dan disiplin protokol kesehatan dapat membantu menangkal infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

Akan tetapi, di masa pandemik sebagian besar melupakan vaksin lainnya. Studi terbaru menemukan kalau vaksin flu juga bisa membantu mencegah komplikasi parah dari COVID-19. Berikut ini ulasannya!

1. Salah satu studi terbesar di bidangnya

Studi: Vaksin Flu Efektif Cegah Komplikasi Parah COVID-19ilustrasi vaksinasi di Balaikota DKI Jakarta, Rabu (5/5/2021) (IDN Times/Herka Yanis).

Para peneliti Amerika Serikat (AS) meneliti keampuhan vaksin influenza terhadap SARS-CoV-2. Studi bertajuk "Examining the potential benefits of the influenza vaccine against SARS-CoV-2: A retrospective cohort analysis of 74,754 patients" ini dimuat dalam jurnal PLOS One dan sudah menjalani ulasan sejawat (peer review), diterbitkan pada 3 Agustus 2021 lalu.

“Hanya sebagian kecil dari dunia yang telah divaksinasi komplet terhadap COVID-19 hingga saat ini. Melihat semua bencana yang terjadi akibat pandemi, komunitas global masih perlu mencari solusi untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas," ujar Devinder Singh, M.D., salah satu peneliti dari University of Miami Miller School of Medicine, AS.

Dilansir MedicalXpress, studi disebut-sebut terbesar di kelas dan jenisnya, serta sudah dipresentasikan di European Congress of Clinical Microbiology & Infectious Diseases (ECCMID).

"Tim saya berhasil menemukan hubungan antara vaksin flu dan penurunan tingkat morbiditas pasien COVID-19," tambah Devinder.

2. Melibatkan hampir 75.000 peserta penelitian

Studi: Vaksin Flu Efektif Cegah Komplikasi Parah COVID-19ilustrasi rupa virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 (unsplash.com/@fusion_medical_animation)

"Memiliki akses ke data waktu nyata dari jutaan pasien adalah sarana penelitian yang amat andal," kata Davinder.

Para peneliti menyaring 73.346.583 data pasien positif COVID-19 dari 56 organisasi kesehatan seluruh dunia yang terdaftar di basis data TriNetX secara waktu sebenarnya. Hasilnya, para peneliti mendapatkan data 74.754 pasien yang cocok untuk diteliti. Peserta penelitian tersebut kemudian dibagi menjadi dua kelompok:

  • 37.377: pasien positif COVID-19 yang telah menerima vaksin flu 2 minggu dan 6 bulan sebelum didiagnosis COVID-19
  • 37.377: pasien positif COVID-19 yang tidak menerima vaksinasi flu

Lalu, dalam waktu 30, 60, 90, dan 120 hari setelah hasil positif COVID-19, para peneliti membandingkan terjadinya 15 komplikasi COVID-19 parah pada dua kelompok pasien. Komplikasi yang dimaksud adalah:

  • Sepsis
  • Stroke
  • Trombosis vena dalam (DVT)
  • Emboli paru
  • Gagal pernapasan akut
  • Paru-paru basah (ARDS)
  • Artralgia atau nyeri pada satu atau lebih sendi
  • Gagal ginjal
  • Anoreksia
  • Serangan jantung
  • Pneumonia
  • Dilarikan ke unit gawat darurat (UGD)
  • Dilarikan ke rumah sakit
  • Masuk ICU
  • Kematian

Baca Juga: Tiga Jenis Vaksin Ini Penting untuk Lansia, Terutama Vaksin Influenza

3. Hasil: vaksin flu dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi parah akibat COVID-19

Studi: Vaksin Flu Efektif Cegah Komplikasi Parah COVID-19Ilustrasi seorang pasien COVID-19. (ANTARA FOTO/REUTERS/Marko Djurica)

Sementara tingkat mortalitas tidak mengalami perubahan, para pasien COVID-19 yang tidak mendapatkan vaksin flu lebih berisiko:

  • 20 persen lebih berisiko masuk ke ICU
  • 58 persen lebih berisiko dilarikan ke UGD
  • 45 persen lebih berisiko menderita sepsis
  • 58 persen lebih berisiko mengalami stroke
  • 40 persen lebih berisiko mengalami DVT

Para peneliti juga menghitung berapa banyak pasien COVID-19 yang perlu menerima vaksin flu untuk menghindari satu komplikasi parah. Hasilnya:

  • 176 pasien untuk mencegah dilarikan ke UGD dalam waktu 120 hari setelah dites positif COVID-19
  • 286 pasien untuk mencegah satu kasus sepsis
  • 440 pasien untuk mencegah satu kebutuhan perawatan di ICU

Cara kerja vaksin flu terhadap SARS-CoV-2 belum diketahui secara pasti. Namun, sebagian besar teori mengatakan kalau suntikan flu meningkatkan sistem kekebalan bawaan terhadap SARS-CoV-2. Mengenai penelitian tersebut, para peneliti berharap akan ada penelitian di masa depan untuk memahami potensi vaksin flu terhadap COVID-19.

4. Peneliti AS: vaksin flu dapat mencegah "twindemic"

Studi: Vaksin Flu Efektif Cegah Komplikasi Parah COVID-19ilustrasi vaksin influenza (europeanpharmaceuticalreview.com)

Hasil tersebut memang menjanjikan efektivitas vaksin flu terhadap beberapa komplikasi parah COVID-19. Oleh karena itu, para peneliti menyarankan agar masyarakat dunia tidak hanya fokus pada vaksin COVID-19, melainkan juga vaksin flu tahunan.

"Vaksin influenza juga berpotensi menghindarkan populasi global dari risiko 'twindemic', terjadinya wabah influenza dan virus corona secara bersamaan," kata Susan M. Taghioff dari University of Miami Miller School of Medicine.

Temuan ini menjadi dukungan bahwa suntikan flu bisa membantu negara-negara yang kekurangan pasokan vaksin atau sedang kewalahan karena kasus infeksi breakthrough atau infeksi SARS-CoV-2 pada mereka yang sudah divaksinasi.

"Terlepas dari tingkat perlindungan yang diberikan oleh vaksin influenza terhadap hasil buruk yang terkait dengan COVID-19, menjaga sumber daya perawatan kesehatan global dengan mengendalikan jumlah kasus flu adalah alasan yang cukup untuk memperjuangkan upaya berkelanjutan dalam mempromosikan vaksin influenza di seluruh dunia," tutup Taghioff.

Baca Juga: Epidemiolog UGM: COVID-19 Akan Jadi Flu Musiman di Indonesia

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya