TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Studi: Vaksin AstraZeneca Ampuh Cegah COVID-19 Varian Delta

Semakin bertambah alasan untuk segera mendapat vaksinasi!

ilustrasi botol vaksin vaksin Vaxzevria dari AstraZeneca-Oxford University (rs.ninfo.com)

Indonesia tengah menggalakkan vaksinasi COVID-19 nasional. Terutama dengan hadirnya varian B.1.617.2 atau varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India, vaksinasi menjadi harapan untuk menurunkan tingkat penularan virus corona SARS-CoV-2 dan berbagai varian mutasinya.

Saat ini, vaksin dari AstraZeneca-Oxford University banyak digunakan di Tanah Air. Apakah vaksin yang diberi nama Vaxzevria ini dapat menangkal varian Delta? Jawabannya adalah "BISA"!

1. Riset dari Oxford buktikan keampuhan AstraZeneca

Vaksin COVID-19 AstraZeneca (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Dilansir Reuters, vaksin AstraZeneca dan Pfizer (Comirnaty) menunjukkan efektivitas tinggi mencegah infeksi varian Kappa (B.1.617.1) dan Delta. Temuan ini berdasarkan studi yang dilaksanakan oleh Oxford pada 17 Juni 2021, yang laporannya diberi judul "Reduced neutralization of SARS-CoV-2 B.1.617 by vaccine and convalescent serum".

Dimuat dalam jurnal Cell, studi gabungan yang juga melibatkan peneliti dari Afrika Selatan, Thailand, Amerika Serikat (AS), dan Brasil ini menyelidiki kemampuan antibodi peserta yang sudah menerima dua dosis vaksin dalam mencegah varian Delta dan Kappa yang diketahui lebih mudah menular.

"Tidak ada bukti penyebaran luas. Temuan ini menunjukkan bahwa generasi vaksin saat ini akan memberikan perlindungan terhadap garis keturunan B.1.617," tulis penelitian tersebut.

Baca Juga: Gejala COVID-19 Varian Delta, Tak Jauh Beda tapi Lebih Parah

2. Inggris klaim AstraZeneca dapat menangkal varian Delta "lebih dari 90 persen"

Vaksin COVID-19 AstraZeneca (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Penelitian dari Public Health England (PHE) menyebut bahwa vaksin AstraZeneca dapat mengurangi kemungkinan terkena varian Delta dengan efektivitas hingga 90 persen!

Juga meneliti vaksin Comirnaty dari Pfizer-BioNTech, PHE menyatakan kalau vaksin dari AS tersebut 96 persen ampuh menahan varian Delta. Tidak berbeda jauh, PHE menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca tidak kalah ampuh, dengan efektivitas 92 persen.

3. Varian Delta harus diwaspadai

Virus SARS-CoV-2 (bintik kuning) menginfeksi sel apoptotik (merah) ANTARA FOTO/Institute of Allergy and Infectious Diseases, NIH/Handout via REUTERS_

Tidak dimungkiri, varian Delta tidak dapat diremehkan karena sudah jadi ancaman global. Pada Jumat (18/6) lalu, kepala ilmuwan Badan Kesehatan Dunia (WHO), dr. Soumya Swaminathan, mengatakan bahwa varian Delta adalah versi SARS-CoV-2 yang sekarang dominan secara global.

Selain itu, para peneliti Oxford juga menganalisis kemungkinan terinfeksi lebih dari sekali pada penyintas COVID-19. Menilai kemampuan antibodi dalam darah para penyintas COVID-19 dari varian Beta (B.1.351) dari Afrika Selatan dan varian Gamma (P.1) di Brasil, risiko terinfeksi varian Delta dinilai sangat tinggi.

Baca Juga: Serba-serbi Vaksin AstraZeneca dan Sinopharm, Kenali Lebih Dekat

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya