Studi: Sayur dan Buah Berwarna Turunkan Risiko Penurunan Kognitif
Makin banyak alasan untuk makan sayur dan buah!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bukan rahasia kalau buah dan sayur dapat menyehatkan otak. Kedua bahan makanan sehat ini memiliki warna yang berasal dari senyawa bernama flavonoid. Senyawa tersebut adalah antioksidan kuat yang dapat mengurangi stres oksidatif di otak, penyebab utama penurunan kognitif seiring usia.
Salah satu tanda dari penurunan kognitif adalah demensia, yang memengaruhi memori, pemikiran, dan kemampuan penalaran seseorang. Menurut keterangan di laman Yayasan Alzheimer Indonesia, pada tahun 2050 diperkirakan angka pasien demensia di Tanah Air akan meningkat menjadi 4 juta. Bahkan, tiap 3 detik diperkirakan 1 orang mengalami demensia.
Sementara tak ada pengobatan pasti untuk menekan penurunan kognitif, perlu adanya penyesuaian gaya hidup, seperti makanan sehat, untuk mengurangi risiko. Jawabannya adalah buah dan sayur tersebut!
1. Penelitian yang melibatkan lebih dari 77.000 lansia
Sebuah studi di Amerika Serikat (AS) berjudul "Long-term Dietary Flavonoid Intake and Subjective Cognitive Decline in US Men and Women" bertujuan untuk melihat pengaruh flavonoid dan penurunan kognitif. Riset ini dimuat dalam jurnal Neurology pada 28 Juli 2021.
Para peneliti merekrut 49.493 perempuan dan 27.842 laki-laki lansia. Untuk perempuan lansia, para peneliti memantau perkembangannya selama 22 tahun; sementara para laki-laki lansia dipantau selama 16 tahun. Hasilnya, diet kaya akan flavonoid memang dapat mencegah timbulnya gejala penurunan kognitif di hari tua.
Bahkan, para peneliti mencatat setelah dikoreksi dengan berbagai faktor, seperti latihan fisik, risiko penurunan kognitif pada mereka yang mengonsumsi flavonoid turun hingga 20 persen dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi flavonoid.
“Hasil ini menunjukkan bahwa membuat perubahan sederhana pada diet dapat membantu mencegah penurunan kognitif,” ujar Dr. Walter Willett, Ph.D. dari Harvard University, salah satu peneliti studi tersebut.
Baca Juga: 16 Makanan yang Tidak Boleh Disimpan di Kulkas, Apa Saja?
Baca Juga: Daripada Obat Tidur, Coba 6 Zat Alami pada Makanan dan Minuman Ini!