TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Obat Disfungsi Ereksi Sebabkan Gangguan Mata? Ini Faktanya!

Jangan sembarang minum kalau belum tahu efeknya, ya

Benarkah obat disfungsi ereksi menyebabkan gangguan pada mata? (pexels.com/Victoria Emerson)

Disfungsi ereksi kerap kali menjadi masalah untuk kaum adam. Terutama terjadi pada usia tua, berbagai cara dilakukan untuk mengatasinya. Salah satunya adalah dengan minum obat kuat jenis phosphodiesterase type 5 inhibitor (PDE5I) seperti:

  • Sildenafil (Viagra)
  • Tadalafil (Cialis)
  • Vardenafil (Levitra, Staxyn)
  • Avanafil (Stendra)

Namun, berbagai penelitian sebelumnya telah memperingatkan bahwa obat PDE5I memiliki bahaya terselubung untuk penglihatan. Benarkah? Mari kita simak penelitian terbaru mengenai bahaya obat kuat untuk mata terbaru berikut ini.

Baca Juga: Studi: Risiko Disfungsi Ereksi 6 Kali Lipat pasca COVID-19

1. Melibatkan lebih dari 213.000 partisipan laki-laki

ilustrasi obat kuat (freepik.com/drobotdean)

Dimuat dalam jurnal JAMA Ophthalmology pada 7 April 2022, para peneliti dari Kanada ingin meneliti hubungan antara obat disfungsi ereksi dan gangguan mata seperti ablasio retina serosa atau serous retinal detachment (SRD), oklusi pembuluh darah retina atau retinal vascular occlusion (RVO), dan neuropati optik iskemik atau ischemic optic neuropathy (ION).

Berbekal data dari PharMetrics Plus database (IQVIA) dari January 2006 sampai akhir December 2020, penelitian bertajuk Risk of Ocular Adverse Events Associated With Use of Phosphodiesterase 5 Inhibitors in Men in the US ini melibatkan 213.033 partisipan yang mengonsumsi obat PDE5I berusia rata-rata 65 tahun.

2. Hasil: Obat kuat tingkatkan risiko gangguan mata pada kaum lansia

Selama penelitian, para peneliti mencatat 1.146 kasus gangguan mata pada para partisipan. Kasus-kasus tersebut terbagi menjadi:

  • SRD: 278 kasus.
  • RVI: 628 kasus.
  • ION: 240 kasus.

Kemudian, para peneliti membandingkan 1.146 pasien tersebut dengan 4.584 yang tidak mengalami gangguan mata. Para peneliti Kanada menemukan bahwa penggunaan PDE5I meningkatkan risiko SRD, RVO, dan ION hingga 1,85 kali lebih tinggi. Selain itu, PDE5I meningkatkan risiko masing-masing gangguan mata sebanyak:

  • SRD: 2,58 kali.
  • ION: 2,02 kali.
  • RVO: 44 persen.

Kemudian, para peneliti mencatat bahwa pasien dengan SRD, RVO, dan ION lebih rentan terdiagnosis hipertensi, diabetes, penyakit jantung koroner, dan apnea tidur.

Baca Juga: Kopi Dicampur Viagra dan Paracetamol? Ini Bahayanya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya